"Ziana," ulang Arhan dengan nada sedikit lebih keras. Ziana berhenti, dia menarik napas dalam, dipikir Arhan akan berlalu begitu saja. Ziana begitu yakin jika dia tidak menyapa lebih dulu, Arhan akan bersikap masa bodo seperti orang tidak saling kenal.Tenyata tidak, lelaki dewasa itu memanggilnya! "Pak Arhan? Anda memanggilku?" Ziana menoleh ke belakang dan memaksakan senyumnya, agar terlihat baik-baik saja. "Kamu tidak melihat saya?" Arhan bertanya dengan ekspresi tenang namun tetap membuat Ziana kembali berdebar. Ziana memutar tubuhnya, "Maaf, Pak Arhan memakai kacamata, tadi saya pikir bukan Anda. Anda terlihat seperti seorang bapak-bapak." Arhan mengangkat sebelah alisnya, mendengar alasan yang aneh dari gadis polos itu membuatnya geli. "Maksudmu kalau saya tidak pakai kacamata, saya tampak lebih muda?" Ziana terkekeh, tawa sumbang yang sebenarnya dipaksa untuk basa-basi. Dia sengaja mengatai Arhan bapak-bapak karena ada rasa kesal yang masih menyergap di dada setiap kali
Terakhir Diperbarui : 2025-10-27 Baca selengkapnya