Yudis meringis dan mengusap pelan pipinya. Sejak tadi, pertanyaan inilah yang dia duga akan Arhan tanyakan. "Kemarin malam jatuh dari motor, Paman. Tapi tidak terlalu parah, kok. Hanya cidera ringan dan lecet," kata Yudis dengan lancar. Dia sudah menyiapkan jawaban itu bahkan jauh sebelum datang untuk bekerja. Dia tidak mungkin mengakui luka itu karena perbuatan Ziana. Yang ada orang-orang akan mencurigainya. Arhan tidak membahas lagi, dia segera membicarakan hal lain. "Ada berita tentang Ziana dan Pak Bram di internet. Apa kamu sudah menyelidikinya? Benar Ziana pergi dengannya?" "A--pa?" Membahas soal Ziana lagi membuat Yudis gugup. "Sepertinya benar, Paman. Mereka memang memiliki hubungan, bahkan saat Ziana belum dekat denganku."Tidak tahu apa tujuan dari pertanyaan Arhan, hanya saja agak aneh orang secuek Arhan masih mau mengulik masalah Ziana. "Paman, ingat kejadian di rumah sakit kan? Saat kutanya, Ziana bila
Terakhir Diperbarui : 2025-11-13 Baca selengkapnya