Aroma roti panggang dan kopi manis memenuhi udara pusat perbelanjaan Haicheng sore itu. Di antara deretan toko dan lampu neon, Mei Lin terlihat berbeda. Tanpa blazer kantor, tanpa laptop, hanya mengenakan sweater krem, rok mini hitam, dan sepatu sneakers putih."Akhirnyaaa!" seru Qian Qian, sambil menarik tangan Mei Lin."Kau kelihatan seperti manusia normal lagi, bukan sekretaris robot!" lanjutnya. "Aku selalu normal.""Normal tidak datang ke kafe jam lima dengan spreadsheet di tangan!"Mei Lin tertawa, menyeruput es kopi. "Oke, untuk beberapa jam aku bebas. Nggak ada bos dingin, nggak ada rapat, nggak ada laporan, dan tentunya gak lembur.""Dan nggak ada gosip kantor?""Mungkin ada, sedikit."Tiba-tiba, suara laki-laki memanggil." Hei, Mei Lin!"Mereka menoleh, Chen Hao --teman kampus Mei Lin yang dulu satu kelompok presentasi, melambaikan tangan sambil membawa tote bag dan senyum cerah."Wah, lama nggak ketemu! Kukira kau udah jadi orang penting di Zhang Group.""Orang penting? Ak
Last Updated : 2025-11-15 Read more