BAB 21 “Kalau bukan karena dia, makhluk itu tak akan datang,” bisik seseorang lirih.“Jangan dekat-dekat Ratna, nanti sial ikut menempel,” ucap yang lain keras-keras.Ratna menunduk. Dadanya sesak, tapi ia tak berkata apa-apa. Arga menghampiri, suaranya tegas.“Ratna, jangan dengarkan mereka. Kalau bukan karena kau, desa ini sudah lenyap.”Namun Ratna hanya menjawab pelan, “Tapi tetap saja... mereka menderita karena aku.”Rani memeluk lengan kakaknya. “Kak, kalau Kak Ratna menyerah, siapa yang akan melindungi kami?”Ucapan itu cukup untuk membuat Ratna kembali tegak. Ia menarik napas panjang tekadnya belum padam.Di sisi lain balai, Kiai Rahman tengah menenangkan warga. Namun Singa Putih yang berdiri di belakang Ratna berbisik, suaranya rendah tapi tajam.“Bukan hanya mereka yang takut, Ratna. Aku mencium kegelapan lain... dari dalam desa ini.”Ratna menatap ke arah rumah Kepala Dusun. Ada getaran hitam samar di sana.“Jadi, pengkhianatan?”Singa Putih hanya menunduk. “Mungkin lebih
Last Updated : 2025-10-31 Read more