Bab 38 “Kak... apa semua ini benar-benar sudah berakhir?”Suara Rani pelan, namun menggema di udara pagi yang masih dibungkus kabut.Ratna menatap desa Sukamerta yang porak-poranda, asap tipis masih membumbung dari puing rumah-rumah yang terbakar.Udara masih berbau tanah hangus dan debu sihir. Tapi untuk pertama kalinya sejak malam kelam itu, sinar matahari menembus celah pepohonan hangat dan lembut.Ratna menarik napas panjang, menatap gelang pusaka di pergelangan tangannya yang berdenyut pelan.“Entahlah, Ran... kadang akhir hanya awal yang disamarkan,” ucapnya pelan, tapi tegas.Singa Putih berdiri di sampingnya, bulu putihnya memantulkan cahaya matahari.“Kau benar, Pewaris. Aku masih bisa merasakan sisa napas kegelapan... sangat lemah, tapi belum padam sepenuhnya.”Arga melangkah ke depan, pedangnya disarungkan. “Kalau begitu, kita harus pastikan semuanya berakhir hari ini.”Nanda mengangguk, meski matanya tampak letih. “Aku setuju. Tapi setidaknya desa ini bisa bernapas dulu,
Last Updated : 2025-11-02 Read more