Sutra melangkah turun tangga dengan langkah yang hati-hati, jari-jarinya masih menggenggam ujung gaunnya. Setiap langkah membuat dia teringat dengan sentuhan hangat Kama di tubuhnya—dan kata-kata tentang "anak" yang masih terngiang di kepala. Dia menghela napas, mencoba menepis pikirannya. Di lantai bawah, ruang rapat sudah diatur rapi. Hans duduk di sofa, membaca berkas sambil mengunyah kacang, sedangkan Nicko berdiri di depan jendela, melihat pemandangan luar. Saat mereka melihat Sutra masuk, kedua pria itu segera berbalik.“Sutra! Kau kemana saja tadi?“ tanya Nicko dengan senyum, tapi matanya terlihat penuh intimidasi.“Ah, iya, saya lagi menyusun dokumen,” jawab Sutra dengan nada yang setenang mungkin, “maaf Pak, kalau lama.”Hans mendekat. “Sepertinya kau sakit. Terlihat dari wajahmu yang sedikit terlihat pucat.” Pria itu kemudian menyimpulkan senyum samar. “Tidak apa-apa, Pak. Cuma sedikit lelah,” katanya sambil duduk di sofa terdekat. Nicko terus saja memperhatikan wanita it
最終更新日 : 2025-11-20 続きを読む