Kama seakan betul-betul frustarsi. Mencari jejak Sutra, layaknya seperti tengah mencari jarum dalam jerami. Sudah lebih dari satu bulan dia menyuruh beberapa orang untuk mencari keberadaan Sutra. Namun, nihil. Siang ini, dia berinisiatif akan pulang ke mansion, tentu bukan untuk menemui Nyonya Amira, melainkan menemui Zatulini untuk menanyakan keberadaan Sutra. Mobil sport berlogo kuda berdiri membelah jalanan kota. Hans tampak menyetir dengan begitu fokus, sedangkan di sebelahnya duduk Kama sebagai penumpang. “Aku betul betul kehilangan dia Hans,” tiba-tiba Kama bersuara, memecah keheningan dalam mobil. Hans melirik sang tuan dari ekor matanya. Dia merasa begitu kasihan, hidup Kama lebih berantakan dari sebelumnya. Sebelum gadis cantik bernama Sutra Davina menyentuh hatinya. “Tuan, apa Anda mencintainya?” Kama menoleh sesaat, kemudian menganjur napas panjang panjang. “Menurutmu?” Hans memilih tidak menjawab. Dia tahu, jika menjawab dalam keadaan seperti ini, sudah d
Terakhir Diperbarui : 2025-11-10 Baca selengkapnya