“M-maksud Pak Nicko apa?” tanya Sutra bingung, wajahnya masih memerah karena kejadian tadi.“Pak Nicko, Tuan Kama sudah sampai!” tiba-tiba seorang pegawai masuk tergesa-gesa, memberitahu Nicko dengan nada penuh semangat.“Lupakan apa yang kukatakan tadi. Nanti setelah Tuan Kama pulang, kita bicara secara serius,” kata Nicko sambil menatap Sutra dengan tersenyum hangat, meskipun matanya menyiratkan sesuatu yang lebih dalam.Mendengar nama Kama disebut, jujur saja hati Sutra bergetar kencang. Tubuhnya tiba-tiba terasa panas dingin. Tanpa sadar, dia meremas gaun bagian dada yang sedikit terbuka, merasa tidak nyaman.“Kau kenapa? Ayo ke bawah,” ajak Nicko sambil menundukkan kepala ke arah pintu.“Maaf, Pak. Sebaiknya Pak Nicko duluan saja. Saya mau ke kamar mandi dulu sebentar. Nanti saya menyusul,” ujarnya bingung, suaranya sedikit gemetar.Tanpa rasa curiga pun Nicko mengangguk dan berjalan ke luar ruangan, meninggalkan Sutra yang masih berdiri mematung.Di ruang bawah, Hans dan Kama su
Terakhir Diperbarui : 2025-11-20 Baca selengkapnya