BAB 54 ISI PIKIRAN ARONAron duduk dalam diam. Cangkir teh di tangannya sudah dingin, belum habis. Matanya terus mengamati Eva seperti seorang sipir mengawasi tahanannya yang tiba-tiba menjadi terlalu jinak.Ada sesuatu yang sangat tidak beres.Senyum Eva, tutur katanya, kelembutan tiba-tiba, semuanya seperti tirai tipis yang menutupi sesuatu yang lebih gelap. Aron bukan pria bodoh. Dia tahu luka tidak sembuh secepat itu, apalagi luka harga diri.“Eva,” ucap Aron pelan, suaranya menekan, “apa yang sebenarnya kau rencanakan?”Eva menoleh dengan wajah sepolos mungkin. “Apa maksudmu?”“Aku bukan orang yang bisa dibodohi,” Aron menatap tajam, rahangnya mengeras. “Kau berubah. Terlalu cepat. Terlalu manis memuakkan. Apa kau berencana kabur?”Eva menahan napas sejenak, kemudian menghela pelan. Dia mendongak, menatap pria itu dalam-dalam.“Aku tidak ke mana-mana. Aku di sini. Seperti yang kau mau,” bisiknya lembut, lalu menunduk merapikan lipatan roknya. Gerakannya pelan, penuh kehati-hatian
Terakhir Diperbarui : 2025-11-26 Baca selengkapnya