Lahat ng Kabanata ng SENTUHAN TUAN CEO DI RUANG RAPAT: Kabanata 51 - Kabanata 60

Masa hukuman Elara memasuki pertengahan bulan kedua, dan Ares memutuskan untuk membawa seluruh keluarga berlibur singkat ke sebuah private island di Maladewa. Perjalanan ini bukan sekadar relaksasi; bagi Ares, ini adalah kesempatan sempurna untuk memamerkan dan memperkuat klaim teritorial mutlaknya di lingkungan yang terpisah dari kantor.​Liburan itu terasa seperti episode baru dari permainan kekuasaan mereka. Elara harus patuh pada aturan Sentuhan Kontrol yang diperketat, yang kini mencakup pengawasan posesif di depan staf resort pribadi mereka dan anak-anak.​Saat mereka tiba di private villa mereka yang mewah, Ares segera menetapkan aturan Sentuhan Kontrol yang spesifik untuk liburan:​Sentuhan Leash Publik: "Di mana pun kita berada di pulau ini, kau harus berada dalam jarak satu lengan dariku. Tanganmu harus selalu menyentuhku, apakah itu di pinggul, lengan, atau punggung. Kau adalah Ratu-ku yang terikat leash di depan semua staf. Ini adalah klaim teritorial visibilitas."​ "Aku

Keharmonisan yang dibangun Elara dan Ares , dengan Sentuhan CEO yang dilembagakan untuk pendidikan anak, adalah fondasi yang kokoh. Namun, dalam dunia kekuasaan, stabilitas selalu mengundang pemangsa baru. Kali ini, ancaman itu tidak datang dari rival bisnis yang mencari keuntungan finansial, tetapi dari musuh gelap yang didorong oleh dendam murni dan pengetahuan mendalam tentang kelemahan emosional Ares.​Beberapa minggu setelah Elara menetapkan aturan ketat tentang pendidikan Ares Junior, serangkaian kejadian aneh mulai terjadi di sekitar anak-anak.​Pertama, Ares Junior menerima paket tanpa pengirim di sekolahnya—sebuah kotak mainan mahal, tetapi di dalamnya terselip pesan tulisan tangan: "Ayahmu terlalu sibuk menjadi CEO, Ratu-mu terlalu sibuk menjadi CEO Pendamping. Kau butuh teman bermain yang lebih memperhatikanmu."​Kedua, Astri, putri kecil mereka, disajikan permen khusus oleh staf baru di taman bermain penthouse. Permen itu terlihat biasa, tetapi segera setelah Astri memakan

Setelah menjebak Iwan dan mengamankan Intelijen, Elara segera terbang kembali ke Jakarta. Perjalanan udara itu terasa tanpa akhir. Gelang tracker di pergelangan tangannya terus berkedip, menghubungkannya dengan Ares yang cemas dan posesif di penthouse. Kali ini, Elara kembali bukan sebagai pemenang bisnis, tetapi sebagai Ratu yang membutuhkan klaim teritorial dari suaminya untuk menenangkan jiwanya yang tegang.​Sementara Elara di udara, Ares menjalankan bagiannya dari rencana. Ia menggunakan Sentuhan Kontrolnya untuk memimpin tim keamanan dalam senyap, memastikan penangkapan Iwan dilakukan secara profesional dan tanpa menimbulkan perhatian publik. Iwan ditangkap di lokasi jebakan dan dibawa ke fasilitas interogasi rahasia milik Chandra Group. Ares tidak bernegosiasi atau berteriak; ia adalah CEO yang menjalankan hukuman.​Elara tiba di penthouse pada pukul dua dini hari. Ia langsung menuju Ruang Rapat Pribadi, tempat ia tahu Ares akan berada. Ruangan itu gelap, hanya diterangi oleh l

Setelah kestabilan emosional tercapai pasca krisis Iwan dan upaya Elara merekatkan hubungan keluarga yang hilang, fokus kembali ke masa depan dinasti: Ares Junior. Pada usia enam tahun, putra pertama Ares dan Elara tidak hanya meniru Sentuhan Kontrol ayahnya, tetapi juga mulai mengaplikasikannya dalam interaksi sosialnya di Prestige Academy. Sayangnya, ambisi yang diwarisi itu sering disalahartikan sebagai arogansi, memicu konflik serius di antara para orang tua elit.​Ares Junior, dalam upayanya meniru "Tuan CEO," mulai mendominasi kegiatan kelompok di sekolah. Ia tidak berteriak, tetapi ia memberikan perintah yang tenang dan tak terbantahkan, persis seperti yang sering ia dengar dari Ares di rumah. Hal ini menyebabkan konfrontasi dengan Justin, putra dari Tuan Alexander, seorang Direktur perusahaan pesaing Chandra Group.​Puncak konflik terjadi saat latihan persiapan pameran ilmu pengetahuan sekolah. Ares Junior, sebagai pemimpin kelompok, menolak ide Justin dan secara terbuka menga

Setelah dinamika keluarga distabilkan oleh Sentuhan Kontrol yang menggemaskan dari Astri, Ares dan Elara mengalihkan fokus mereka kembali ke ambisi kekuasaan yang lebih besar. Mereka mengincar akuisisi terbesar dalam sejarah Chandra Group: Aethelred Corp, sebuah konglomerat teknologi dan media yang dipimpin oleh Marcus Thorne, seorang CEO yang terkenal keras kepala, cerdik, dan sangat tidak menyukai Ares.Thorne sengaja mempersulit negosiasi. Ia tahu Chandra Group sangat menginginkan Aethelred. Negosiasi ini bukan hanya tentang harga, tetapi tentang perang ego antara dua raksasa bisnis. Setelah tiga bulan negosiasi berjalan buntu, Elara menyadari bahwa mereka harus menggunakan senjata terkuat mereka: Sentuhan CEO mereka sebagai alat intimidasi psikologis.Elara menyusun rencana di Ruang Rapat Pribadi."Thorne tidak takut pada uang kita, Ares," kata Elara, menyebarkan dokumen di meja marmer. "Dia takut pada kekuasaan mutlak kita. Dia melihat kita sebagai pasangan yang terikat kekuasaan