Ketika kepalanya serasa mau pecah oleh semua kekacauan ini, barulah wanita itu benar-benar merindukan putranya.Andaikan Pras tahu dirinya sedang bermasalah… anak itu pasti langsung datang, memeluk bahunya, dan berkata, “Ada apa, Ma? Biar Pras yang atasi.”Namun semua mungkin sudah berbeda. Pras tak lagi datang setelah waktu itu dirinya tak sudi barang menoleh sedikitpun pada putranya itu. Masih menganggap bahwa semua kerumitan ini karena kelakuannya.Padahal kenyataannya, justru Pras dan Aura-lah korbannya. Dan takdir mempertemukan mereka karena ketidakadilan itu sudah terlalu lama membuat keduanya menderita.“Aku terlalu memanjakan Arman, Tari… Aku selalu percaya cucuku yang tersakiti. Aku pikir semua kelakuannya hanya imbas masa kecilnya yang tidak bahagia. Tapi lihatlah… semuanya malah mengecohku…” suara Oma Eliyas pecah lagi. Tangisnya tak kunjung mereda.Tari, sambil memijit pelan kaki majikannya, ikut menghela napas sedih. “Sabar, Nyonya…”“Aku malu sekali pada Aura. Malu pada
Last Updated : 2025-12-10 Read more