Setelah sarapan selesai, Rara pergi ke depan rumahnya untuk mengantarkan kepergian suaminya yang hendak pergi bekerja. Dengan membawakan tas pekerjaan suaminya, meski pun Rara tampak ragu karena dia belum terbiasa melakukan itu.Davin tahu keraguan itu, tapi dia amat senang karena secara perlahan Rara mau belajar untuk menerima pernikahan ini, dan mau belajar untuk menjalankan kewajibannya sebagai istri."Tasmu," ujar Rara sembari memberikan tas kerja tersebut pada suaminya."Makasih," balas Davin sembari mengambil tasnya, "Istriku," lanjutnya."Ck, jangan bilang seperti itu!" Sedari di ruang makan tadi, Davin tak henti hentinya memanggil dengan panggilan tersebut. Dia merasa malu dan belum terbiasa dengan panggilan itu.Davin terkekeh geli sembari mengusap lembut kepala istrinya, "Biasakan, saya lebih suka memanggil kamu seperti itu. Atau, kamu mau saya panggil sayang?"Lagi dan lagi wajahnya terasa panas, sontak Rara kembali menyentuh wajahnya, dengan debaran jantungnya yang tidak b
Last Updated : 2025-11-18 Read more