Ramli masih bergeming, ia tidak boleh lemah. Hanya karena seorang wanita, ia tidak boleh melupakan tujuan awal. Ayah Vina adalah tujuan utamanya untuk membalas dendam."Maaf, Bu Vina. Saya mohon jangan seperti ini, nanti kalau Pak Rangga lihat, saya merasa tidak enak. Bu Vina adalah istri majikan saya, tidak sepantasnya seorang majikan dan pelayan berlaku seperti ini. Maaf, saya harus pergi, masih banyak pekerjaan yang menunggu!" Ramli menolak, pria itu melepaskan pelukan Vina darinya.Tanpa sengaja, Vina melihat tangan Ramli yang terluka dan berdarah. "Ramli, tanganmu berdarah!" Vina nampak begitu khawatir melihat tangan kekar pria itu terluka. Dengan cepat, Ramli menarik tangannya dan tak ingin Vina menyentuhnya. Lalu, Ramli perlahan menjauh. Meskipun tatapan matanya tidak bisa berbohong jika dirinya sendiri juga bersedih. Tapi Ramli adalah seorang pria yang terkenal kejam. Apa hanya karena satu wanita, membuat hatinya lemah dan melupakan balas dendamnya? Tentu saja tidak.Justru,
Last Updated : 2025-11-13 Read more