All Chapters of Kebangkitan Kaisar Beladiri: Chapter 21 - Chapter 30

Permintaan Yang Teng yang tidak masuk akal itu tampaknya mustahil bagi siapa pun untuk mengabulkan izin lelaki tua itu. Fakta bahwa lelaki tua itu tidak menamparnya saja sudah merupakan kebaikan yang besar. Sebagai anggota keluarga, nilai yang ia ciptakan tentu saja harus diserahkan sepenuhnya kepada keluarga untuk mereka gunakan; mustahil baginya untuk hanya menyerahkan 20% keuntungan dan mengantongi sisanya. Yang Ningren dan Yang Ningchen terkejut, lelaki tua itu benar-benar setuju! Namun, lelaki tua itu menetapkan tiga syarat: Pertama, Yang Teng harus berpartisipasi dalam Kompetisi Empat Keluarga Besar dan harus berada di antara dua peringkat teratas. Kedua, Yang Teng harus menjamin penghasilan setidaknya 20 juta tael perak setahun; jika ia gagal mencapai angka ini, keluarga tersebut akan mengambil kembali toko-toko tersebut tanpa syarat setelah satu tahun. Syarat ketiga relatif berjangka panjang: jika keluarga tersebut menghadapi kesulitan di masa depan, Y

Yang Teng sangat puas dengan sikap Yan Xiaoyu. Hanya dengan mengembangkan minat yang kuat pada alkimia, seseorang dapat menjadi seorang alkemis ulung. Yang tidak ia ketahui adalah bahwa minat Yan Xiaoyu yang kuat pada alkimia sebagian berasal dari dorongannya, tetapi lebih dari itu berasal dari motivasi lain. Sejak meridian jantung tuan muda itu diperbaiki, ia tampak seperti orang yang sama sekali berbeda. Yan Xiaoyu sangat menyadari perubahan pada Yang Teng; ia tahu bahwa Yang Teng akan menjadi sosok yang hebat dan tidak akan terkurung di Kota Fenglei selamanya. Jika ia tidak berusaha untuk mengimbanginya, ia tidak akan pernah memiliki kesempatan untuk berada di sisinya. Melihat Yan Xiaoyu benar-benar tenggelam dalam alkimia, Yang Teng tidak berani gegabah. Ini adalah pertemuan pertama Yan Xiaoyu dengan alkimia, dan itu sangat penting untuk perkembangannya di masa depan. Ia menyalurkan indra ilahinya ke dalam tungku alkimia, terus-menerus memantau perubaha

"Kakak Kedua, tindakan Yang Teng itu jahat. Kalau tidak salah, jelas-jelas dia mengincarmu," kata Yang Jun dengan marah saat rombongan itu bergegas menuju tempat latihan. Yang Jing memimpin jalan. Ketika mendengar Yang Teng ingin menantang ketiga murid yang berpartisipasi dalam kompetisi, ia langsung menyadari bahwa itu adalah rencana Yang Teng! Ya, itu adalah rencana Yang Teng. Menentukan peserta melalui pertarungan membuat Yang Jing gelisah. Pada hari jadi keluarga, ia memimpin anak buahnya untuk mengusir Yang Teng, tetapi dengan mudah dikalahkan. Bahkan sekarang, ia tidak tahu cara menghadapi Yang Teng. Memikirkan pertemuan mereka saja sudah membuat Yang Jing bingung; serangan Yang Teng cepat dan kuat, menangkis serangan mematikannya hanya dengan beberapa jentikan jari. Di rumah, Yang Jing mempelajari situasi cukup lama, mencoba menemukan cara untuk melawan gerakan Yang Teng, tetapi ia tidak berhasil. Bahkan seratus kali percobaan lagi pun

Yang Yan, yang kelemahannya terungkap oleh kata-kata Yang Teng, tentu saja tidak ingin dimanfaatkan oleh Yang Teng. Ia sama sekali tidak akan membiarkan Yang Teng bertahan sampai energi spiritualnya habis. Pertarungan telah usai! Tinju dan kakinya bergerak bagai angin, menekan Yang Teng dengan ganas. Ketiga bersaudara, Yang Wudi dan Yang Ningchen, di tepi lapangan latihan, mengangguk berulang kali. Yang Yan semakin berkembang setiap hari, dan kini ia menunjukkan tanda-tanda akan menjadi seorang guru besar; ia ditakdirkan untuk menjadi hebat. Kekalahan Yang Teng di tangan Yang Yan bukanlah hal yang tidak adil. Sejak Yang Yan meningkatkan intensitas serangannya, semua orang yakin bahwa Yang Teng pasti akan kalah. Sebelumnya ia hanya melawan sekuat tenaga; sekarang, di mana kesempatannya? "Kakak, seharusnya kau melakukan ini sejak lama!" Yang Teng tampaknya telah menunggu Yang Yan melancarkan serangan terkuatnya. Ia tertawa terbahak-bahak, dan sosoknya tiba-

Saat hari mulai gelap, Yang Jing kembali ke kediaman Yang dengan senyum puas di wajahnya. Saat Yang Jing tiba di gerbang, Yang Hao kebetulan datang dari arah lain dan menyapanya dari jauh, "Kakak Kedua." Yang Jing berhenti. "Yang Hao, apa yang kau lakukan seharian ini? Aku belum melihatmu berkultivasi akhir-akhir ini." Yang Hao terkekeh, "Kakak Kedua, kau tahu aku tidak cocok untuk berkultivasi. Aku hanya membantu Kakak Ketiga mengelola toko. Semuanya sulit di awal. Aku harus menangani banyak hal sendiri ketika toko pertama kali berdiri. Setelah toko berjalan lancar, aku akan berkonsentrasi pada kultivasi." Mendengar Yang Hao membantu Yang Teng setiap hari, Yang Jing sangat marah. "Yang Hao! Sebagai seorang kultivator, kau harus memahami prinsip ini. Hanya dengan meningkatkan kultivasimu, itu adalah jalan yang benar. Berbisnis akan sangat memengaruhi energimu. Kakak Ketiga pandai merencanakan. Dia fokus pada kultivasi sementara kau bekerja untuknya!" Yang Hao berkata dengan