All Chapters of Kebangkitan Kaisar Beladiri: Chapter 31 - Chapter 40

Li Haoshan melangkah ke tengah lapangan latihan, menghantamkan pedang panjangnya ke lantai batu biru dengan suara berdentang keras. "Yang Teng, kudengar kau yang terkuat di antara anggota keluarga Yang-mu?" Nada bicara Li Haoshan sangat menghina. Yang Teng sangat membenci setiap tindakan Li Haoshan; bajingan ini tetap arogan seperti sebelumnya. Di kehidupan sebelumnya, Li Haoshan pun sama persis. Berdasarkan senioritas, Li Haoshan seharusnya memanggil Yang Teng sebagai saudara iparnya, tetapi ia tidak pernah melakukannya, selalu memanggil Yang Teng dengan nama lengkapnya. Hal ini sama sekali tidak dapat diterima dalam keluarga bangsawan yang sangat hierarkis. Tindakan Li Haoshan hanyalah tanda bahwa keluarga Li lebih berkuasa daripada keluarga Yang, dan bahwa ia tidak menganggap serius Yang Teng. Saat itu, Yang Teng, karena mengkhawatirkan adik perempuannya, Yang Xin, tidak peduli dengan Li Haoshan. Sekarang, menghadapi Li Haoshan, Yang Teng tidak aka

Dua belas anggota dari empat keluarga besar berpartisipasi dalam kompetisi. Setelah babak pertama, setengahnya tereliminasi, menyisakan enam anggota untuk maju ke babak kedua, dengan rata-rata satu setengah anggota dari setiap keluarga. Tentu saja, mustahil bagi setengah anggota untuk maju, sehingga beberapa keluarga memiliki dua anggota, sementara yang lain hanya memiliki satu. Atau, beberapa keluarga mungkin tersingkir sepenuhnya, sementara yang lain memiliki tiga anggota yang maju. Sebelum babak pertama, semua orang percaya keluarga Yang hanya bisa memiliki satu anggota yang maju—Yang Yan. Namun, Yang Teng maju dengan telak, mengalahkan Li Haoshan tanpa perlawanan. Keluarga Zhao memiliki dua anggota yang maju: Zhao Yihang dan Zhao Yilin. Keluarga Wang dan Li hanya memiliki pesaing utama mereka, Wang Qi dan Li Guan, yang maju. Dilihat hanya dari jumlah anggota yang maju ke babak kedua, keluarga Yang tampak jauh lebih kuat daripada keluarga Wang dan L

Ada pepatah di kalangan seniman bela diri: "Dalam seni bela diri, kecepatan adalah satu-satunya cara untuk menembus pertahanan." Hal ini juga berlaku bagi para kultivator; dalam pertarungan, serangan yang lambat dan disengaja tidak pernah sekuat serangan yang cepat. Yang Teng melepaskan lebih dari selusin pukulan dalam sekejap, menarik perhatian banyak penonton. Banyak kultivator yang akrab dengan Tinju Angin Hitam keluarga Yang terbelalak tak percaya—mungkinkah seorang kultivator yang baru mencapai tingkat keenam tahap Pengumpulan Qi benar-benar memiliki kekuatan seperti itu? Di pihak keluarga Li, Li Shixue mencibir dalam hati. "Bagus! Klang! Klang!" Serangkaian suara renyah terdengar saat Yang Teng menetralkan ketujuh bunga pedang Zhao Yilin. Lengan Zhao Yilin mati rasa, membuatnya sulit menggenggam pedangnya. Kekuatan luar biasa yang terpancar melalui bilah pedang itu sangat mengerikan. Zhao Yilin terkejut; tampaknya kekalahan Zhao Yichen dari Yang Teng

Yang Wudi, dengan pengalaman puluhan tahun dan pertemuan yang tak terhitung jumlahnya dengan orang-orang, tidak dapat memahami cucunya saat ini. Bagaimana mungkin satu Pil Pengumpul Roh mengandung energi spiritual yang begitu besar? Ini tidak masuk akal; bahkan seribu Pil Pengumpul Roh yang ditumpuk tidak akan memancarkan energi spiritual yang begitu terkonsentrasi. Saat energi spiritual perlahan menghilang, orang-orang di sekitar Yang Teng merasakan kekuatannya yang luar biasa. "Ini..." Ketiga saudara Yang, Ningren, dan Yang Teng, menatap tajam Yang Teng, memastikan bahwa sumber energi spiritual itu memang dirinya. "Teng'er, pil apa yang kau minum?!" Yang Wudi tidak lagi tenang, merendahkan suaranya menjadi bisikan sehingga hanya Yang Teng dan ketiga saudara Yang yang bisa mendengarnya. "Pil Pengumpul Roh, apa lagi itu?" Yang Teng segera menambahkan, menyadari kemarahan kakeknya yang semakin menjadi-jadi, "Ini adalah Pil Pengumpul Roh yang kubuat sendiri. Mun

Segala sesuatu di dunia memiliki hukumnya sendiri, dan kemajuan kultivasi pun tak terkecuali. Menaikkan dua tingkat kultivasi sekaligus sudah melanggar hukum kultivasi sampai batas tertentu, dan hanya bisa digambarkan sebagai keajaiban. Yang Teng ingin meningkatkan kultivasinya lebih lanjut setelah mencapai dua tingkat kultivasi baru-baru ini; gagasan ini saja telah meruntuhkan pemahaman semua orang tentang kultivasi. Berbicara saja tidak cukup; apakah ia benar-benar dapat mematahkan pemahaman kultivasi yang telah berusia ribuan tahun masih harus dilihat. Wang Qi menatap tajam setiap gerakan Yang Teng, sementara semua orang di luar arena persidangan menahan napas, tak berkedip, agar tak melewatkan satu detail pun. Melihat Yang Teng mengeluarkan dua pil, Yang Wudi adalah yang pertama bereaksi. Oh tidak! Anak ini benar-benar gila! Yang Wudi memiliki penglihatan yang sangat baik; ia langsung menyadari bahwa kedua pil ini persis sama dengan yang telah diminum Yang Teng sebel