Amara menyerinyit. Kepalanya sedikit pusing, mungkin efek dari obat bius yang diberikan anak buah Kenzo.Perlahan matanya terbuka, dia yakin pendengarannya masih berfungsi dengan baik, tapi suara itu terasa asing di telinganya."Kau? Agh, shh, si–siapa kau?" Amara mencoba bangun dan menghindar saat laki-laki dihadapannya ingin membantu. Tapi, lengannya yang sakit membuatnya ngilu."Kenzo! Bawa anak buahmu kemari!" suara bariton penuh penekanan. Amara segera menghindar dan saat matanya berkeliling, dia sedang berada diatas ranjang seseorang.Apa ini? Dimana aku? Kenapa aku bisa sampai disini? Siapa laki-laki itu? Sepertinya, aku tidak mengenal dia. Amara bergerutu di dalam hati dan sedang membaca dan mengamati situasi.Pertama, suara itu, suara laki-laki yang bertanya apakah dia sudah bangun, Amara tidak mengenalnya. Dan saat ini, dia berada di atas ranjang dan kamar yang tidak dia kenali."Maaf, Tuan, ini mereka semua," ucap Kenzo, dia kembali menghadap dan bersama dengan anak-anak b
Last Updated : 2025-10-30 Read more