Pak Surya menghampiri Aksa, Dita, dan Reno dengan senyum bangga.“Selamat, Tuan Muda,” katanya dengan hormat. “Saya tidak menyangka ide konsep Anda akan menarik perhatian dewan direksi dan mendapat nilai setinggi itu.”Aksa membalas dengan anggukan tenang.“Terima kasih, Pak. Tapi ini baru permulaan. Nilai itu belum berarti kemenangan.”“Walau begitu,” lanjut Pak Surya, “Anda kini selangkah lebih maju dari Tuan Muda Darren.”Aksa tersenyum tipis. “Masih panjang jalannya.”Pak Surya pamit, meninggalkan mereka. Dari kejauhan, Nyonya Rukmini melintas. Ia berusaha seolah tidak melihat Aksa, tetapi tatapan sinis yang singkat itu tak dapat disembunyikan.Dita mendekat sedikit, berbisik, “Bahkan ibumu… maksudku, ibu tirimu saja enggan menatapmu.”Aksa mengangkat bahu. “Biarkan saja.”Reno ikut merapat, suaranya rendah.“Masalah konsep yang mereka curi… apa rencanamu selanjutnya?”Aksa terdiam sejenak, wajahnya berubah serius.“Itu bagianku. Kalian fokus pada tugas kita berikutnya—memulai pem
최신 업데이트 : 2025-11-11 더 보기