“Saya bukan pembunuh,” ucap Aksa dengan suara bergetar, berusaha menahan gejolak di dadanya.Ia ingin melangkah masuk, menyusul neneknya yang telah dibawa Reno dan Dita ke dalam rumah. Namun sebelum sempat melangkah lebih jauh, Reno menghadangnya dengan wajah marah, kedua tangannya menggenggam dua kantong besar berisi makanan yang tadi dibawa Aksa.“Cepat pergi dari sini! Jangan sok baik! Kami tidak butuh makanan ini!” bentak Reno, suaranya pecah di udara yang lembab dan berat.Tanpa ragu, Reno melemparkan dua kantong itu ke hadapan Aksa. Kantong-kantong itu pecah, isinya berserakan di tanah. Nasi, roti, buah, dan beberapa bungkus lauk tumpah berantakan di genangan air depan rumah.Aksa menatapnya lama. Dadanya sesak, bukan karena amarah, tapi karena rasa bersalah yang menyesakkan. Ia tahu, Reno dan Dita bukan orang jahat. Mereka hanya takut, salah paham, dan belum tahu siapa dirinya sebenarnya. Namun Aksa juga tahu, ini bukan waktu yang tepat untuk menjelaskan apa pun.Dengan langkah
 Last Updated : 2025-10-31
Last Updated : 2025-10-31