Bulan purnama menggantung di langit. Kilauan emasnya memancarkan cahaya yang terang benderang. Di bawah sinar rembulan, tepat di ujung pucuk pohon bambu, tampak sosok pria berpakaian merah cerah sedang duduk santai menikmati kue bulan seorang diri. Pemandangan malam di tengah hutan bambu terasa sunyi senyap. Di tengah kesunyian, telinga tajamnya mendengar gemerisik suara langkah kaki menginjak dedaunan kering. Semakin lama ritmenya semakin terdengar jelas di telinga. "Haih ...," keluhnya sambil menghela napas. Deru napasnya terdengar berat, seolah menyiratkan emosi yang tak terungkapkan. "Kupikir malam ini waktu yang tepat untuk menikmati kue bulan dengan tenang, tapi ternyata ... datang lagi sekelompok pengganggu," gumamnya lantas beranjak dari tempatnya. Mu Zehuai terjun dengan anggun, mendarat di atas tanah sembari memantau dari balik rerimbunan pohon bambu tua. Dari kejauhan, indera penglihatannya yang tajam berhasil menyoroti sekitar 5 sosok pemuda dari sekte aliran
Last Updated : 2025-11-10 Read more