All Chapters of JATAH ISTRI MUDA: Chapter 11 - Chapter 20

"Alhamdulillah lah dek..mbak ikut senang mendengar kau sudah pernah ketemu sama bapak mu"ucap mbak asih."Tapi dek sebenarnya mbak kesini ingin menanyakan keputusan kau,apa kau mau menikah dengan tuan rafa?atau tidak.jika tidak biar dicari calon lain kata ibu"lanjut mbak asih menjelaskan maksud dan tujuannya menemui ningsi."Entah lah mbak,pikiran ku bercampur aduk mbak.kadang ada keinginan untuk menikmati kehidupan yang lebih layak.namun kadang aku kepikiran kehidupan tidak selamanya bahagia dengan materi.contoh nya bu nada,meskipun sudah dikasih rumah layak istana dan uang bulanan yang lebih dari cukup,tapi bu nada tidak ada rasa bahagia dengan pernikahannya"ningsi menjelaskan alasan keraguannya."Iya betul dek seperti yang kau fikirkan,tapi bu nada tidak bahagia hanya karna kelakuan tuan yang seakan menjadikannya budak s*x seandainya beban itu dikurangi sedikit keorang lain,mbak yakin ibu nada sangat bahagia,apalagi tuan membiayai sampai kekeluarga bu nada dikampung,percaya lah me

"Sudah mas...sudah..aku sudah tidak sanggup lagi...uwwweekkkk"nada sudah tidak sanggup menahan muntahnya itu."Baru saja tujuh puluh kali kan?keluar pun belum..kau ini memang gak guna"ucap rafa sambil menjambak rambut istrinya itu."Haid gak habis habis.sudah berapa hari ini hah?"tanyanya kepada nada sambil mengarahkan kepala nada keselangk*ngannya itu."Sudah mas..sudah..."teriak nada sambil memberontak dengan posisi rambut masih dijambak rafa."Aku sudah cukup sabar ya mas.menghadapi caramu memperlakukan aku.aku ini istri bukan budak s*x mu"teriak nada sambil berdiri dihadapan rafa."Terus mau mu apa?kau tau tugas istrikan?kau mau aku berzina diluar sana?"tanya rafa dengan penuh amarah."Terus pantas mas memperlakukan istri mas seperti itu,?"tanya nada sambil menatap kearah rafa."Terus kau?kau sudah pantas kau memperlakukan aku sebagai suamimu?"tanya rafa balik sambil bangun dari duduknya.Nada hanya terdiam mendengar pertanyaan rafa.dia hanya bisa duduk ditempat duduk sambil memik

"Bu saya minta maaf kalau saya membuat ibu menunggu lama "ningsi memulai percakapan mereka."Itu lah ningsi,yang ingin saya pastikan bagaimana keputusan mu kalau memang tidak mau biar saya carikan yang lain,jika kamu siap untuk menerima maka kita akan mengadakan pernikahan dalam bulan ini"ucap nada."Hah?dalam bulan ini bu?"tanya ningsi dengan sedikit terkejut mendengar penjelasan nada."Iya,karna kata mas rafa pernikahan harus diadakan dalam bulan ini.jadi semua nya saya serahkan kepada mu"jawab nada."Saya mau bu.tapi maaf ini..saya meminta beberapa syarat"kata ningsi."Iya katakan saja syaratnya"ucap nada pula."Saya lagi ditahap menyusun skripsi.jika nanti selepas menikah kadang saya harus bolak balik kekampus,saya harap mas rafa tidak keberatan,setelah itu saya meminta mahar sebesar tujuh puluh lima juta,maaf bu bukan saya matre atau apa istilahnya itu,saya ingin membayar uang mas irfan yang telah dia keluarkan untuk biayakan kuliah saya"jelas ningsi dengan sedikit menundukkan ke

"Jadi maksudnya selama ini sayang merasa terpaksa menjalin hubungan ini?"tanya irfan setelah melihat pelayan tersebut telah meninggalkan meja mereka."Sebelum menikah ajeng sudah tau tentang hubungan kita,karna orang tuanya terikat hutang sama keluarga mas jadi dia mau menerima pinangan orang tua mas,bahkan sebelum kami ijab qabul sudah mas bilang terlebih dahulu kalau kami akan tinggal disini dan meninggalkan keluarga dikampung,itu semua mas lakukan agar tetap bersama sayang,dan memenuhi janji mas untuk membiayai kuliah sayang,kalau mas tidak menikah dengan dia sepeser pun harta tidak akan dikasih sama orang tua mas,bagaimana mas bisa membiayai sayang disini"irfan terus menjelaskan perihal hubungan mereka dan penyebab dia menikah dengan ajeng,sementara ningsi dengan santai menikmati bakso dihadapannya."Atau sekarang sayang sudah ada yang lain?,disaat sayang sudah mau wisuda sayang mau meninggalkan mas,sayang melupakan semua pengorbanan mas untuk sayang selama ini?"irfan memberikan

Selesai shalat subuh nada pun tertidur kembali.Jam setegah delapan,rafa sudah terbangun dan melihat nada masih berada disamping nya."Sepertinya dia tidak pernah bangun awal,pantas dari kecil sudah miskin"ucap rafa sambil melirik kearah nada yang masih tertidur.Lalu rafa pun bangun dari tempat tidur dan langsung menuju kekamar mandi.selepas rafa mandi pagi dia melihat kearah nada yang masih tertidur,lalu dia bersiap siap menggunakan pakaian kerjanya.lalu dia turun seperti biasa untuk sarapan pagi dibawah,yang sudah disiapkan mbak asih untuknya.Dia langsung keluar dari rumahnya dan menuju kantor dengan wajahnya yang datar tanpa sedikit senyuman untuk siapa pun yang bertemu dengannya.Sementara itu nada baru terbangun dari tidurnya saat jam sepuluh pagi.dia menyadari suaminya sudah berangkat kerja,jadi dia tidak langsung bangun dari tempat tidurnya itu,dia sibuk memainkan ponselnya sampai tengah hari.Sementara ningsi sedang bersiap siap untuk pergi kerumah nada,saat dia membaca pes