Dalam perjalanan pulang, aku menerima telepon dari rumah sakit.Aku mendapat kabar bahwa kondisi ibuku memburuk, beliau kini dirawat di UGD.Aku melupakan patah hatiku, menyuruh sopir untuk berbalik dan bergegas ke rumah sakit.Untuk saat ini, kondisi ibuku membaik.Dokter bilang kondisi yang memburuk seperti malam ini bisa saja terjadi lagi. Ibuku mungkin hanya punya waktu sebulan lagi untuk hidup.Aku duduk di samping ranjang ibuku, mataku bengkak karena menangis.Ibu membelai rambutku dengan lembut seperti biasa, “Nak, jangan menangis. Jika Ibu tiada, juga bukan hal buruk. Ibu takkan jadi beban lagi untukmu.”“Satu-satunya penyesalanku adalah tak bisa melihatmu menikah.”Aku menghapus air mataku, menggenggam tangan ibu erat-erat, dan berkata dengan sungguh-sungguh, “Aryan melamarku, sebenarnya aku berencana untuk menyampaikan kabar baik itu beberapa hari lagi. Bu, jangan khawatir, aku akan buat Ibu melihatku menikah.” Aku menelepon Aryan segera setelah meninggalkan rumah sakit.T
Baca selengkapnya