04. Luka Hati
“ROSMALA!” bentak Arga.Rosmala langsung terdiam, tidak melanjutkan perkataannya. Bentakan itu... terdengar menyakitkan di hatinya. Rosmala type wanita yang tidak suka dibentak, karena bentakkan membuat hati menohok. “Maafkan aku, Mala,” desis Arga lirih. “Maaf ... telah membentakmu,” ucapnya. Matanya menatap penuh bersalah. Rosmala meremas selimut kuat-kuat. Menunduk kepala, menatap selimut putih awan.“Tiga bulan lagi kita bercerai. Tapi sekarang kamu tetap menjadi tanggung jawabku, kamu masih menjadi istriku. Jadi, jangan berubah. Aku mohon, La.”“Mas,” panggil Rosmala dengan suara serak. Dia memberanikan diri untuk memandangi Arga.Arga menatap Rosmala dengan sorot mata bersalah. Terdiam sangat lama.“Mas Arga?” Air mata Rosmala mengalir turun dengan deras, membasahi kedua pipinya, menetes dan berjatuhan. “Seharusnya kamu nggak begini. Seharusnya kamu tidak pernah menikahiku. Tolong ... jangan menyiksa diriku. Aku mohon, berh
Read more