Share

Pertarungan Ki Naga Baruna Melawan Kakek Pendekar Harimau

Hari itu cuacanya sangat panas matahari bersinar sangat terang. Aryo Guntur dan ke lima murid lain sedang berlatih di halaman padepokan dengan tubuh mereka yang sudah dipenuhi dengan keringat. Satrio Wirang tidak ikut latihan hari itu karena dia sedang mendapatkan pelatihan khusus dari gurunya. Diaa adalah satu-satunya murid Ki Naga Baruna yang belum bisa mengeluarkan tenaga dalamnya. Maka dari itu Ki Naga Baruna memutuskan untuk memberikan latihan khusus kepada Satrio Wirang agar dia mampu mengeluarkan ilmu tenaga dalamnya.

Aryo Guntur dan kelima murid lain yang sedang menikmati istirahat mereka. Dari jauh Aryo Guntur dan yang lainnya melihat seorang kakek dengan pakaian dari kulit harimau berjalan menghampiri padepokan mereka. Sesampainya di depan padepokan Kekek Tua itu berteriak 

" Naga Baruna keluar kau , aku ingin membuat perhitungan denganmu " hardik Kakek Tua.

Mendengar hal itu Aryo Guntur dan lainya menghampiri kakek tua itu.

"Heh , Bocah Ingusan di mana gurumu itu? " tanya Kakek Tua dengan nada sombong.

" Sapa kau?, Kakek Tua? , berani sekali tidak sopan dengan guru kami" balas Aryo Guntur.

" Sombong sekali Kau anak muda, Kau belum tahu aku rupanya, Aku adalah Pendekar Harimau Sang Penjaga Hutan"  tegas Kakek Tua.

" Guru Kami sedang tidak ada sebaiknya Kau pergi saja " Aryo Guntur mengusir kakek tua itu.

"Kurang ajar Bocah-Bocah Ingusan sombong" hina Kakek Tua itu sambil meludah ketanah.

Kebo Ijo yang sudah tidak tahan dengan sang kakek langsung melancarkan pukulan kerasnya namun pukulan kerasnya tangkap dengan mudah oleh Sang Kakek. Kebo Ijo yang miliki badan besar dan tenaga yang sangat kuat tidak mampu melepaskan tangannya dari Sang Kakek. Kakek itu tersenyum menatap Kebo Ijo lalu menghempaskan Kebo Ijo hingga terlepas jauh menabrak pohon. Setelah melihat itu Aryo Guntur dan lainnya segera bersiap dengan kuda-kudanya sedangkan Alikusuma berusa mengobati Kebo Ijo yang terluka. Aryo Guntur mencoba menyerang Kakek Tua dengan tendangannya namun dapat dihindari dengan mudah. Wisang Geni dan Bayu Samudra juga langsung melancarkan pukulan ke Kakek Pendekar Harimau ketika dia tengah menghindari tendangan Aryo Guntur tapi pukulan mereka justru berhasil ditangkis oleh Kakek Pendekar Harimau dengan tangannya. Elangga yang jug tidak mau menyia-nyiakan kesempatan langsung melepaskan anak panahnya.Dengan lesatan yang begitu cepat anak panah itu mengarah tepat ke dada Kakek Pendekar Harimau , namun sebelum anak panah itu sampai di kulit Kakek Pendekar Harimau anak panah itu sudah hancur terlebih dahulu. Aryo guntur , Wisang Geni dan juga Bayu Samudra yang berada di dekat Kakek Pendekar Harimau  juga terhempas karena kekuatan tenaga dalam Kakek Pendekar Harimau. Aryo Guntur bangkit memfokuskan semua tenaga dalamnya dan melancarkan jurus pukulan naga namun kakek itu juga membalasnya dengan jurus pukulan harimau. Alhasil Aryo Guntur kalah dan terluka parah hingga tidak mampu untuk berdiri lagi.

"Ternyata hanya begitu saja kemampuan kalian" ujar Kakek Pendekar Harimau.

Kakek Pendekar Harimau kemudian berjalan menghampiri Aryo Guntur yang sudah tidak berdaya. Kakek Pendekar Harimau itu hendak melancarkan serangan terakhir untuk  membunuh Aryo Guntur tapi tiba-tiba Ki Naga Baruna datang sambil melancarkan jurus pukulan naga yang membuat Kakek Pendekar Harimau terdorong kebelakang. Sedangkan Satrio Wirang segera membawa Aryo Guntur untuk mundur.

"Mau apa kau kemari ?, kenapa kau melukai murid-muridku? " tanya Ki Naga Baruna.

"Aku kesini untuk balas dendam karena salah satu Muridmu telah membunuh harimau peliharaanku " ujar pendekar harimau.

Ki Naga Baruna melihat Satrio Wirang yang polos karena dia lah yang membunuh harimau peliharaan Kakek Pendekar Harimau.

" Kalo soal itu aku meminta maaf , tapi muridku hanya sekedar membela diri jadi dia tidak bersalah " ucap Ki Naga Baruna.

" Persetan dengan semua itu sekarang aku ingin Kau dan tujuh muridmu itu mati" ujar pendekar harimau.

Tanpa berpikir lagi pendekar harimau itu langsung menyerang Ki Naga Baruna dengan jurus-jurus harimaunya. Ki Naga Baruna juga tidak tinggal diam ia juga meladeni semua jurus harimau milik Kakek Pendekar Harimau dengan jurus-jurus naganya. Mereka saling beradu pukulan dan tendangan , meloncat ke sana kemari , bahkan menimbulkan ledakan yang dahsyat di sekitar mereka. Sejauh ini mereka masih terlihat imbang. Kakek Pendekar Harimau terus menyarang dengan membabi buta layaknya harimau yang tengah kelaparan berbeda dengan Ki Naga Baruna yang bertarung dengan gaya yang lebih tenang tapi mematikan. Satrio Wirang tercengang melihat pertarungan itu karna baru kali ini dia melihat gurunya bertarung dengan serius. Satrio Wirang seperti melihat pertarungan antar seekor naga dan harimau.

Ki Naga Baruna kini telah lebih serius lagi dia meningkatkan kecepatan dan kekuatannya untuk mengalahkan Kakek Pendekar Harimau. Kakek Pendekar Harimau juga meningkatkan kecepatannya untuk mengimbangi kecepatan Ki Naga Buana. Dan betapa mengejutkannya pertarung mereka sudah tidak bisa di lihat lagi oleh murid-murid Ki Naga Baruna.  Mereka hanya bisa melihat sekilat cahaya dan suara benturan keras akibat pertarungan mereka. Sungguh pertarungan dua orang dengan ilmu kanuraga yang sangat tinggi. Ki Naga Baruna melancarkan pukulan yang sangat cepat di ikuti Kakek Pendekar Harimau yang juga melancarkan pukulan yang sangat cepat. Kedua pukulan itu saling berbenturan hingga menghempaskan mereka berdua kebelakang . Ki Naga Baruna mengangkat kedua tangannya yang menggenggam memfokuskan semua tenaga dalamnya ke kedua genggaman tangannya seketika langit menjadi gelap petir menggelegar dimana-mana. Dari kedua genggaman tangan Ki Naga Baruna mengeluarkan petir-petir yang menyelimuti tangannya. Kakek Pendekar Harimau tahu bahwa Ki Naga Baruna akan menyerangnya dengan jurus pamungkasnya. Dengan segera merapatkan tangannya kemudian membentuk kedua tangannya seperti hendak mencakar matanya berubah menjadi memerah dan seperti ada seekor harimau yang besar di belakangnya. Ki Naga Baruna melancarkan pukulannya yang berbentuk naga petir sedangkan Kakek Pendekar Harimau melancarkan jurus cakar harimau yang berbentuk seekor harimau besar, naga petir dan harimau besar itu bertabrakan menyebabkan ledakan yang sangat kuat.  Bahkan suara  ledakan itu sampai terdengar oleh para warga. Mereka berdua masih berdiri tegak namun tenaga dalam mereka sudah terkuras habis karena serangan pamungkas tadi.

Tanpa disangka Kakek Pendekar Harimau membungkuk dan mengubah dirinya menjadi seekor harimau. Ki Naga Baruna yang sudah mulai kehabisan tenaganya mencoba melawan harimau itu. Harimau jelmaan Kakek Pendekar Harimau itu melompat menerkam Ki Naga Baruna. Dengan sigapnya Ki Naga Baruna langsung menghindar tapi setelah kaki harimau itu menyentuh tanah. Harimau kembali melompat dan berhasil mencakar punggung Ki Naga Baruna. Tidak disangka harimau itu mampu memojokkan Ki Naga Baruna samapi seprti ini. Karena merasa sudah tidak ada cara lain Ki Naga Baruna mengeluarkan tombak naga petirnya. Ki Naga Baruna lalu mengangkat tombak itu dan seketika langit kembali menjadi hitam dengan petir-petir keras yang menggelegar. Ki Naga Baruna mengarahkan tombaknya ke harimau jelma Kakek Pendekar Harimau lalu dengan cepat dari tombak itu keluar petir yang menyambar harimau itu dengan sangat cepat. Hasilnya harimau itu terkapar dan kembali berubah menjadi Kakek Pendekar Harimau yang terluka dengan mulutnya yang mengeluarkan darah. Saat Ki Naga Baruna menghampirinya tiba- tiba dia menghilang tanpa jejak. Ki Naga Baruna yang sudah lemas dan terluka di bawa oleh murid-muridnya ke dalam kamar untuk di obati.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status