Share

37. Bukan Adik Kandung

Ziya terperangah dengan salam dan sebutan Bian padanya. Hingga Bian mengulangi memanggil nama Ziya beberapa kali.

“Waalaikumussalam, Mas,” jawab Ziya singkat.

[Koq itu saja jawabannya?] protes Bian, karena Ziya tidak menjawab sesuai dengan panggilannya tadi.

“Mas ... aku kan belum menjawab iya tadi?”

[Oh, jadi kamu menolak aku lagi ya?]

“Ehm ... gimana ya ...!”

[Aku tahu, mungkin kamu belum mencintaiku tapi aku berjanji akan menjadi suami dan Ayah yang baik untuk keluarga kecil kita,] aku Bian meyakinkan.

Ziya hanya ingin mengoda Bian dengan mengatakan itu. Ziya ingin tahu seberapa sabar pria ini jika ditolaknya lagi.

“Iya, maaf ... ya, Mas. Aku masih belum yakin denganmu,” tegas Ziya dengan menahan senyum. Beruntung Ziya bicara lewat sambungan telepon. Kalau berbicara langsung mungkin dia bisa ketahuan kalau hanya mempermainkan Bian.

Terdengar Bian menghela napas panjang.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status