Suddenly Marry With The CEO

Suddenly Marry With The CEO

last updateHuling Na-update : 2025-06-27
By:  Lavender My NameOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Hindi Sapat ang Ratings
5Mga Kabanata
6views
Basahin
Idagdag sa library

Share:  

Iulat
Buod
katalogo
I-scan ang code para mabasa sa App

Tiara terjebak dalam perseteruan rumah tangga atasannya, tanpa ia ketahui. Secara mendadak, Daniel, sang atasan, melamar Tiara di tengah proses perceraian yang masih berlangsung, dan hal itu memancing amarah Puspita, mantan istri Daniel yang sebelumnya memiliki hubungan baik dengan Tiara. Akankah Tiara dapat terbebas dari jerat Daniel, yang terus mengejarnya? Dapatkah ia memperbaiki hubungannya dengan Puspita? Yuk,ikuti kisah mereka!

view more

Kabanata 1

1. Buket Bunga

Tiara menatap nanar buket bunga  yang ia terima ketiga kalinya hari ini. Buket bunga mawar berwarna merah ikut memenuhi meja kerjanya, setelah sebelumnya datang buket bunga anggrek bulan dan bunga lily. Bukan rasa bahagia yang ia rasakan, melainkan rasa geram dan kesal.

Kata-kata yang tertulis di kartu ucapan, meskipun hanya beberapa baris, tapi cukup membuat Tiara merasa malu. “Menikahlah denganku.”

Ya. Tiara menjadi wanita idaman lain, atasannya sendiri. Daniel White, CEO Andromeda Grup. Pria berusia tiga puluh tahun itu, berdarah campuran Indonesia-Kanada, jatuh cinta pada asisten pribadinya sendiri. Rasa yang menurut Tiara salah sasaran karena  Daniel masih menyandang status sebagai suami dari seorang Puspita Anggraina, seorang desainer terkenal.

Tiara tidak tahu, jika Daniel sudah menjatuhkan talak pada Puspita dua bulan yang lalu dan telah mendaftarkan gugatan cerainya ke pengadilan, setelah usahanya untuk mempertahankan rumah tangganya, tidak berhasil.

Rasa  cinta Daniel  menguap bersama dengan kesabarannya atas sikap dan sifat Puspita yang cenderung menyepelekan Daniel. Wanita itu lebih mementingkan hubungannya dengan teman-teman sosialita dan rekan bisnisnya ketimbang Daniel, suaminya sendiri.

Kesabaran yang dimilikinya selama ini sudah habis. Mencoba mencari pengganti Puspita tapi ternyata , dari sekian banyak gadis yang dikenalnya, yang berhasil menyita perhatiannya lebih banyak adalah asisten pribadinya sendiri, yang mulai bekerja padanya tiga tahun lalu.

Kini, Daniel memutuskan untuk menyatakan perasaannya pada Tiara secara terang-terangan, dengan melamar gadis itu untuk menjadi istrinya. Sebuah ajakan yang begitu tiba-tiba dan membuat Tiara terkejut setengah mati, membuatnya dilema antara tetap bekerja di perusahaan itu atau mengajukan surat pengunduran diri secepatnya.

“Wah. Cantik sekali bunga-bunganya, Mbak Tiara. Pasti pria itu sangat mencintai Mbak Tiara,” ujar Anto, kepala personalia yang siang itu menenteng map untuk diserahkan kepada Daniel.  Pria itu menatap penuh takjub buket-buket bunga yang kini memenuhi meja asisten atasannya itu.

Tiara hanya memutar bola matanya. “Andai dia tahu identitas pengirimnya, pasti bibir tebalnya tidak akan berhenti berbicara,”rutuk Tiara dalam hati.

Anto,  meletakkan map itu di hadapan Tiara. Namun dengan sigap, Tiara menyodorkan map itu kembali.

“Loh? Ada apa, Mbak Tiara? Ada yang salah dengan mapnya?” Anto terlihat bingung dengan tindakan Tiara barusan.

“Tidak ada apa-apa, Pak. Pak Anto  silakan ajukan sendiri map ini. Mungkin Pak Daniel ingin menanyakan sesuatu terkait dengan dokumen di dalamnya.” Tiara sedang malas menghadap Daniel, jadi ia memilih untuk menghindari pria itu sementara waktu.

“Betulkah? Baiklah kalau begitu. Pak Daniel tidak sedang sibuk’kan?” Anto kembali menerima map berwarna kuning dari tangan Tiara, dengan ragu.

“Tidak. Pak Daniel tidak sedang mengerjakan apa-apa. Cukup ketuk tiga kali, lalu tekan ke bawah kenop pintu, kemudian dorong masuk pintunya.” Tiara tersenyum di sela-sela rasa  kesalnya terhadap Daniel.

Anto tertawa. “Kalau itu saya sudah tahu, Mbak Tiara.” Pria berusia awal empat puluh itu, lantas mendekat melakukan semua yang dikatakan Tiara hingga akhirnya masuk ke dalam ruangan pemimpin tertinggi grup Andromeda.

Kernyitan di alis Daniel terlihat jelas melihat yang masuk ke ruangannya bukan Tiara. “Tiara tidak ada di mejanya?” Suaranya sangat tidak bersahabat.

Suara Daniel yang penuh intimidasi membuat Anto seketika gugup. “A-Ada, P-Pak. Tapi, Mbak Tiara menyuruh saya menyerahkan dokumen ini langsung kepada Pak Daniel.”

Mendengar itu, mood Daniel langsung berubah. Ia tahu alasan mengapa Tiara menyuruh Anto untuk mengajukan sendiri proposalnya. Itu karena buket-buket bunga kirimannya.

Dugaannya ternyata meleset. Ia mengira Tiara akan sangat senang menerima buket-buket bunga darinya, karena ia selalu melihat ekspresi heboh Tiara ketika ia memesan buket bunga untuk Puspita setiap perayaan hari jadi mereka. Namun kenyataannya, Tiara justru tidak bahagia menerima buket-buket bunga darinya.

“Dasar gadis aneh! Apakah dia tidak suka bunga kirimanku? Bukankah para wanita menyukai bunga?” gumam Daniel pada dirinya sendiri.

Daniel membuka map kuning dengan kasar. Lima lembar kertas penuh ketikan yang berada di dalam map itu nyaris sobek, membuat Anto menahan napasnya. Bayangan ia harus mengetik ulang lembaran-lembaran itu, membuatnya harus menahan diri untuk tidak berteriak meluapkan rasa kesalnya.

“Penerimaan karyawan baru?”

“Betul, Pak Daniel. Ada empat posisi yang dibuka.” Anto menjelaskan dengan menundukkan kepalanya. Wajah tampan sang atasan sangat mengerikan siang ini.

“Hmm.”

Anto tercenung mendengar gumaman tidak jelas Daniel. ‘Apakah ada yang salah dengan proposalnya?’

“Apakah kamu melihat ada yang berbeda di meja asistenku?” Daniel bertanya tanpa mengangkat kepalanya. Ia tetap menatap lembaran di depannya meski dengan rasa malas.

“Emmmm-…” Anto ragu untuk menjawab. ‘Apakah yang dimaksud atasannya itu tiga buket bunga dengan rangkaian bunga berbeda?’ Tanya Anto pada dirinya sendiri.

“Memang ada barang lain yang membuat sesak mejanya?” Daniel seakan tahu  ucapan apa yang Anto ucapkan pada dirinya sendiri. Ia semakin kesal karena tidak segera mendapat jawaban atas pertanyaannya.

“I-Iya, Pak. Buket bunga. Ada tiga buket bunga di sana. Tapi sepertinya, Mbak Tiara tidak menyukai bunga-bunga itu.” Anto menjawab dengan sangat jujur.

“Tidak menyukai? Maksudmu dengan tidak menyukai?” Daniel menyipitkan kedua matanya. Betulkan gadis itu menolak buket-buket kirmannya?

“Hmmm-Mak-Maksud saya, Mbak Tiara hanya diam menatap bunga-bunga  tak berdosa itu, Pak.”

Daniel membuang napasnya dengan kasar. “Segera kembali ke ruanganmu!”

“Baik, Pak. Terima kasih.” Dengan langkah cepat, Anto meninggalkan ruangan Daniel. Ia gerah berada lama-lama di ruangan itu. Ketika tangannya hendak menekan kenop pintu, perintah Daniel membuatnya cepat-cepat menarik daun pintu berwarna hitam itu, melangkah dengan gesit ke meja Tiara.

“Mbak Tiara, ditunggu Pak Daniel di dalam.”

Tiara sontak mengangkat wajahnya, mengalihkan perhatiannya dari layar berukuran enam inchi di tangan kanan. “Ya?”

“Pak Daniel ingin berbicara dengan Mbak Tiara.” Anto dengan sedikit berbisik menyampaikan perintah Daniel pada Tiara.

“Dengan saya?” Rasa malas kembali datang.

Anto mengangguk, lalu meninggalkan Tiara begitu saja. “Sepertinya suasana hati pak bos sedang tidak baik-baik saja, Mbak Tiara,” seru Anto yang terdengar sayup-sayup di telinga Tiara.

Tiara bergeming di kursinya. Ia tidak langsung berdiri menyambut perintah itu dengan segera. Gadis itu  justru sibuk dengan pikirannya sendiri. ‘Apa yang akan aku katakan jika pak bos menanyakan bunga-bunga itu?’

“Sampai kapan kamu akan mengabaikan perintahku? Ada hal yang harus kamu kerjakan segera! Jangan buang-buang waktu hanya untuk memikirkan hal yang tidak ada gunanya.!”

Tiara berjingkat kaget. Suara interkom  hanya terdengar di lantai tujuh, tempat kantor Daniel berada. Mau tidak mau, Tiara bangkit dari kursinya. Ia berjalan pelan menuju ruang Daniel. Perasaan kesal dan malas untuk bertemu sang atasan, membuat Tiara memperlambat langkahnya.

“Tiara! Apakah kamu sengaja mengajakku untuk bermain-main? Aku tidak punya cukup waktu untuk meladenimu!”

Palawakin
Susunod na Kabanata
I-download

Pinakabagong kabanata

Higit pang Kabanata

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Mga Comments

Walang Komento
5 Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status