Share

Bab 62. DIIKUTI PENGUNTIT

Paulina panik setengah mati dalam diamnya. Dia ingin menghubungi Garganif atau orang tuanya. Dengan tangan gemetar dirogohnya ponsel yang berada di tasnya. Wanita itu benda pipih tersebut. Freza meliriknya sekilas, diambilnya telpon genggam milik Paulina tersebut.

"HP-mu aku simpan dulu, kamu tidak akan memerlukannya," kata Freza.

Telepon seluler itu berpindah tangan, Paulina memandang Freza dengan pandangan penuh protes.

"Aku mohon, izinkan aku menelepon suamiku ... ehh!" Paulina cepat- menutup cepat mulutnya. Perempuan itu sudah keceplosan bicara. Paulina memandang ke arah Freza, laki-laki itu seperti tidak mendengar kata-kata Paulina, tetap fokus dengan jalan di pujian. Paulina mengusap… lega.

Akhirnya wanita itu hanya pasrah, menangis diam-diam. Sekuat tenaga dia menahan, tak urung air matanya menetes juga. Freza mengetahui kalau Paulina menangis. Laki-laki itu menoleh, ternyata dia tidak senang.

"Aku benci wanita menangis. Mengapa harus menyesal dengan keputusanmu? sejak tadi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status