Menikahi Pamannya Tunanganku

Menikahi Pamannya Tunanganku

last updateHuling Na-update : 2025-07-14
By:  Iris MoonvaleOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Hindi Sapat ang Ratings
7Mga Kabanata
17views
Basahin
Idagdag sa library

Share:  

Iulat
Buod
katalogo
I-scan ang code para mabasa sa App

Nadine Wijaya, 25 tahun, putri tunggal dari keluarga pemilik perusahaan fashion ternama di kota, dikenal sebagai sosialita manja dengan gaya hidup mewah namun, memiliki kecerdasan dan ambisi yang tersembunyi. Tapi hidupnya hancur sehari sebelum pernikahan, saat ia memergoki tunangannya, Rafael Armand , 28 tahun, menikahi adik tirinya, Laura Wijaya yang berusia 23 tahun karena hamil. Bukannya dibela, orang tua mereka justru menyalahkan Nadine dan memaksanya tetap menikah demi menjaga reputasi keluarga. Di tengah kehancuran dan keputusasaan, muncul Leonhart Armand, 34 tahun,dia adalah paman Rafael yang juga merupakan CEO dingin dan jenius dari perusahaan teknologi global. menawarkan pernikahan kontrak demi kepentingan bisnis dan nama baik bersama. Tanpa pilihan, Nadine menerima tawaran itu, membuka babak baru dalam hidupnya yang penuh tekanan dan kejutan. Dengan dukungan Leon dan kemampuan tersembunyi yang selama ini diremehkan, Nadine perlahan bangkit dan menjelma menjadi konsultan bisnis kelas dunia. Meski pernikahan mereka dimulai tanpa cinta, keduanya justru menemukan fondasi yang kuat dalam kepercayaan dan kasih yang tumbuh perlahan.

view more

Kabanata 1

Bab 1 : Pengkhianatan

“Ahhh... Sayang, jangan sekarang. Kamu lupa, ya? Aku sedang hamil anak kamu."

Suara perempuan manja dan menggoda terdengar dari dalam kamar tidur Laura. Kamarnya sedikit terbuka, membuat langkah Nadine terhenti.

Nadine berdiri mematung di depan kamarnya yang bersebelahan dengan kamar Laura. Tangannya yang sudah menyentuh gagang pintu menjadi kaku.

"Cuma sebentar saja, kok. Bagaimana?"

Telinga Nadine berdiri tegak mendengar suara pria yang sangat familiar.

Itu suara tunangannya!

Nadine mengerutkan alis. Ruang tamu rumah keluarga Wijaya sore itu seharusnya hanya diisi pelayan dan beberapa kru dekorasi pernikahan.

Tapi suara barusan? Kenapa Rafael bisa masuk ke kamar Laura?

Kepala Nadine terasa sakit, memikirkan berbagai kemungkinan. "Itu tidak mungkin Laura dan Rafael, kan?"

Perasaan tak enak menggeliat di dada Nadine. Ia menarik napas, membuka pintu perlahan.

Di sanalah mereka! Berpelukan mesra.

“Kalau Kakak tiriku tahu, kita bisa tamat” Suara Laura bergetar. Tangannya memeluk Rafael.

Rafael meraih wajahnya. “Tenang. Kita sudah sah di mata hukum. Dia tidak bisa membatalkan pernikahan ini. Karena semuanya sudah diatur.”

Jantung Nadine memompa lebih cepat. Ia merasakan emosinya meningkat. Tapi, napasnya tercekat di tenggorokan.

Nadine memilih mundur, lalu perlahan menutup pintu kembali.

Tangan Nadine gemetar, tapi wajahnya dingin. Bukti dan firasatnya tentang hubungan perselingkuhan adik tiri dan tunangannya terbukti benar.

Dan sekarang, Nadine sudah melihatnya sendiri.

Seharusnya Nadine menangis, meraung, atau marah. Tapi yang ia lakukan justru berjalan kembali ke kamarnya.

Nadine mengenakan blazer putih gading. Ia mengambil amplop yang berisi bukti pengkhianatan Rafael dan Laura. lalu, turun menghampiri ayahnya di ruang rapat keluarga.

Sesampainya di dalam, Nadine menatap Ayahnya.

"Pa, aku mau batalkan pernikahanku dengan Rafael," kata Nadine, mencoba tetap tegar.

“Apa maksudmu membatalkan pernikahan ini, Nadine?”

Suara Yusuf Wijaya terdengar berat. Matanya menatap tajam ke arah putri semata wayangnya.

Nadine meletakkan amplop di atas meja kayu panjang yang terletak di tengah ruang rapat keluarga Wijaya Group.

“Buka saja, Pa. Semua ada di situ.”

Suara Nadinetenang. Hampir seperti bukan Nadine yang biasanya emosional.

Cecilia, ibu tirinya, buru-buru meraih amplop. Lalu, membuka isinya.

Dalam hitungan detik, wajah Cecilia memucat. “Ini … ini pasti palsu!”

“Sayangnya tidak,” potong Nadine cepat.

Tiba-tiba pintu ruangan terbuka. Nadine menoleh ke arah Rafael yang datang belakangan. Langkahnya berat dan gelisah.

“Kamu mau bilang itu bukan wajahmu yang mencium Laura di parkiran klinik?!" tanya Nadine dengan nada marah.

Rafael tidak menjawab. Ia hanya mengepalkan tangan dan menatap Nadine tajam.

"Kenapa kamu begitu drama, Nadine? Aku tetap akan menikahimu. Kamu bisa jadi istri kedua ku … atau kamu bisa jadi istri pertama dan Laura yang kedua. Semua bisa diatur.”

Cecilia mencengkeram lengan Yusuf, berharap suaminya menghentikan percakapan ini.

Yusuf berkata dengan lugas, “Nadine, kamu tetap harus menikah besok walaupun itu hanya untuk formalitas. Semuanya demi reputasi keluarga Wijaya.”

“Menikah karena terpaksa demi reputasi keluarga?” Nadine tertawa pelan. “Itu bukan hidup yang aku mau.”

“Kamu harus menuruti perkataan Papa, Nadine,“ timpal Cecillia agak kesal.

Suasana hening. Nadine hanya mengepalkan tangannya dan menahan amarah.

Lalu, tiba-tiba pintu ruang rapat terbuka.

Seorang pria tinggi berjas biru tua masuk dengan langkah tenang. Sorot matanya tajam dengan dagu yang terangkat dengan percaya diri.

Nadine menyipitkan mata. 'Dia ... Leonhart Armand, kan?'

“Maaf mengganggu,” kata Leonhart datar, lalu menatap Nadine. “Kau punya keberanian yang mengagumkan."

“Pa-Paman ….”

Rafael melangkah cepat. Tapi Leonhart hanya mengangkat tangan ringan, menyuruhnya diam.

“Saya sudah mendengar semuanya. Tujuan saya datang ke sini ingin membereskan masalah yang dibuat keponakan saya ini.”

Semua mata tertuju pada Leonhart.

Leonhart menatap Yusuf dan berkata dengan pelan namun mantap, “Biarkan saya yang menggantikan Rafael. Saya yang akan menikahi Nadine.”

Nadine membeku.

Ucapan itu seperti bom yang dilempar ke tengah ruangan.

Yusuf mendadak berdiri. “Apa kamu sadar apa yang kamu katakan?”

Leonhart tetap tenang. “Saya tahu ini terdengar gila. Tapi inilah satu-satunya cara menyelamatkan reputasi keluarga Anda … dan juga Nadine.”

tiba-tiba Rafael berteriak dan menolak mentah-mentah usulan itu.

“Kau sudah gila, Paman!”

Cecilia membentak, “Apa kau gila? Kau ingin mengkhianati keluargamu?”

Nadine masih diam. Sorot matanya tak lepas dari Leonhart.

Apa ini penyelamatan … atau jebakan baru?

Nadine menarik napas pelan dan akhirnya bersuara.

“Kenapa? Kenapa Anda melakukan ini, padahal kita tidak saling mengenal?”

Leonhart menatapnya, dan dengan nada tenang menjawab, “Karena aku tak tahan melihat seseorang dihancurkan atas nama kehormatan palsu.”

Palawakin
Susunod na Kabanata
I-download

Pinakabagong kabanata

Higit pang Kabanata

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Mga Comments

Walang Komento
7 Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status