Share

Bab 49

"Aku pikir kamu tertidur," ujarku menahan malu.

"Aku tadi tidur, tapi aku mendengar suara orang yang aku cintai, jadi otakku langsung merespon," Dengan senyum manis dia memandangku.

Salah tingkah, tentu saja. Bagaimana pun hanya Mas Attar yang memandangku selekat itu dalam beberapa tahun terakhir ini. Bahkan Radit pun tidak berani melihatku lama-lama, karena takut ada cinta diantara kami, ujarnya waktu itu.

Aku beranjak, ingin menjauh dari Hilman. Namun, tanganku dicekal olehnya, membuatku sedikit terhuyung ke samping. Beruntung, aku tidak jatuh ke arah Hilman berbaring.

"Tenaga kamu sepertinya sudah pulih, seharusnya aku pulang saja!" kesalku. "Lepas tanganku," pintaku kemudian.

Hilman melepas tanganku dan meminta maaf karena berlaku kasar. Sebenarnya dia tidak kasar dengan apa yang dilakukannya, hanya saja aku tidak ingin jatuh cinta lagi untuk kedua kalinya pada lelaki asing, selain bapak.

Aku beberapa kali menguap, karena meman cukup lelah. Meskipun pesta itu tidak begitu banyak m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status