Share

Bab 56

Seorang suster yang tidak memakai hijab ataupun topi perawat masuk dengan keadaan yang mengenaskan, rambut yang tergerai dan baju putih yang makin membuat auranya menakutkan.

Hilman menepuk pundakku dan mengatakan, jika itu suster jaga. Aku langsung melihat ke arah suster yang dimaksud, dan benar, suster itu sedang merapihkan rambutnya dan langsun memakai topi yang biasa dikenakan para perawat.

"Sus, bisa enggak sih enggak ngagetin orang! Kalau orang jantungan gimana?" Aku terpaksa menghampiri wanita manis yang masih berdiri di ambang pintu.

"Tadi kepala saya ada cicaknya, Mbak. Jadi saya lepas dan gerai rambut, karena jijik!" teran suster itu, malah membuatku bergidik membayangkannya.

Aku menarik napas beberapa kali dan menghembuskannya dengan perlahan, menetralkan rasa takut akan sesuatu yang tidak ada. Mungkin juga karena grogi dan kesal karena berada satu ruangan dengan Hilman, tanpa ada yang menemani.

Suster itu berlalu, setelah mengecek infus yang terpasang di tangan Hilman.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status