Apa Alasan Penonton Menjadi Sebal Terhadap Tokoh Utama?

2025-09-06 10:10:57 276

4 Answers

Hattie
Hattie
2025-09-07 17:32:12
Pernah kesel lihat tokoh utama yang sok jujur padahal terus menyakiti orang terdekat? Itu salah satu pemicunya. Aku cepat sebel kalau protagonis dipresentasikan sebagai 'benar segala' sementara tindakan mereka merusak hubungan penting dalam cerita.

Selain itu, fandom juga bisa memperparah rasa benci—kalau komunitas mengidolakan tokoh tersebut secara membabi buta, aku malah ingin menentang hanya untuk menyeimbangkan pandangan. Intinya, aku lebih suka protagonis yang kompleks dan punya titik lemah yang jelas; kalau nggak, rasa kesal itu akan datang sendiri karena karakter terasa palsu atau terlalu dipoles. Akhirnya aku lebih memilih cerita yang berani menampilkan konsekuensi nyata untuk tindakan utama, supaya emosi yang muncul tulus, bukan sekadar reaksi terhadap manipulasi penulis.
Grayson
Grayson
2025-09-08 15:57:04
Satu hal yang sering membuatku kesel adalah ketika tokoh utama tampak dibuat tanpa konsekuensi; merasa selalu benar dan selalu selamat.

Aku suka cerita yang kasih ruang buat tokoh utama tumbuh lewat kesalahan, bukan cuma kemenangan instan. Ketika penulis memberi ‘plot armor’ berlebihan atau menjadikan protagonis sebagai solusi semua konflik, yang tersisa cuma kebosanan dan rasa ketidakadilan dari penonton. Contohnya, ketika tokoh utama selalu dibenarkan padahal kelakuannya egois atau merugikan orang lain, itu bikin gemes karena konflik seharusnya punya dampak nyata.

Selain itu, sering juga masalahnya ada pada ketidakkonsistenan karakter—satu adegan dia pemaaf, adegan berikutnya brutal tanpa alasan yang kuat. Itu merusak ikatan emosional yang semestinya tumbuh antara penonton dan tokoh. Aku lebih suka tokoh dengan kelemahan yang jelas dan perkembangan yang masuk akal, biar waktu aku marah sama mereka rasanya wajar, bukan karena penulisnya malas. Di akhir, kalau protagonis terasa 'terlalu mudah' buat disukai, aku akan lebih sering sebel daripada peduli.
Yvonne
Yvonne
2025-09-09 08:15:29
Sering kali aku bete karena protagonis bertindak seperti pahlawan meski pilihannya merugikan orang di sekitarnya. Contohnya, tokoh yang membuat keputusan moral abu-abu—mencurangi teman demi tujuan besar, berbohong terus terang demi ‘kebaikan’—tapi lalu tetap dipuja tanpa kritik. Penonton modern nggak suka moral yang dipaksakan; kita pengen nuansa, konsekuensi, dan penjelasan psikologis yang masuk akal.

Selain itu, dialog monoton dan ekspresi yang selalu sama juga memancing rasa antipati. Kalau tiap adegan tokoh utama cuma mengucapkan satu atau dua baris klise, lama-lama penonton bosen dan akhirnya jengah. Aku pribadi lebih menghargai karakter yang kompleks, yang kadang salah dan kadang benar—yang terasa manusiawi, bukan ikon yang di-stamping terus-menerus.
Hazel
Hazel
2025-09-11 00:00:52
Dari sudut pandang struktur cerita, alasan penonton benci tokoh utama seringnya teknis: penulisan yang buruk, inkonsistensi narasi, atau framing yang memaksa penonton memilih sisi tertentu. Misalnya, kalau sudut pandang cerita berpihak terus-menerus pada protagonis tanpa menunjukkan akibat tindakannya, penonton bisa merasa dimanipulasi. Di banyak serial, protagonis mendapatkan simpati berlebih walau tindakan mereka merusak—itu yang bikin orang kesal.

Ada juga faktor psikologis: penonton suka melihat refleksi diri. Jika protagonis bertindak seperti mereka yang otoriter, narsis, atau sempurna, sebagian penonton akan menolak karena nggak bisa berempati. Contoh klasik adalah karakter yang awalnya relatable lalu berubah jadi ‘power fantasy’ tanpa dialog batin yang masuk akal; audiens yang lebih kritis akan menjauh. Selain itu, performa aktor, pacing, dan timing komedi/drama juga pengaruhi: tokoh utama yang sering mendapat screen time berlebih tanpa momen rentan buat dieksplorasi jadi bikin lelah. Bagiku, protagonis terbaik adalah yang menantang penonton lewat dilema, bukan yang meminta pemujaan otomatis.
View All Answers
Scan code to download App

Related Books

Ketika Si Jenius Menjadi Tokoh Antagonis
Ketika Si Jenius Menjadi Tokoh Antagonis
Aku adalah seorang wanita kuliahan yang hanya tinggal bersama dengan adikku. Angin misterius mengelilingi kami membuat pandangan kami gelap. Saat terbangun, kami merasuki kedua putri Duke Roseary. Menjadi Viyuranessa Roseary yang merupakan karakter antagonis di sebuah cerita novel yang ku baca. Ia akan dihukum mati oleh tunangannya yaitu Sang Putra Mahkota. Menghadapi seorang pangeran yang terkenal kejam di kerajaan ini dengan pengetahuan bahkan kemampuanku, akankah aku berakhir sama seperti Viyuranessa Roseary di cerita itu? Ruang dan waktu yang berbeda dari sebelumnya, akankah ceritaku akan lebih baik atau malah sebaliknya? Akankah perasaanku akan tetap sama? By: _yukimA15 This is My Story
10
163 Chapters
ALASAN SUAMIKU MENDUA
ALASAN SUAMIKU MENDUA
Kebahagiaan pernikahan Zia harus berakhir mana kala Aiman, sang suami ketahuan menikah lagi. Impian untuk menikah sekali seumur hidup kini kandas. Zia, perempuan cantik berkerudung lebar itu terpaksa pergi karena tak sanggup hidup seatap bersama sang suami dan madunya. Hingga pada akhirnya Zia dipertemukan dengan Farid, kakak sahabatnya yang merupakan seorang dosen yang diam-diam menaruh hati padanya. Namun, trauma pada laki-laki bergelar suami membuat Zia bersikap begitu dingin terhadap Farid. Sanggupkah Farid menaklukkan hati Zia? Baca selengkapnya dalam novel "Alasan Suamiku Mendua"
10
179 Chapters
Gendut Alasan Suami Mendua
Gendut Alasan Suami Mendua
Tiara seorang istri yang bertubuh gemuk setelah melahirkan, harus mendapat cacian dan hinaan dari Bara suaminya. Hingga ia pun harus diduakan. Hinaan Bara dan mertua serta Ipar, ia jadikan cambuk untuk merubah dirinya menjadi cantik. Akankah perjuangannya akan berhasil?
9.9
78 Chapters
RAHASIA PEMERAN UTAMA
RAHASIA PEMERAN UTAMA
Evaria membangun benteng berduri dan sangat tinggi agar tidak ada yang bisa menyentuhnya. Di dalam benteng tak tersentuh itu Evaria menulis kisahnya sendiri, karena ia tak percaya penulis akan memberi antagonis akhir bahagia."Kalau kamu tidak percaya padaku, bagaimana aku bisa memihakmu?" "Kalau begitu jangan pedulikan aku. Aku bisa memihak diriku sendiri."
10
38 Chapters
Bukan Pemeran Utama
Bukan Pemeran Utama
Namaku adalah Nabhila Pramuditia. Itu kata Mas Alvis padaku saat bangun dari koma. Tapi, kata semua orang, namaku adalah Nadhila Meeaz--saudara kembar dari Nadhila Pramuditia. Ingatanku abu-abu, tapi cinta Mas Alvis sangat besar padaku. Lalu, juga ada anak di antara kami. Mana yang harus kupercayai? Apakah aku pemeran utama di hidup pria itu ataukah hanyalah tokoh pengganti saja?
Not enough ratings
45 Chapters
Sesal (Alasan Menghilangnya Istriku)
Sesal (Alasan Menghilangnya Istriku)
Rindan Arga Afdiyan Prayoga atau biasa dipanggil Arga terkejut ketika mengetahui Arum --sang istri pergi tanpa sepengetahuannya. Tanpa mengatakan alasan yang sebenarnya. Ke mana sebenarnya istrinya itu pergi? Akankah Arga menemukan Arum? Dan alasan apa sehingga seorang istri yang berbakti kepada sang suami seperti Arum bisa memutuskan untuk meninggalkan sang suami?
10
153 Chapters

Related Questions

Apa Penyebab Karakter Ini Dicap Sebagai Manusia Paling Menyebalkan?

5 Answers2025-09-21 23:50:13
Membahas tentang karakter yang dicap sebagai manusia paling menyebalkan, ada satu sosok yang langsung terlintas di benak saya: Shinji Ikari dari 'Neon Genesis Evangelion'. Ia sering kali dianggap menyebalkan bukan hanya karena sikapnya yang ragu-ragu, tetapi juga karena ketidakmampuannya untuk beradaptasi dengan situasi yang sangat mendesak. Dalam banyak kasus, reaksi dan pemikirannya malah memperpanjang ketegangan di antara para karakter lainnya. Padahal, saat kita menyeleksi setiap pengalaman, bisa dilihat bahwa sikapnya sebenarnya merefleksikan rasa sakit dan kesepian yang mendalam. Belum lagi, banyak penontonnya yang merasa frustrasi melihat Shinji terus-menerus melawan dirinya sendiri alih-alih bertindak. Namun, inilah yang membuat karakter tersebut kompleks dan membawa dimensi baru ke dalam cerita.

Apa Pendapat Penulis Tentang Manusia Paling Menyebalkan Di Novel?

3 Answers2025-09-21 06:50:52
Pernahkah kamu bertemu karakter yang membuatmu merasa ingin merobek halaman buku? Di banyak novel, saya menemukan sosok yang bisa dikategorikan sebagai manusia paling menyebalkan. Ambil contoh dalam 'The Catcher in the Rye', Holden Caulfield adalah karakter yang sulit untuk disukai. Dengan sikap cynis dan ketidakpuasan terus-menerus terhadap semua orang di sekitarnya, dia benar-benar bisa menguras kesabaran. Namun, ada sesuatu yang menarik terlepas dari sifatnya yang menjengkelkan. Hidup di dunia yang dirasa tidak autentik membuatnya berjuang dengan identitasnya sendiri. Saya percaya, karakter seperti ini mencerminkan realitas bahwa kita semua memiliki sisi yang kelam dan kekesalan yang mungkin membuat orang lain jengkel. Kita bisa belajar dari mereka; memahami bagaimana frustrasi bisa merusak hubungan dan perspektif kita terhadap dunia. Apakah ini berarti saya menyukai Holden? Mungkin tidak, tapi saya menghargai kompleksitas karakternya. Lain kali saya terbaca novel dengan karakter menyebalkan, saya selalu tertarik pada motivasi di balik perilaku mereka. Mengapa mereka berperilaku seperti itu? Apakah mereka mencerminkan insekuritas yang lebih dalam? Misalnya, ketika saya membaca 'Sapiens', ada saat-saat di mana saya merasa frustrasi dengan cara para pemimpin dihadapkan dengan tantangan sejarah. Saya merasa karakter-karakter ini sering menjadikan opsi termudah tanpa memikirkan dampaknya. Di satu sisi, saya mengerti, mereka adalah hasil dari konteks mereka, tetapi di sisi lain, saya berharap mereka akan lebih berpikir jauh ke depan. Membaca mereka mengajarkan saya bahwa tidak peduli seberapa berbahayanya situasi, selalu ada pilihan lain yang bisa diambil." Dalam 'The Great Gatsby', Daisy Buchanan adalah sosok yang menarik dan sekaligus menyebalkan. Dia terjebak di antara ambisi dan kenyataan, dan kadang-kadang terlihat sangat dangkal dan egois. Tayangan demi tayangan tentang cintanya pada Gatsby yang berujung pada patah hati benar-benar bisa mengecewakan. Mengapa dia tidak lebih berani? Sementara banyak karakter lain berjuang mati-matian, dia tampak terjebak dalam dunia glamornya sendiri tanpa kesadaran akan konsekuensi dari tindakannya. Namun, mungkin itu justru menggambarkan kompleksitas dari cinta dan pengorbanan. Di sinilah saya menemukan diri saya berdebat dengan diri sendiri apakah saya bisa memaafkan dia atas kesalahan yang telah dibuat atau tidak. Ada pula karakter-karakter yang menyebalkan yang bisa jadi memang diciptakan untuk menciptakan ketegangan dalam cerita. Mengingat 'Harry Potter', Dolores Umbridge adalah contoh yang sempurna. Dia memiliki sifat penyebalkan yang secara langsung menghadirkan ketidakadilan. Kejam, manipulatif, dan sangat menyebalkan, dia membuat kita semua benci merebutnya, tetapi di sisi lain, kita semua menyadari betapa gemasnya jika dia punya dampak besar dalam cerita tersebut. Umbridge mengingatkan kita bahwa tidak semua antagonis harus berpenampilan menyeramkan; kadang-kadang, ketidakadilan yang membawa rasa frustrasi lebih nyata dan lebih bisa dirasakan, membuat kita merasa mati lemas. Keterpurukan karakter-karakter seperti ini tidak hanya mengutuk mereka, tetapi juga memberikan kita kesempatan melihat kebaikan pada yang lainnya. Saya pikir, karakter menyebalkan adalah bagian penting dari kisah-kisah yang kita cintai. Mereka bisa menjadi pengingat bagi kita untuk tidak jadi seperti mereka, atau justru membangkitkan emosi yang mendalam saat kita mengikuti cerita mereka. Entah itu frustrasi atau refleksi, karakter-karakter ini memberi kita banyak untuk dipikirkan, dan itulah kenapa saya tidak bisa benar-benar membenci mereka! Setiap karakter, baik itu menawan atau menyebalkan, memiliki perannya masing-masing dalam membentuk narasi yang lebih kaya dan kompleks. Mungkin, pada akhirnya, mereka mengajarkan kita bagaimana menghadapi emosi dan interaksi dengan orang lain yang mungkin lebih menyebalkan dari yang kita duga. Dan siapa tahu, mungkin di balik semua kegilaan itu, ada pelajaran berharga yang menanti untuk ditemukan.

Mengapa Penggemar Merasa Sebal Pada Ending Anime Tertentu?

4 Answers2025-09-06 14:35:02
Selalu membuat emosi naik turun ketika ending terasa seperti dilempar ke publik tanpa penyelesaian yang memuaskan. Aku merasa ini sering terjadi karena penonton sudah menaruh begitu banyak waktu, harapan, dan spekulasi kepada sebuah cerita; jadi, ketika akhir yang disajikan tidak selaras dengan ekspektasi—entah karena plot yang mendadak berubah, karakter yang melakukan hal yang terasa tidak konsisten, atau penyelesaian yang terlalu abstrak—rasanya seperti dikhianati. Yang bikin panas lagi adalah efek komunitas: teori-teori yang dibangun bertahun-tahun, shipping yang dipupuk, bahkan fan art yang mengekspresikan hubungan antar karakter—semua itu membuat standar emosional naik. Ending yang memilih jalan berbeda dari mayoritas harapan sering dipandang sebagai pengabaian, padahal kadang penulis cuma ingin mengejutkan atau menekankan tema yang lebih pahit. Contohnya pernah aku lihat di 'Neon Genesis Evangelion' dan 'Attack on Titan'—bukan cuma soal plot, tapi soal janji emosional yang tidak terbayar menurut sebagian orang. Di sisi lain, aku juga memahami seni narasi yang berani mengambil risiko. Tapi sebagai penikmat yang ikut terbawa perasaan, susah menerima kalau seluruh investasi emosional terasa ditukar dengan pilihan yang terasa acak. Akhirnya aku belajar memisahkan antara kekecewaan pribadi dan kualitas artistik, walau tetap kesal kadang-kadang.

Bagaimana Fanfiction Menimbulkan Adegan Sebal Bagi Pembaca?

4 Answers2025-09-06 07:30:11
Ada satu hal yang selalu bikin aku greget tiap kali lagi asyik baca fanfic: karakter yang tadinya familiar tiba-tiba berperilaku seperti orang lain. Kadang itu karena penulis kebablasan ngasih jalan cerita yang dramatis tanpa alasan—OOC (out of character) total, atau instalove yang muncul cuma untuk bikin plot maju. Aku paling sebel kalau pengarang ngandelin miscommunication berkepanjangan sebagai sumber konflik; bukannya bikin tegang, itu sering terasa malas dan memaksa pembaca menunggu solusi yang sebenarnya bisa diselesaikan lewat satu percakapan sederhana. Selain itu, ada juga masalah pacing: adegan klimaks dideres bareng-bareng sementara build-up-nya tipis, jadi emosi pembaca nggak sempat nempel. Kesalahan teknis juga nyebelin: POV yang hop-hop antar-karakter tanpa tanda jelas, grammar amburadul yang bikin narasi patah, atau head-hopping yang bikin bingung siapa yang mikir apa. Dari sisi konten, romanticizing of abusive behavior atau pelanggaran consent yang nggak dikontekstualisasikan bakal bikin banyak orang langsung sebal. Aku biasanya skip aja bab-bab kayak gitu atau cari komentar lain yang nggak menyarankan pembelaan buta, karena membaca harusnya menyenangkan, bukan bikin darah naik. Akhirnya aku lebih cenderung baca karya yang punya beta reader jelas dan tag/trigger warning rapi—itu tanda penulis peduli pembaca, dan itu ngurangin potensi adegan sebal buatku.

Bagaimana Penulis Menyampaikan Karakter Sebal Dalam Novel?

4 Answers2025-09-06 13:54:51
Sungguh, tokoh yang ngeselin itu sering jadi bumbu kuat dalam novel—dan aku selalu kagum bagaimana penulis bisa membuat rasa kesal itu terasa begitu nyata. Pertama, penulis sering 'menunjukkan' daripada 'menceritakan': lewat tindakan kecil yang berulang, gestur, dan dialog yang menyakitkan. Misalnya, karakter yang suka memotong pembicaraan atau selalu meremehkan orang lain akan terpatri dalam kepala pembaca karena pola perilakunya konsisten. Aku suka saat penulis memberi reaksi dari karakter lain sebagai cermin—lihat bagaimana sekelompok teman bereaksi, itu memantapkan impresi bahwa si tokoh memang menyebalkan. Selain itu, sudut pandang sangat menentukan. Kalau cerita diceritakan lewat mata korban atau orang yang terganggu, rasa sebal itu terasa intens; sebaliknya, kalau penulis memakai sudut pandang si tokoh ngeselin, sering muncul humor gelap atau simpati meskipun pembaca masih terganggu. Aku sering terpesona oleh penulis yang bisa meramu iritasi jadi bahan refleksi—bukankah itu efektif sekaligus cerdas? Aku berakhir sering menunggu momen di mana si tokoh ini akhirnya tumbuh atau mendapatkan karma yang pas.

Adakah Merchandise Tentang Manusia Paling Menyebalkan Dalam Film?

5 Answers2025-09-21 19:39:35
Menggali dunia merchandise yang ada di sekitar film, saya merasa sangat terinspirasi untuk membahas salah satu karakter yang penuh perdebatan: manusia paling menyebalkan. Mungkin kita semua punya satu atau dua karakter dalam pikiran, yang sikap mereka membuat panas telinga kita. Saya ingat ketika 'Twilight' menjadi fenomena, ada begitu banyak merchandise yang dijual, dan karakter seperti Edward Cullen atau Bella Swan tidak pelak lagi mencuri perhatian. Namun, bagi banyak orang, karakter seperti Jacob juga seringkali jadi tekanan emosional, dan banyak orang kesal dengan cara karakter ini berperilaku menghadapi situasi. Merchandise untuk Jacob seperti t-shirt atau kartu koleksi sering kali menghadirkan wajahnya dengan tampang macho, dan rasanya aneh melihat merchandise ini karena sering kali kita berhadapan dengan sifat menyebalkannya di film. Menariknya, tidak hanya dalam film barat, karakter menyebalkan dalam anime pun sama terjamah dalam merchandise. Contohnya, di 'Naruto', ada karakter seperti Sakura Haruno, yang sering menjadi pusat diskusi di kalangan fan. Merchandise dengan wajahnya tertempel di berbagai produk dari boneka hingga perangko, tetapi banyak penggemar yang meragukan kepraktisannya. Banyak dari mereka yang merasa karakter itu tidak memenuhi harapan sebagai karakter utama wanita, sehingga kehadiran merchandise-nya menjadi hal yang bikin orang berdebat. Hal ini menunjukkan bagaimana karakter yang dianggap menjengkelkan bisa memicu diskusi yang sama hangatnya dengan merchandise yang mereka miliki. Terlebih lagi, jangan lupakan karakter seperti Jar Jar Binks dari 'Star Wars'. Karakter ini adalah salah satu yang paling banyak dibenci, dan merchandise yang datang bersamanya juga banyak diperdebatkan. Saya ingat melihat figur-figur dan mainan Jar Jar Binks di toko, dan merasa campur aduk tentang mengapa ada produk sebanyak itu. Jadi, ketika berbicara tentang merchandise yang berkaitan dengan karakter menyebalkan, selalu ada dinamika antara kecintaan dan kekecewaan, yang menciptakan momen unik di dalam fandom.

Siapa Saja Karakter Yang Dianggap Manusia Paling Menyebalkan Di Anime?

1 Answers2025-09-21 23:39:52
Menyoal tentang karakter-karakter yang dikenal sebagai manusia paling menyebalkan di anime, banyak penggemar punya daftar versi mereka sendiri. Misalnya, siapa yang bisa lupa dengan sikap sok pentingnya Noya dari 'Haikyuu!!'? Karakter ini seringkali tampil sebagai sosok yang terlalu percaya diri dan menganggap dia yang paling hebat. Kecerobohannya pun bikin gemas, apalagi ketika dia bahkan mengabaikan strategi tim hanya demi kepuasan egonya sendiri. Kadang-kadang, saya berusaha untuk percaya bahwa dia punya sisi baik, tetapi sifat kekanak-kanakannya sering kali terlalu dominan sehingga menguras energi kita sebagai penonton. Kemudian ada yang namanya Sakura Haruno dari 'Naruto'. Meskipun sekarang banyak fans yang mulai menghargai perkembangan karakternya, rasanya tidak bisa diabaikan bagaimana jabatan “paling menyebalkan” sering kali disematkan kepadanya pada awal-awal cerita. Banyak momen ketika ia terlihat lebih fokus pada cinta pada Sasuke ketimbang membantu Naruto dalam pertempuran. Ketidakstabilan ini membuat beberapa penonton merasa frustrasi, bahkan saat cerita berkembang dan dia menunjukkan lebih banyak keberanian. Karakter yang satu ini membuat kita merasa campur aduk. Tak bisa dilupakan juga adalah Usopp dari 'One Piece'. Meskipun awalnya saya tergoda untuk mempertahankan, ada fase di mana dia benar-benar tampak lebih menyebalkan daripada membantu. Saya mengerti tekadnya untuk menjadi pahlawan, tetapi kadang-kadang cara ia menghindar dari pertempuran demi keselamatan diri sendiri terasa sangat ngelunjak. Namun, makin lama, perjalanan dan perkembangan karakter dia membuat saya menyadari makna dari semua itu, bahkan jika momentumnya kadang membuat frustrasi. Siapa yang bisa melupakan Ririchiyo Shirakiin dari 'Inu x Boku SS'? Karakter ini terkesan dingin dan angkuh, terus-menerus mengabaikan bantuan yang diberikan semua orang di sekitarnya. Beberapa orang mungkin merasakan ketertarikan pada sosoknya yang misterius, tetapi sikapnya yang menjauhkan diri dari orang-orang pun bisa membuat kita merasa kesal saat menontonnya. Ia memiliki momen-momen menarik, namun sifat yang suka menyendiri dan egoisnya bikin pusing juga. Dan yang terakhir, tentu saja ada Sosuke Aizen dari 'Bleach'. Dalam banyak hal, Aizen adalah karakter yang menarik dengan segala intrik dan kecerdasan tingkat tinggi. Namun, cara dia mengelompokkan orang ke dalam urutannya bisa bikin kita geleng-geleng kepala. Karismanya memang membuatnya terlihat seperti pemimpin yang ideal, namun ego besarnya benar-benar bisa bikin kita merasa kurang nyaman. Rasanya pantas dia berdiri kokoh di antara karakter-karakter yang membuat kita berdesah setiap kali nampak di layar.

Dalam Serial TV, Siapa Yang Sering Disebut Sebagai Manusia Paling Menyebalkan?

5 Answers2025-09-21 00:30:33
Kita semua pasti punya karakter yang bikin kita gregetan, ya? Di serial 'Naruto', contohnya, ada sosok yang bener-bener bikin jengkel: Sakura Haruno. Dia sering kali dianggap menyebalkan karena konfliknya yang tak kunjung usai dengan Sasuke. Hatinya terpecah antara cinta dan rasa tulus untuk membantu teman-temannya. Kadang-kadang, kita pengen berteriak, 'Ayo, Sakura! Lakukan sesuatu!' Setiap kali dia menghabiskan waktu meratapi kehidupannya atau terlalu bergantung pada Naruto, rasanya emosi penggemar terombang-ambing. Meskipun dia berkembang pesat di akhir cerita, tetap saja, perjalanan menemukan kekuatan dirinya terlalu panjang dan bikin frustrasi. Lain cerita datang dari 'The Walking Dead', di mana kita disuguhi karakter seperti Lori Grimes. Sejak kehadirannya, banyak penonton yang merasa sepertinya semua masalah berawal dari keputusan dan perilakunya. Kesedihan dan kebingungannya dalam menghadapi situasi yang sulit sudah sangat jelas, tapi kadang dia tampak mengabaikan realita di sekelilingnya. Membuat banyak orang merasa kesal ketika dia berurusan dengan Rick dan Shane, karena nampaknya selalu ada drama baru yang muncul. Merasa terjebak di antara dua pria itu rasanya dramatis, tapi kita semua mau apa, kita terus menontonnya!
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status