Berapa Rating A Royal Mission - Cinta Sang Perwira Di IMDb?

2025-11-23 17:20:54 242

5 Jawaban

Charlotte
Charlotte
2025-11-24 04:35:05
Aku baru saja mengecek rating 'A Royal Mission - Cinta Sang Perwira' di IMDb dan ternyata cukup menarik! Film ini mendapatkan rating 6.8/10 berdasarkan ulasan dari ratusan pengguna. Bukan angka yang buruk untuk film bergenre romansa sejarah, apalagi dengan latar belakang kerajaan yang estetik. Aku sendiri suka bagaimana chemistry antara kedua pemeran utamanya terasa alami, meskipun beberapa penonton mengkritik pacing ceritanya yang terkadang lambat.

Yang bikin film ini istimewa menurutku adalah detail kostum dan setingnya yang autentik. Kayaknya produksinya nggak main-main dalam hal research sejarah. Kalau kalian suka film romantis dengan sentuhan drama kerajaan, ini worth to watch sih! Rating 6.8 itu cukup adil menurutku - bukan masterpiece, tapi hiburan yang memuaskan.
Sabrina
Sabrina
2025-11-25 09:46:37
Kalau ngomongin rating IMDb, 'A Royal Mission' itu stabil di 6.8 sejak setahun terakhir. Anehnya, film ini lebih populer di Asia Tenggara dibanding pasar global. Mungkin karena tema loyalitas dan pengorbanan yang relate banget sama kultur kita. Aku suka cara film ini ngebalance antara action sequence dan momen romantis - nggak terlalu cheesy tapi tetap bikin senyum-senyum sendiri. Cocok buat nonton weekend santai!
Mila
Mila
2025-11-25 15:22:40
Barusan aku iseng nge-rantau di forum-film internasional dan nemu diskusi seru tentang rating IMDb 'A Royal Mission'. Ternyata polarizing banget! Ada yang kasih bintang 9 karena terharu sama endingnya, ada juga yang ngasih 4 karena dianggap terlalu melodramatis. Aku pribadi setuju sama rating aggregatenya yang 6.8 - pas di tengah-tengah. Film ini punya momen emosional yang kuat, terutama di adegan-adegan konflik antara duty sebagai perwira dan rasa cinta.
Zane
Zane
2025-11-26 23:20:33
Dari semua film bertema kerajaan yang aku tonton tahun ini, 'A Royal Mission' termasuk yang paling konsisten. Rating 6.8 itu menurutku cukup akurat - lebih baik dari rata-rata tapi belum sampai level fenomenal. Yang bikin film ini menonjol adalah musical score-nya yang epik banget! Setiap adegan penting didukung oleh soundtrack yang pas. Kalau kalian suka 'The Princess' Diaries' tapi pengen versi lebih serius dan historis, ini pilihan yang tepat.
Theo
Theo
2025-11-29 21:46:31
6.8 di IMDb itu rating yang cukup menggambarkan film ini secara holistik. Aku ingat pertama kali nonton, ekspektasiku tinggi banget karena trailernya epik. Hasilnya? Lumayan memenuhi ekspektasi walau nggak terlalu超出. Yang bikin nilai plus buatku adalah akting sang perwira utama - dia bener-bener bisa bawa aura military discipline tapi tetap romantic. Beberapa adegan duel pedangnya juga keren! Sayangnya subplot tentang konspirasi politiknya terasa agak dipaksakan, mungkin itu yang bikin rating nggak bisa nyentuh 7.
Lihat Semua Jawaban
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Buku Terkait

Pelabuhan Cinta Sang Perwira
Pelabuhan Cinta Sang Perwira
Impian Kaisar menjadikan Dita sebagai cinta pertama dan terakhirnya harus kandas. Adik sahabatnya itu, tiba-tiba menikah dengan pria lain. Cinta yang sudah dipendamnya selama sembilan tahun terpaksa berakhir. Hal yang paling Kaisar sesali, dia tak pernah menyatakan perasaan pada cinta pertamanya itu. Sebagai perwira polisi yang berwajah rupawan, sebenarnya bukan hal yang sulit untuk Kaisar mendapatkan cinta. Namun, karena hatinya sudah tertaut pada Dita, membuat Kaisar tak pernah sekali pun menanggapi para gadis mendekatinya. Karena itu, Kaisar merasakan patah hati yang teramat dalam saat Dita menikah. Bagaimana perwira muda itu menyembuhkan patah hatinya? Mampukah Kaisar move on dari Dita dan membuka hatinya untuk wanita lain? --- Mohon dukungan, kritik, dan saran yang membangun. Mari berteman di IG @kokoro.no.tomo.82 dan FB kokoronotomo82
10
95 Bab
Pengantin Kontrak Sang Perwira
Pengantin Kontrak Sang Perwira
[Hiat] Reina Armanda, seorang dokter bedah militer berdedikasi, dikhianati oleh tunangannya, Dafa, yang memilih menikahi kakak sepupunya demi kedudukan keluarga. Saat hidupnya hancur, sebuah tawaran menikah dari seorang perwira tinggi mengubah segalanya. Yang tak Reina tahu, lelaki itu bukan hanya orang yang dulu menjatuhkan keluarganya tapi juga pria yang diam-diam pernah memilihnya… lalu mengorbankannya demi ambisinya sendiri.
10
8 Bab
Akad Kedua Sang Perwira
Akad Kedua Sang Perwira
Menikah dengan seorang TNI ternyata tak seindah yang Vina bayangkan. Dulu Vina berpikir saat menikah dengan Adimas yang berprofesi sebagai TNI hidupnya akan terjaga. Tak akan ada kata perselingkuhan apalagi poligami mengingat aturan di TNI yang ketat mengatur hal tersebut. Namun sayang, apa yang dibayangkan tak sama dengan kenyataan. Vina harus berhadapan dengan kasus perselingkuhan yang bukan hanya terjadi pada dirinya tapi juga pada anggota-anggotanya. Lalu bagaimana cara Vina menghadapi semua ini? Bertahan atau melepaskan? Membalas secara bar bar atau elegan? kisah perjuangan Vina dalam menjalani pernikahannya ada disini.
10
14 Bab
Cinta Sang CEO di Ujung Desa
Cinta Sang CEO di Ujung Desa
Nayara Adeline, seorang wanita sosialita kaya raya, hidupnya berubah drastis ketika perusahaan keluarganya bangkrut. Semua harta disita, teman-teman sosialitanya menjauh, bahkan tunangannya pergi begitu saja. Tanpa pilihan lain, Nayara pergi ke sebuah desa terpencil yang jauh dari hiruk pikuk kota, berharap bisa menenangkan diri sekaligus mencari tempat tinggal murah. Di desa itu, Nayara bertemu dengan Arga Dirgantara, seorang pria misterius yang ternyata adalah CEO muda perusahaan raksasa. Namun, Arga sengaja bersembunyi di desa untuk menghindari media dan tekanan bisnis. Pertemuan mereka justru terjadi dengan cara memalukan—Nayara yang baru belajar hidup sederhana terjatuh ke sawah saat membawa belanjaan, dan menimpa Arga yang kebetulan lewat dengan sepeda tuanya. Sejak saat itu, hubungan keduanya penuh dengan kesalahpahaman kocak, perdebatan konyol, dan momen romantis tak terduga. Perlahan, Arga melihat sisi tulus Nayara yang tersembunyi di balik sifat manja dan gengsi. Sementara Nayara belajar arti kehidupan, persahabatan, dan cinta sejati dari sosok pria yang selama ini hanya dikenal dunia sebagai "bos besar" dingin tanpa hati.
10
13 Bab
Rahasia Di Balik Cinta Sang CEO
Rahasia Di Balik Cinta Sang CEO
Aleandro, dengan penampilannya yang karismatik, memasuki halaman. Sekali lagi, jantung Viya berdebar kencang. Dia terlihat lebih matang, dan aura percaya diri mengelilinginya. Nyonya Lisa tersenyum saat melihat Aleandro. “Aleandro, kamu datang! Kenalkan, ini Viya dan anaknya, Gio,” ujarnya, mencoba memperkenalkan mereka. Viya terdiam sejenak, berusaha menahan perasaannya, lalu berbalik.“Eh, halo, Aleandro,” ucapnya, suaranya hampir bergetar. Aleandro terkejut melihat Viya. “Viya? Kamu di sini?” tanyanya, nada suaranya penuh kejutan. Nyonya Lisa memperhatikan perubahan ekspresi di wajah putranya. “Apakah kalian sudah saling mengenal?” tanyanya dengan sedikit cemas, menciptakan ketegangan di udara. “Tidak, Bu. Kami… kami pernah mengenal, tapi sudah lama sekali,” jawab Aleandro, suaranya datar, meskipun di dalam hatinya bergejolak. Viya menatap Aleandro, hatinya berdebar. “Ya, Saka mengundang kami,” jawab Viya, berusaha menjaga nada suaranya tetap tenang. Gio yang bermain di dekat mereka tiba-tiba berlari menghampiri Aleandro. “Kamu tahu siapa aku? Aku Gio!” serunya, penuh percaya diri. Aleandro terkejut sejenak, kemudian menatap Gio dengan begitu serius. “Viya, dia anak mu? kenapa wajah nya sedikit mirip dengan ku” katanya, berusaha menjaga suasana tetap tenang.
Belum ada penilaian
6 Bab
Cinta sang Lady Killer
Cinta sang Lady Killer
Daniel Millard adalah seorang CEO Perusahaan Millard Corporation, mempunyai segalanya yang laki laki lain inginkan, Ketampanan, Kekayaan, Kedudukan maupun Kekuasaan. Kemampuannya dalam menundukkan perempuan membuatnya dijuluki Lady Killer oleh wanita wanita yang pernah ia kencani, tidak ada satu wanita pun yang tidak bisa ia taklukkan Namun pertemuannya dengan Anya membuat sifat asli yang terpendam dalam dirinya Daniel menguar tanpa bisa ia cegah, apalagi setelah mengetahui bahwa Anya bagian dari masa lalunya yang kelam. “Perasaan apapun yang aku rasakan kepadamu, tidak pernah aku rasakan kepada wanita-wanita itu. Jadi aku tidak menganggapmu sama dengan mereka. Satu hal yang pasti …” “I wont give you to anyone else, ever”
10
60 Bab

Pertanyaan Terkait

Di Situs Mana Lirik Terjemahan A Little Piece Of Heaven Tersedia?

4 Jawaban2025-11-09 14:08:46
Ada satu kebiasaan kecil yang sering kulakukan saat lagi cari lirik: langsung buka beberapa sumber sekaligus supaya bisa bandingkan terjemahan. Untuk 'A Little Piece of Heaven' biasanya aku cek di 'LyricTranslate' dulu — situs itu punya banyak terjemahan buatan penggemar dalam berbagai bahasa termasuk Bahasa Indonesia. Terjemahan di sana sering disertai komentar dari penerjemah atau diskusi singkat, jadi aku bisa tahu bagian mana yang sengaja diinterpretasikan berbeda. Selain itu aku sering mampir ke 'Genius' kalau ingin konteks lebih dalam; pengguna di sana menambahkan anotasi yang jelasin referensi budaya atau permainan kata di lirik. Kalau mau yang praktis di ponsel, 'Musixmatch' kadang ada terjemahan yang muncul sinkron dengan lagu, walau kualitasnya bisa fluktuatif. Terakhir, jangan lupa cari video YouTube dengan subtitle; beberapa unggah oleh fans menyertakan terjemahan Bahasa Indonesia yang lumayan nyaman dibaca. Intinya, bandingkan beberapa sumber dan anggap terjemahan fans sebagai interpretasi, bukan kebenaran mutlak — aku sering menemukan nuansa baru tiap kali membandingkan, jadi asyik banget!

Bagaimana Alur Membenci Untuk Mencinta Menyentuh Pembaca?

3 Jawaban2025-11-04 03:15:01
Garis antara benci dan cinta itu selalu membuat jantungku berdebar, terutama saat aku menemukan karakter yang awalnya kusam dan menyebalkan. Dalam cerita yang menyentuh, transisi itu bukan cuma soal berubahnya perasaan secara instan—melainkan serangkaian momen kecil yang merobek lapisan pertahanan. Aku sering tertarik pada adegan-adegan di mana kebencian muncul dari salah paham atau luka lama; ketika lapisan-lapisan itu satu per satu terkelupas, pembaca ikut merasakan kelegaan dan pengakuan. Aku suka memperhatikan bagaimana penulis membagi informasi secara bertahap: kilasan masa lalu, dialog yang tajam, dan tindakan-tindakan kecil yang menentang kata-kata benci. Contohnya, sebuah senyum tanpa sengaja, atau bantuan yang diberikan meski masih ada rasa sakit—itu adalah sinyal-sinyal halus yang membuat pembaca mulai meragukan posisi mereka sendiri. Peralihan emosional terasa tulus kalau disertai konsekuensi; bukan hanya maaf, tapi kerja nyata memperbaiki kesalahan. Di akhir, apa yang menyentuh adalah kejujuran: ketika karakter tetap mempunyai kekurangan tapi memilih untuk berubah demi hal yang lebih besar, aku merasa ikut tumbuh bersama mereka. Banyak cerita favoritku melakukan ini dengan sabar, hampir seperti merawat luka. Itu yang bikin aku suka cerita-cerita semacam itu—mereka mengajarkan bahwa cinta bisa lahir dari pengertian dan usaha, bukan sekadar chemistry instan. Rasanya hangat sekaligus menyakitkan, dan aku selalu pulang dari membaca dengan perasaan campur aduk yang manis.

Mengapa Akhir Membenci Untuk Mencinta Membuat Pembaca Terpecah?

3 Jawaban2025-11-04 09:44:37
Gila, perasaan campur aduk tiap kali nemu akhir 'membenci untuk mencinta'—kadang meledak, kadang bikin greget. Aku dulu sempat kepincut sama versi-versi klasik yang mainin trope ini, kayak 'Pride and Prejudice' sampai beberapa manga dan anime yang lebih modern. Yang bikin ending semacam itu memecah pembaca bukan cuma karena plotnya, tapi karena dua hal utama: konteks karakter dan tonalitas cerita. Kalau transformasi dari benci ke cinta terasa organik—ada dialog, refleksi, konsekuensi—maka banyak yang merasa puas. Sebaliknya, jika perubahan itu tiba-tiba atau menutupi perilaku yang merugikan, pembaca bakal protes. Ada yang ngerasa itu payoff emosional yang manis; yang lain ngerasa itu pemakluman toxic behavior. Pengalaman aku bilang, konflik moral juga berperan besar. Di satu sisi manusia suka gerakan dramatis: dua kutub emosi yang akhirnya nyatu itu memuaskan secara naratif. Di sisi lain, pembaca zaman sekarang lebih sensitif soal representasi kekerasan emosional, consent, dan power imbalance. Jadi ketika endingnya seperti melegitimasi stalking, pelecehan, atau manipulasi, pembaca ambil sikap keras. Itu bikin komunitas terbagi antara yang menikmati catharsis dan yang keberatan dengan pesan yang dikirim. Intinya, bukan trope-nya yang salah, tapi eksekusinya—seberapa jelas pertumbuhan karakter, bagaimana konsekuensi ditangani, dan apakah cerita menghormati batas pembaca. Aku sendiri lebih nyaman kalau ada konsekuensi nyata dan perubahan terasa earned, bukan shortcut romansa semata. Itu yang bikin aku tetap bisa menikmati tanpa ngerasa dikecewakan.

Kutipan Paling Viral Dalam Membenci Untuk Mencinta Terdiri Dari Apa?

3 Jawaban2025-11-04 09:53:01
Ada sesuatu dalam baris pendek yang berubah dari benci jadi cinta yang selalu bikin aku berhenti scroll. Aku suka menganalisisnya dari sisi emosi: viralitas muncul karena kutipan itu menangkap momen transisi yang sangat manusiawi — marah, sinis, lalu melunak. Kata-kata yang paling nempel biasanya menampilkan kontras tajam (kata-kata kasar atau sindiran diikuti pengakuan ringkas), ditulis dengan ekonomi bahasa sehingga mudah di-quote dan dibagikan. Ditambah lagi, ada lapisan subteks yang bikin pembaca bisa proyeksi perasaan sendiri; itu membuat kutipan terasa pribadi meski aslinya universal. Secara estetika, ritme dan pilihan kata juga penting. Nada setengah mengejek tapi tiba-tiba lembut, penggunaan metafora sederhana, atau satu kalimat pengakuan yang nggak panjang — semuanya memperkuat dampak. Di media visual, timing adegan, ekspresi, dan musik mendukung kutipan jadi viral. Aku sering menyimpan baris-baris begini, karena mereka seperti snapshot perkembangan karakter: konflik luar yang akhirnya mengungkap rawan di dalam. Itu yang bikin kita suka mengulangnya, membuatnya memeable, dan terus bergaung di timeline.

Penulis Memakai Gaya Bahasa Apa Pada Puisi Percintaan Remaja?

5 Jawaban2025-11-04 22:52:53
Pikiranku langsung tertarik pada ritme yang lembut dan jujur dalam puisi percintaan remaja. Aku sering menemukan bahwa penulis berusaha meniru detak jantung—baris pendek, jeda tak terduga, dan enjambment yang membuat pembaca 'merasakan' napas tokoh. Bahasa yang dipakai cenderung sederhana tapi padat: kata-kata sehari-hari dipadukan dengan metafora yang gampang dicerna, misalnya membandingkan rindu dengan hujan atau senyum dengan lampu jalan. Gaya ini bukan soal kompleksitas leksikal, melainkan kejelasan emosi. Di samping itu, ada juga nuansa konfesi; penulis seakan berbicara langsung ke teman dekat lewat baris. Nada itu membuat pembaca remaja mudah terhubung karena terasa personal, raw, dan kadang malu-malu tapi berani. Aku suka bagaimana perangkat puitik sederhana—repetisi, aliterasi, citra indera—dipakai untuk mengekspresikan sesuatu yang besar tanpa berbelit-belit. Itu membuat puisi-puisi itu terasa hangat dan nyata, seperti surat cinta yang ditemukan di saku jaket lama.

Editor Mengoreksi Elemen Apa Pada Puisi Percintaan Remaja?

5 Jawaban2025-11-04 18:46:13
Satu hal yang selalu membuatku berhenti baca adalah kalau suara penyair nggak konsisten — itu langsung ketara di puisi percintaan remaja. Aku sering memperhatikan apakah bahasa yang dipakai cocok dengan usia tokoh: jangan pakai metafora yang terdengar terlalu dewasa atau istilah abstrak yang nggak bakal dipikirkan remaja. Editor biasanya mengecek pilihan kata (diction), ritme baris, dan pemecahan bait supaya emosi mengalir alami. Aku juga suka membetulkan tempat di mana perasaan dijelaskan secara berlebihan; puisi yang kuat seringnya menunjukkan lewat detail kecil, bukan lewat deklarasi panjang. Selain itu aku kerap memperbaiki konsistensi sudut pandang — kalau berganti-ganti tanpa tanda, pembaca bisa bingung. Punctuation dan enjambment juga penting: jeda yang tepat bisa memberikan napas pada baris yang manis atau menyayat. Terakhir, aku selalu memastikan ending punya resonansi, bukan sekadar klise manis, karena remaja paling ingat puisi yang terasa jujur dan sedikit raw. Kalau semua itu beres, puisi bisa tetap sederhana tapi meninggalkan kesan mendalam pada pembaca remaja — itulah yang aku cari saat mengoreksi.

Apakah Ketika Cinta Bertasbih 2 Mengikuti Novel Aslinya Sepenuhnya?

1 Jawaban2025-10-23 17:54:14
Adaptasi buku ke layar lebar sering terasa seperti memindahkan lukisan detail ke kanvas yang lebih kecil — ada yang dipertahankan dengan cermat, ada yang harus dipotong demi ruang, dan begitulah yang terjadi pada 'Ketika Cinta Bertasbih 2'. Dari pengalamanku membaca karya Habiburrahman El Shirazy dan menonton versi filmnya, inti cerita dan nilai-nilai utama tetap terasa: pergulatan iman, konflik batin para tokoh, dan pesan moral yang kuat. Namun, itu bukan berarti film mengikuti novel secara utuh sampai ke setiap alur sampingan atau monolog batin yang panjang. Di novel, banyak ruang diberikan untuk eksplorasi karakter—proses berpikir, keraguan, dan latar belakang yang membuat keputusan mereka terasa sangat berlapis. Film, karena keterbatasan waktu dan kebutuhan dramatis, cenderung merampingkan beberapa subplot, menghilangkan beberapa momen introspektif, dan kadang menyusun ulang urutan kejadian supaya alur terasa lebih padat dan emosional di layar. Beberapa tokoh pendukung yang di buku punya peran panjang, di layar hanya muncul sekilas atau fungsinya digabungkan dengan tokoh lain. Selain itu, cara penyajian spiritualitas dalam novel yang kerap lewat narasi batin digantikan oleh dialog atau visualisasi—yang bisa terasa lebih langsung, tapi terkadang mengurangi nuansa halus yang membuat versi tulisan begitu kuat. Ada juga perubahan kecil yang sifatnya adaptif: penambahan adegan untuk membangun chemistry antar pemain, penguatan momen romantis untuk memikat penonton, atau penghilangan detail teknis supaya pacing tetap enak. Aku pribadi merasakan bahwa beberapa adegan penting di buku mendapatkan treatment sinematik yang dramatis dan efektif—musik, sinematografi, dan akting bisa memperkuat emosi lebih cepat daripada teks—tetapi kedalaman refleksi spiritual di novel memang lebih sulit ditangkap sepenuhnya lewat film. Jadi kalau kamu berharap plot 100% sama, kemungkinan besar akan kecewa; kalau kamu mencari intisari dan nuansa emosional yang familiar, film cukup setia dalam menyampaikan pesan utamanya. Kalau harus memberi saran praktis: nikmati dua versi itu sebagai pengalaman berbeda. Baca novel kalau kamu ingin memahami motivasi terdalam para tokoh dan menikmati detail cerita yang lebih kaya; tonton film kalau ingin merasakan visualisasi, chemistry antar pemain, dan beberapa momen emosional yang dibuat lebih intens. Aku sendiri sering kembali ke novel buat ‘mengisi ruang’ yang terasa kosong setelah menonton, sementara film menjadi titik kumpul yang enak untuk diskusi dengan teman. Akhirnya, keduanya saling melengkapi: film menghidupkan dunia cerita, dan buku memberi kedalaman yang bikin cerita itu beresonansi lebih lama di kepala dan hati.

Berapa Rating Kritikus Ketika Cinta Bertasbih 2 Dapatkan?

1 Jawaban2025-10-23 07:47:46
Respons kritikus terhadap 'Cinta Bertasbih 2' cukup beragam dan cenderung condong ke arah kritik campuran—bukan pujian bulat atau kecaman total. Di kalangan kritikus film mainstream, film ini jarang dapat penilaian teragregasi di situs internasional seperti Rotten Tomatoes atau Metacritic, jadi sulit menemukan satu angka rata-rata yang mewakili seluruh kritik. Di Indonesia sendiri, ulasan media dan blog film biasanya menyorot aspek tema religius dan pesan moralnya, tapi banyak kritik mengarah pada eksekusi cerita yang terasa terlalu melodramatis dan kadang-kadang menggurui. Dari beberapa review lokal yang kukumpulkan, pujian paling banyak jatuh pada niat baik film ini: fokus pada nilai-nilai keluarga, iman, dan konflik batin tokoh yang bisa menyentuh penonton tertentu. Namun kritik utama sering berputar pada akting yang kurang konsisten, dialog yang klise, serta pacing cerita yang kadang melambat di bagian-bagian penting. Beberapa kritikus juga merasa sekuel ini tidak berhasil menjawab ekspektasi dari film pertamanya dalam hal pengembangan karakter dan kedalaman narasi, sehingga bagi penonton yang mengharapkan tontonan sinematik kuat, film ini terasa mengecewakan. Di sisi penonton umum, film ini relatif lebih diterima—terbukti dari popularitasnya di kalangan penonton yang menyukai tema religi dan drama keluarga. Skor penonton di platform seperti IMDb cenderung berada di kisaran menengah, menunjukkan bahwa meski kritikus menyorot kekurangan, ada cukup banyak penonton yang merasa tersentuh atau terhibur. Selain itu, performa box office lokal juga menunjukkan bahwa film semacam ini punya pasar kuat di Indonesia, terutama bagi pemirsa yang mencari cerita dengan muatan moral dan nilai-nilai keagamaan. Pribadi, aku melihat 'Cinta Bertasbih 2' sebagai film yang jelas menargetkan emosi dan nilai-nilai tertentu daripada eksperimen sinematik. Kritikus sih punya alasan untuk menggarisbawahi kelemahan teknis dan dramatisnya, tapi kalau tujuanmu menonton adalah untuk mendapatkan pesan moral yang langsung dan relatable, film ini masih punya daya tarik. Aku sendiri menghargai ketulusan tema yang diusung, walau setuju kalau eksekusi bisa lebih halus.
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status