Kapan Tarian Saman Diakui Oleh UNESCO?

2025-11-23 15:42:18 62

5 Answers

Georgia
Georgia
2025-11-25 16:35:29
Kalau ditanya kapan Saman diakui UNESCO, jawabannya pas di penghujung November 2011. Yang bikin unik, tarian ini jadi salah satu warisan budaya pertama dari Indonesia yang diakui dalam kategori membutuhkan perlindungan urgensi. Rasanya seperti dunia akhirnya mengenali mutiara budaya yang selama ini tersembunyi di ujung barat Indonesia.
Ulysses
Ulysses
2025-11-25 21:25:48
Melihat sejarah pengakuan UNESCO terhadap budaya Indonesia selalu bikin hati berbunga-bunga. Tarian Saman yang memukau dari Aceh ini resmi diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO pada 24 November 2011. Proses pengajuannya sendiri memakan waktu bertahun-tahun, dengan pemerintah dan komunitas lokal bekerja keras mendokumentasikan setiap detail gerakan, makna, dan tradisi di balik tarian ini.

Yang bikin gregetan tuh, Saman bukan cuma sekadar tarian biasa. Setiap gerakannya punya filosofi mendalam tentang persatuan, kerja sama, dan harmoni – cocok banget sama semangat orang Aceh. Waktu pertama liat pertunjukan langsung di festival budaya dulu, aku sampai merinding lihat presisi gerakan penarinya yang kompak kayan mesin!
Abel
Abel
2025-11-26 03:24:27
Sebagai pencatat waktu budaya, aku selalu terkesima dengan momen ketika Saman masuk daftar UNESCO. Tanggal 24 November 2011 jadi hari bersejarah dimana dunia akhirnya mengakui keunikan tarian bernuansa Islami ini. Yang menarik, Saman menjadi salah satu dari sedikit warisan budaya yang diakui dalam kategori 'Memerlukan Tindakan Perlindungan Mendesak' karena ancaman modernisasi.
Lucas
Lucas
2025-11-29 07:05:43
Pengakuan UNESCO terhadap Saman itu seperti validasi internasional untuk warisan leluhur kita. Tepat di hari Kamis, 24 November 2011, dunia menyatakan kekagumannya pada tarian penuh makna ini. Proses pengakuan ini nggak instan – butuh riset mendalam tentang pola gerakan, syair, sampai teknik pelestariannya. Justru karena itulah pengakuannya terasa lebih bermakna.
Samuel
Samuel
2025-11-29 20:09:33
24/11/2011 adalah tanggal yang bakal selalu diingat para pelestari budaya Aceh. Saat itu UNESCO secara resmi memasukkan Saman ke dalam Daftar Perwakilan Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan. Aku ingat banget reaksi masyarakat Aceh yang seperti dapat kado terindah di tahun itu – perpaduan antara bangga dan haru.
View All Answers
Scan code to download App

Related Books

Oleh-oleh dari Mertua
Oleh-oleh dari Mertua
Sepulang dari tanah jawa, mertua membawa seorang perempuan untuk dinikahkan dengan suamiku. Aku pantang disakiti, kita akan bermain dengan elegan
9.9
67 Chapters
Kapan Kamu Menyentuhku?
Kapan Kamu Menyentuhku?
Malam pertama mereka terlewat begitu saja. Dilanjut malam kedua, ketiga, setelah hari pernikahan. Andika sama sekali belum menyentuh istrinya, padalhal wanita itu sudah halal baginya. Apa yang sebenarnya terjadi pada Andika? Bukankah pria itu menikahi Nuri atas nama cinta? Lalu kenapa dia enggan menyentuh sang Istri?
10
121 Chapters
Anakku Tak Diakui Ayahnya
Anakku Tak Diakui Ayahnya
Rindu, wanita muda yang harus membesarkan anak seorang diri karena kesalahan yang dilakukannya. Laki-laki yang menanamkan benih di rahimnya menolak bertanggungjawab karena tekanan dari keluarganya. Rindu pun harus diusir dari rumahnya hingga sempat hidup terlunta-lunta. Bertahun kemudian, Rindu berhasil membesarkan anaknya dengan penuh cinta. Wanita yang dipaksa kuat oleh keadaan itu menjelma menjadi wanita sukses yang selalu menolak hadirnya laki-laki yang hendak mendekati dirinya. Satya, laki-laki yang selalu berada di sisinya, memberinya kekuatan saat trauma masa lalu datang menghantui Rindu, tak henti memberi perhatian pada wanita itu dan anaknya. Laki-laki itu mengabaikan penolakan yang berulang kali Rindu tegaskan padanya. Perjuangan Rindu makin berat saat Giandra, laki-laki yang sudah menghancurkan hidupnya datang dengan cara yang mengejutkan. Laki-laki itu mendapati kenyataan yang begitu mencengangkan saat melihat wajah anak Rindu yang begitu mirip dengannya. Bagaimana Rindu akhirnya menemukan cinta sejatinya?
10
96 Chapters
Tarian Pemikat Serigala
Tarian Pemikat Serigala
Mardawa seorang pemuda berusia 23 tahun. Dia ditugaskan oleh gurunya untuk mengungkap kematian para ronggeng. Seekor binatang buas dicurigai sebagai penyebabnya. Binatang apakah itu sebenarnya? Sari Semboja adalah seorang ronggeng yang sedang menyamar. Kekasihnya terbunuh dan dirinya berniat mencari pembunuhnya. Siapakah pembunuh kekasih Semboja, apakah ada hubungannya dengan manusia serigala? Apakah Mardawa dan Semboja akan menjadi sepasang kekasih atau musuh yang selama ini dicari Semboja?
10
115 Chapters
ISTRI YANG TAK DIAKUI
ISTRI YANG TAK DIAKUI
Letnan Quenza tewas dalam sebuah penyergapan brutal. Alih-alih memasuki akhirat, jiwanya terjebak dalam tubuh Eliza-wanita lemah yang ditindas oleh suaminya sendiri. Diego, suami Eliza, telah merencanakan pembunuhan untuk merebut harta istrinya. Namun, yang dihadapi sekarang bukanlah Eliza yang pasrah, melainkan Quenza. Seorang polisi tangguh yang siap melawan. Dengan kemampuan bertarung dan naluri detektif, Quenza berjuang mengungkap kebenaran di balik kematiannya, sembari bertarung melawan musuh-musuh Eliza dan rahasia gelap yang menyelimuti kehidupan barunya. Bisakah dia menjalani hidup barunya, atau akankah jiwanya tenggelam dalam kebencian?
10
111 Chapters
KAPAN AYAH PULANG
KAPAN AYAH PULANG
Kesedihan Faiz yang ditinggalkan Ayah, karena perselingkuhan Ibunya. Penderitaan tidak hanya dialami Faiz, tapi juga Ibunya. Ternyata Ayah sambung Faiz yang bernama Darto adalah orang yang jahat. Faiz dan Ibunya berusaha kabur dari kehidupan Darto.
10
197 Chapters

Related Questions

Siapa Yang Menjadi Tokoh Utama Dalam Saman Novel?

4 Answers2025-10-23 21:30:51
Ada satu nama yang selalu menonjol setiap kali aku mengingat novel itu: Saman. Di 'Saman' tokoh yang paling sentral memang sosok bernama Saman — seorang pria yang latar hidupnya rumit, sering digambarkan sebagai mantan imam yang berubah menjadi aktivis hak asasi manusia. Tapi menariknya, Ayu Utami tidak hanya menempatkan Saman di podium tunggal; cerita berjalan lewat suara-suara lain, terutama Laila dan teman-temannya, sehingga Saman terasa seperti poros yang mempengaruhi banyak kehidupan. Itu bikin novel beresonansi bukan cuma sebagai kisah seorang individu, melainkan juga refleksi sosial tentang politik, seksualitas, dan kebebasan berekspresi. Kalau aku harus ringkas: Saman adalah tokoh utama secara tema dan judul, namun pengalaman pembaca terpaut erat pada Laila dan kelompok perempuannya yang menceritakan ulang keberadaannya dari berbagai sudut pandang. Itu salah satu alasan kenapa novel ini masih terasa segar setiap kali kubaca ulang—karakternya multifaset dan penuh kontradiksi.

Pembaca Menemukan Tema Utama Apa Dalam Saman Novel?

4 Answers2025-10-23 19:33:35
Yang paling mengena bagiku tentang 'Saman' adalah bagaimana novel ini membuat tubuh dan politik terasa tak terpisahkan. Aku teringat percakapan panjang dengan teman kampus tentang adegan-adegan yang berani—bukan sekadar soal seksualitas, tapi soal siapa yang diberi ruang bicara dan siapa yang disunyikan. Tema utama yang kubaca adalah pembebasan: pembebasan perempuan dari tabu, pembebasan individu dari kekuasaan yang menindas, dan pembebasan kata-kata yang selama ini dipaksa bungkam. Ada lapisan lain yang membuat novel ini begitu kuat: kritiknya terhadap institusi agama yang kadang menyamarkan kekerasan, dan bagaimana sejarah politik Indonesia ikut membentuk nasib tokoh-tokohnya. Novel ini juga merayakan solidaritas—persahabatan antara perempuan sebagai bentuk perlawanan yang lembut tapi tegas. Di akhir membaca, yang tersisa bukan hanya plot atau karakter, tapi perasaan termotivasi untuk menyuarakan ketidakadilan. Itu alasan aku terus merekomendasikan 'Saman' ke siapa saja yang mau mendengar: buku ini menantang cara pandang kita tentang ruang publik dan privat, dan membuatku merasa sedikit lebih berani dalam bicara tentang hal-hal yang tabu.

Pengamat Menjelaskan Di Mana Latar Sejarah Saman Novel?

4 Answers2025-10-23 09:41:41
Perkara lokasi dalam 'Saman' selalu menarik buatku karena novel ini terasa seperti peta emosional sekaligus politik Indonesia pada akhir abad ke-20. Aku merasakan bahwa latar utamanya adalah kota-kota besar Indonesia—terutama Jakarta—tempat para tokoh bertemu, berdebat, dan melakukan aktivitas aktivisme. Di samping itu, ada kilas balik dan penggambaran suasana di Yogyakarta serta daerah-daerah yang terkena ketegangan politik dan pelanggaran HAM, yang memberi konteks kenapa perjuangan tokoh-tokohnya begitu mendesak. Nuansa historis yang ditangkap Ayu Utami dalam 'Saman' jelas berakar pada era Orde Baru menjelang runtuhnya rezim; tekanan militer, kontrol negara terhadap narasi publik, dan kehidupan bawah tanah aktivis semuanya terasa nyata. Pembaca diajak melintasi ruang-ruang intim—kamar kost, kantor advokat, kafe militan—sambil sesekali diarahkan ke peristiwa nasional yang lebih besar. Bagi aku, itu membuat novel ini bukan sekadar cerita pribadi, melainkan potret sosial yang menempel lama di kepala. Akhirnya, latar sejarahnya bukan cuma latar pasif; ia bertindak seperti karakter tambahan yang membentuk pilihan dan konflik tokoh. Membaca 'Saman' membuatku paham bagaimana tempat dan waktu bisa menguji nilai, identitas, dan keberanian seseorang—sesuatu yang masih relevan hingga sekarang.

Kritikus Menilai Pengaruh Saman Novel Pada Sastra Indonesia?

4 Answers2025-10-23 08:57:26
Buku itu seperti bom kecil yang meledak di tengah tataran sastra yang beku. Aku masih bisa merasakan getaran waktu pertama kali membaca 'Saman': bahasa yang nggak malu-malu, topik-topik tabu yang tiba-tiba dipanggil ke permukaan, dan seorang perempuan yang bicara lantang soal hasrat, agama, dan politik. Pengaruhnya terhadap sastra Indonesia terasa sekaligus estetis dan sosial — estetis karena cara narasi tradisional diberi celah untuk bercampur dengan bahasa lincah dan dialog sehari-hari; sosial karena membuka ruang publik untuk diskusi yang sebelumnya seolah tak boleh disentuh. Buatku, satu hal penting adalah bagaimana 'Saman' membuat penulis muda berani bereksperimen. Banyak cerita yang lahir setelahnya berani mengeksplorasi tubuh, seks, dan identitas tanpa malu, atau setidaknya mencoba membongkar kepalsuan norma. Kritik tentang label 'sastra wangi' dan tuduhan sensasionalisme juga muncul, tapi justru perdebatan itu memperkaya khazanah kritik kita: ada yang pro dan kontra, dan itu menandakan sastra sudah menjadi arena publik. Di level praktis, 'Saman' juga mendorong perubahan industri: penerbit lebih berani mencetak karya yang menantang, pembaca jadi lebih rakus diskusi, dan kelas menengah kota menemukan suara baru. Aku mengakhiri dengan rasa hangat—bukan semua buku setelah 'Saman' sempurna, tapi dampaknya membuat lanskap sastra lebih bernafas dan berani, dan aku bersyukur pernah menyaksikan gelombang itu.

Di Mana Latar Tempat Utama Dalam Saman Ayu Utami?

4 Answers2025-10-22 04:17:47
Rasanya Jakarta langsung melompat dari halaman-halaman 'Saman' ke pikiranku — kota itu benar-benar pusat dari segala dinamika dalam novel ini. Waktu aku baca ulang, yang paling menonjol memang hidup kota: kebisingan, kekumuhan, kompromi moral, dan suasana politik yang menekan. 'Saman' menempatkan banyak adegan penting di berbagai sudut Jakarta — dari kantor aktivis, warung kopi, sampai kamar-kamar pribadi yang penuh konflik batin. Semua itu membuat Jakarta bukan sekadar latar, melainkan karakter tersendiri yang mempengaruhi pilihan tokoh-tokohnya. Di samping itu ada juga kilas balik ke kampung di Jawa Tengah, nuansa pedesaan yang kontras dengan riuhnya ibu kota. Hubungan antara dua dunia itulah yang bikin ceritanya kaya: kota sebagai pusat perubahan dan kampung sebagai asal muasal nilai-nilai yang dipertaruhkan. Aku suka bagaimana Ayu Utami menyusun kedua latar ini sehingga pembaca merasa ikut terombang-ambing antara modernitas dan tradisi — sangat mengena buatku.

Apakah Saman Novel Sudah Diadaptasi Menjadi Film Atau Teater?

5 Answers2025-10-15 05:31:52
Aku selalu penasaran apakah novel 'Saman' pernah benar-benar naik ke panggung atau layar—jawabannya agak berlapis. Secara garis besar, belum ada film panjang komersial atau adaptasi layar lebar resmi yang dirilis berdasarkan 'Saman'. Untuk pembaca yang berharap melihat kisah Ayu Utami itu di bioskop besar, sampai sekarang belum terwujud dalam format film panjang yang mendapat distribusi luas. Di sisi lain, cerita 'Saman' sering muncul sebagai sumber inspirasi untuk pertunjukan teater independen, pembacaan dramatis, atau adaptasi panggung kecil oleh kelompok-kelompok lokal. Karena novel ini kaya dialog batin, nuansa politik, dan adegan yang eksplisit, banyak praktisi teater memilih mengadaptasinya secara parsial atau mengangkat tema-tema tertentu daripada menceritakan keseluruhan plot. Selain itu, isu hak cipta dan kepekaan terhadap isi membuat proses adaptasi layar lebar jadi rumit. Aku suka membayangkan bagaimana sutradara berani mengolahnya—multimedia, monolog bergantian, atau koreografi suara bisa jadi solusi menarik. Intinya, kalau ada adaptasi teater independen yang mendekati, itu lebih realistis daripada film besar—setidaknya untuk saat ini.

Apa Makna Gerakan Dalam Tarian Saman?

5 Answers2025-11-23 09:56:00
Melihat gerakan tari Saman selalu bikin aku merinding! Setiap hentakan tangan dan lekuk tubuh penari bukan cuma soal keindahan visual, tapi seperti bahasa rahasia yang bercerita tentang kehidupan masyarakat Gayo. Gerakan tepuk tangan yang kompak itu melambangkan gotong royong, sementara posisi duduk bersimpuh mengingatkan pada sikap rendah hati. Aku pernah baca bahwa pola gerakan vertikal-horizontal dalam Saman itu filosofis banget—mewakili hubungan manusia dengan langit dan bumi. Yang paling bikin aku terpesona adalah makna tersembunyi di balik kecepatan gerakan. Awalnya kupikir itu cuma soal keterampilan, tapi ternyata ada pesan tentang ketepatan waktu dan disiplin hidup. Tarian ini juga punya bagian dimana penari bergerak perlahan lalu tiba-tiba cepat, yang konon melambangkan irama kehidupan yang kadang tenang, kadang mendesak. Setiap kali nonton Saman, selalu ada detail baru yang bikin aku kagum.

Mengapa Saman Novel Sempat Menuai Kontroversi?

4 Answers2025-10-23 14:16:38
Garis bawahi dulu: 'Saman' bukan cuma novel yang bikin banyak orang membaca—itu novel yang bikin debat berkepanjangan. Aku masih ingat perasaan tercengang waktu pertama kali menyelami kalimat-kalimatnya; bahasanya blak-blakan tentang seks, agama, dan kekuasaan sehingga langsung menantang batas-batas sopan santun yang selama ini dianggap tabu di publik. Bukan sekadar unsur eksplisitnya. 'Saman' mengkritik praktik-praktik keagamaan yang dipakai untuk menutup-nutupi ketidakadilan dan juga menyorot trauma politik yang selama Orde Baru jarang ditulis secara terbuka. Di tengah suasana politik yang sedang bergolak, keberanian ceritanya terasa seperti duri di mata kelompok konservatif—mereka menuduhnya cabul, sementara aktivis pro-kebebasan bicara melihatnya sebagai lonceng kebebasan baru. Selain konten, gaya penceritaan Ayu Utami yang merayakan suara perempuan dan sexual agency membuatnya dicap provokatif. Ada pula faktor media; sensasi penjualan dan kritik keras memancing lebih banyak orang untuk membaca dan berdiskusi, sehingga kontroversi justru mengangkat popularitas buku ini. Bagi ku, kontroversi itu menunjukkan bahwa sastra memang bisa memantik perubahan wacana—sama menyakitkan dan sama pentingnya.
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status