Mengapa Film Ronggeng Dukuh Paruk Menuai Kontroversi?

2025-09-12 09:58:36 137

5 Answers

Owen
Owen
2025-09-13 13:23:26
Tidak pernah kuduga sebuah cerita desa bisa memicu perdebatan seheboh itu, tapi itulah yang terjadi dengan 'Ronggeng Dukuh Paruk'.

Waktu menonton, yang paling kentara bagiku adalah ketegangan antara estetika film dan persepsi moral publik. Banyak orang merasa adegan tari dan interaksi sang ronggeng terlalu sensual sehingga dianggap merendahkan nilai-nilai kesopanan lokal. Sebagian lagi protes karena adaptasi visual mengubah nuansa cerita dari novel; beberapa subplot dipadatkan atau disajikan dengan cara yang membuat karakter perempuan terasa lebih sebagai objek ketimbang subjek yang kompleks.

Selain itu, konteks sosial-politik juga memainkan peran besar. Film sempat mendapat sorotan karena dianggap menampilkan praktik budaya desa dalam sudut yang mempermalukan atau menyudutkan komunitas tertentu. Ada pula klaim bahwa film mengeksploitasi simbol-simbol religius dan tradisi tanpa cukup peka terhadap makna aslinya. Menurutku, kontroversi ini bukan cuma soal adegan tertentu, melainkan soal bagaimana karya seni bertemu dengan harapan publik: ketika interpretasi sutradara bertabrakan dengan identitas kolektif, reaksi keras hampir tak terelakkan. Aku tetap menghargai bahwa film memancing diskusi—meskipun kadang perdebatan itu lebih keras dari dialognya.
Violet
Violet
2025-09-15 06:58:34
Sebagai orang yang terbiasa memikirkan teknik sinema, aku melihat kontroversi ini juga berkaitan dengan pilihan estetika: framing, pencahayaan, dan sudut kamera yang menonjolkan tubuh penari membuat beberapa adegan terasa sangat intens.

Teknis macam ini mudah menimbulkan persepsi bahwa film sengaja menonjolkan aspek sensual demi efek—padahal bisa jadi sutradara sedang berusaha mengkomunikasikan tekanan sosial dan komodifikasi perempuan. Namun perbedaan antara niat artistik dan penerimaan publik sering besar; ketika audiens menangkap sinyal berbeda, resiko disalahpahami tinggi. Dampaknya, diskusi tentang film jadi campur aduk antara apresiasi sinematik dan penilaian moral. Bagiku, baik kritik maupun pembelaan memberikan pelajaran: pentingnya konteks dalam menonton serta kebutuhan dialog yang membumi antara sineas, penulis, dan masyarakat yang direpresentasikan.
Jocelyn
Jocelyn
2025-09-17 18:22:19
Ada satu perspektif yang sering terlewat: bagaimana dampak ekonomi dan pemasaran memicu kontroversi. Aku pernah ngobrol dengan beberapa teman di komunitas film, dan mereka bilang—sering kali pemilihan adegan yang dianggap provokatif bukan sekadar keputusan artistik, melainkan juga strategi jual. Poster, trailer, dan klip yang dipilih untuk promosi cenderung menonjolkan unsur sensual karena itu menarik perhatian dan tiket terjual.

Ketika unsur itu dilebarkan di ruang publik, kelompok-kelompok konservatif akan bereaksi cepat, menuduh film melecehkan budaya. Sementara itu, penonton yang penasaran ikut datang, beberapa karena kritik, beberapa karena isu sensasionalnya. Jadi kontroversi kerap dilipatgandakan oleh mesin industri yang butuh buzz. Menyalahkan hanya satu pihak terasa kurang adil; ada rantai keputusan kreatif, pemasaran, dan reaksi sosial yang saling memantul. Dari sisi penonton, aku jadi lebih waspada saat menilai film: apa yang aku lihat di layar memang murni karya atau sudah dibentuk oleh kepentingan lain?
Yazmin
Yazmin
2025-09-18 10:01:24
Kupikir salah satu pemicu utama polemik adalah ekspektasi pembaca novel versus pilihan sutradara. Banyak pembaca setia merasa versi film menghapus lapisan ambiguitas moral yang membuat novel terasa hidup; alhasil mereka menilai film terlalu gamblang dalam menggambarkan sensualitas dan penderitaan tokoh.

Lawan dari itu, penonton yang datang tanpa latar belakang literasi sering melihat film sebagai karya visual yang berani menyentuh tema tabu: eksploitasi perempuan, kemiskinan, dan kekuasaan lokal. Ketegangan dua kutub penilaian ini membuat diskusi jadi memanas. Ditambah lagi, kritik konservatif menyoroti potensi pengaruh buruk pada generasi muda, sementara pendukung kebebasan berekspresi membalas bahwa seni memang tugasnya menantang batas-batas sosial. Aku sendiri cenderung paham kedua sisi: penting menghormati tradisi sekaligus memberi ruang bagi kritik sosial lewat karya seni.
Theo
Theo
2025-09-18 16:44:02
Aku masih ingat perasaan teman dari kampung yang langsung merasa tersinggung melihat film itu. Dari sudut pandangnya, gambaran desa yang terfokus pada kemiskinan, perselingkuhan, atau praktik yang dianggap memalukan membuat citra komunitas mereka rusak di mata kota besar.

Reaksi semacam ini sering muncul karena ada rasa rentan: cerita populer bisa menggeneralisir dan memberi narasi tunggal pada komunitas yang beragam. Selain itu, beberapa adegan disebut tidak sensitif terhadap simbol-simbol lokal dan nilai-nilai agama, sehingga menimbulkan penolakan moral. Aku paham amarah mereka—ketika kampung sendiri ditampilkan di layar lebar, wajar ingin hadirkan gambaran yang lebih berimbang. Di akhir hari, dialog antara pembuat film dan komunitas itu penting supaya karya tidak hanya dipandang sebagai serangan, melainkan sebagai titik awal percakapan.
Tingnan ang Lahat ng Sagot
I-scan ang code upang i-download ang App

Kaugnay na Mga Aklat

Mengapa Kau Membenciku?
Mengapa Kau Membenciku?
Sinta adalah gadis yatim piatu yang diadopsi oleh keluarga sederhana. Ia memiliki saudara angkat yang bernama Sarah. Selama ini Sarah menjalin hubungan asmara dengan salah seorang pewaris Perkebunan dan Perusahaan Teh yang bernama Fadli, karena merasa Fadli sangat posesif kepadanya membuat Sarah mengambil keputusan untuk mengakhiri hubungannya tersebut, hal itu ia ungkapkan secara terus terang kepada Fadli pada saat mereka bertemu, karena merasa sangat mencintai Sarah tentu saja Fadli menolak untuk berpisah, ia berusaha untuk meyakinkan Sarah agar tetap menjalin kasih dengannya, namun Sarah tetap bersikukuh dengan keputusannya itu, setelah kejadian tersebut Fadlipun sering menelfon dan mengatakan bahwa ia akan bunuh diri jika Sarah tetap pada pendiriannya itu. Sarah beranggapan bahwa apa yang dilakukan oleh Fadli hanyalah sebuah gertakan dan ancaman belaka, namun ternyata ia salah karena beberapa hari kemudian telah diberitakan di sebuah surat kabar bahwa Fadli meninggal dengan cara gantung diri, bahkan di halaman pertama surat kabar tersebut juga terlihat dengan jelas mayat Fadli sedang memegang sebuah kalung yang liontinnya berbentuk huruf S, tentu saja adik Fadli yang bernama Fero memburu siapa sebenarnya pemilik kalung tersebut?, karena ia meyakini bahwa pemilik kalung itu pasti ada hubungannya dengan kematian kakaknya. Akankah Fero berhasil menemukan siapa pemilik kalung tersebut?, dan apakah yang dilakukan oleh Fero itu adalah tindakan yang tepat?, karena pemilik dan pemakai kalung yang di temukan pada mayat Fadli adalah 2 orang yang berbeda. Setelah menemukan keberadaan sosok yang dicarinya selama ini, maka Fero berusaha untuk menarik perhatiannya bahkan menikahinya secara sah menurut hukum dan agama. Lalu siapakah sebenarnya wanita yang sudah dinikahi oleh Fero, apakah Sarah ataukah Sinta?, dan apa sebenarnya tujuan Fero melakukan hal tersebut?, akankah pernikahannya itu tetap langgeng atau malah sebaliknya harus berakhir?, banyak sekali tragedi yang akan terjadi di novel ini. Simak terus hingga akhir episode ya My Dear Readers, Thank You All!
10
71 Mga Kabanata
MENGAPA CINTA MENYAPA
MENGAPA CINTA MENYAPA
Rania berjuang keras untuk sukses di perusahaan yang baru. Ia menghadapi tantangan ketika ketahuan bahwa sebetulnya proses diterimanya dia bekerja adalah karena faktor kecurangan yang dilakukan perusahaan headhunter karena ia adalah penderita kleptomania. Itu hanya secuil dari masalah yang perlu dihadapi karena masih ada konflik, skandal, penipuan, bisnis kotor, konflik keluarga, termasuk permintaan sang ibunda yang merindukan momongan. Ketika masalah dan drama sudah sebagian selesai, tiba-tiba ia jadi tertarik pada Verdi. Gayung bersambut dan pria itu juga memiliki perasaan yang sama. Masalahnya, umur keduanya terpaut teramat jauh karena Verdi itu dua kali lipat usianya. Beranikah ia melanjutkan hubungan ke level pernikahan dimana survey menunjukkan bahwa probabilitas keberhasilan pernikahan beda umur terpaut jauh hanya berada di kisaran angka 5%? Seberapa jauh ia berani mempertaruhkan masa depan dengan alasan cinta semata?
Hindi Sapat ang Ratings
137 Mga Kabanata
Mengapa Harus Anakku
Mengapa Harus Anakku
Olivia Rania Putri, seorang ibu tunggal yang memiliki seorang putra semata wayang berusia 5 bulan hasil pernikahannya bersama sang mantan suaminya yang bernama Renald. Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga, Olivia yang baru saja menyandang status janda, harus membayar sejumlah uang kepada pihak mantan suaminya jika ingin hak asuh anak jatuh ke tangannya. Berdiri sendiri dengan segala kemampuan yang ada, tanpa bantuan siapapun, Olivia berusaha keras untuk memperjuangkan hak asuhnya.
10
20 Mga Kabanata
Hukuman Cinta Darinya
Hukuman Cinta Darinya
Sang wanita adalah seorang wanita miskin yang hidupnya bergantung pada orang lain. Dia dipaksa menjadi kambing hitam dan memperdagangkan dirinya sendiri, yang mengakibatkan kehamilannya. Sang pria adalah bujangan yang paling memenuhi syarat dengan kekayaan dan kekuasaan yang melimpah. Dia bertekad bahwa dia adalah anak kejahatan, dinodai dengan keserakahan dan tipu daya. Sang wanita tidak bisa meredamnya, jadi dia menghilang dari sisinya. Marah, Sang pria bersumpah untuk mencari ujung dunia untuk menangkapnya kembali. Seluruh kota tahu bahwa Sang wanita akan hancur berkeping-keping. Dengan putus asa, dia bertanya, "Aku meninggalkan pernikahan kita tanpa apa-apa, jadi mengapa kamu tidak membiarkanku pergi?" Dengan sombong, dia menjawab, "Kamu telah mencuri hatiku dan melahirkan anakku, dan kamu ingin melarikan diri dariku?"
9.3
2823 Mga Kabanata
Kisah Pewaris Milyader
Kisah Pewaris Milyader
Nicole Stanton, wanita muda terkaya di dunia, muncul di bandara dan segera dikerumuni oleh wartawan. Reporter: “Nona Stanton, mengapa pernikahan tiga tahun Anda dengan Tuan Ferguson berakhir?" Dia tersenyum dan berkata, "Karena saya harus mewarisi kekayaan keluarga saya yang bernilai miliaran dolar ..." Reporter: "Apakah gosip bahwa Anda telah berkencan dengan selusin pemuda lainnya dalam waktu satu bulan benar?” Sebelum pewaris miliarder itu berbicara, sebuah suara dingin dari jarak dekat. "Tidak, itu berita palsu." Eric Ferguson tiba-tiba muncul di antara kerumunan. “Saya juga memiliki kekayaan miliaran dolar. Nona Stanton, mengapa Anda tidak mewarisi kekayaan keluarga saya juga?”
9.5
2631 Mga Kabanata
Budak Cintamu : Istri Tawanan Bos yang Paranoid dan Berkuasa
Budak Cintamu : Istri Tawanan Bos yang Paranoid dan Berkuasa
Ling Yiran dijatuhi hukuman tiga tahun penjara akibat kecelakaan mobil yang menewaskan tunangan Yi Jinli, orang terkaya di Kota Shen. Ketika dibebaskan dari penjara, wanita ini entah bagaimana membuat Yi Jinli penasaran. Ling Yiran berlutut di tanah dan memohon padanya, "Yi Jinli, bisakah kau membebaskan aku?" Tapi Yi Jinli hanya tersenyum dan berkata, "Aku tidak akan pernah membebaskanmu." Yi Jinli adalah orang yang sama sekali tidak peduli pada siapapun dan pada semua orang, tetapi entah mengapa, dia melakukan apa saja untuk menyenangkan gadis tukang bersih-bersih yang telah dipenjara selama tiga tahun ini. Namun, peristiwa kecelakaan mobil itu telah merampas semua cinta Ling Yiran kepada Yi Jinli dan dia berusaha untuk melarikan diri. Beberapa tahun kemudian, Yi Jinli tersungkur memelas, "Yiran, selama kamu kembali di sisiku, aku akan melakukan apa saja untukmu." Ling Yiran hanya menatapnya dengan dingin dan berkata, "Kalau begitu, mati sajalah."
9.6
2820 Mga Kabanata

Kaugnay na Mga Tanong

Bagaimana Soundtrack Ronggeng Dukuh Paruk Memperkuat Suasana?

3 Answers2025-09-12 08:04:19
Saya masih ingat saat pertama kali musiknya masuk di adegan pembukaan; rasanya seperti pintu desa itu sendiri yang menghembuskan napas. Dalam pengalaman menonton 'Ronggeng Dukuh Paruk', soundtrack bekerja seperti kulit kedua: bukan sekadar lapisan tambahan, melainkan elemen yang mengarahkan perasaan. Instrumen tradisional yang sering muncul—kroncong, suling, gendang—digabungkan dengan ambient suara alam (angin, serangga, langkah kaki di tanah liat) sehingga tiap adegan terasa lebih berakar. Ketika ronggeng menari, musiknya tak hanya mengiringi tetapi juga bercerita; ritme yang semakin intens membuat ruang menjadi sempit, sementara nada minor menambahkan rasa tak nyaman yang halus. Ada juga momen-momen sunyi yang spektakuler: hilangnya musik sama kuatnya dengan kehadirannya, memberi penonton ruang untuk merasakan tekanan sosial dan kesepian tokoh. Tema melodis berulang yang sederhana membantu memanggil memori karakter—sebuah lagu yang kadang manis, kadang getir—sehingga setiap pengulangan memberi makna baru. Untukku, skor itu membuat desa dalam film jadi hidup, bernafas, dan penuh luka; itu yang membuat pengalaman menonton jadi tak terlupakan.

Bagaimana Ending Ronggeng Dukuh Paruk Menjelaskan Nasib Srintil?

5 Answers2025-09-12 20:32:42
Perasaanku saat menutup 'Ronggeng Dukuh Paruk' adalah campuran sedih dan kagum — bukan hanya karena nasib Srintil, tapi karena cara Ahmad Tohari menutup babak itu dengan lapisan makna yang menempel lama. Di permukaan, akhir cerita menunjukkan Srintil direnggut perannya sebagai ronggeng: bukan sekadar kehilangan pekerjaan atau status, tapi juga kehilangan identitas sosial yang selama ini membentuk hidupnya. Ada rasa pengasingan, bahkan kekerasan simbolis dari masyarakat yang pada akhirnya memutus hubungan dengan apa yang dulu mereka rayakan. Tokoh Srintil diletakkan pada persimpangan; ia menjadi korban kekuatan politik, moral publik, dan ekonomi desa yang berubah. Kalau saya membacanya lebih dalam, ending itu tidak memberi kepastian mutlak soal hidup-matinya, melainkan menegaskan bahwa Srintil tetap hidup dalam bayang-bayang kolektif — sebagai kenangan, sebagai legenda, sekaligus sebagai cermin bagi kegersangan hati masyarakat. Penutupnya lebih memilih bicara lewat suasana dan simbol daripada kepastian kronologis, dan bagi saya itu membuat nasib Srintil jadi lebih mengharukan: ia dimatikan sebagai peran, tetapi tidak sepenuhnya pupus sebagai figur yang mengusik nurani pembaca.

Bagaimana Adaptasi Ronggeng Dukuh Paruk Berbeda Dari Novel?

5 Answers2025-09-12 17:52:44
Saat menonton versi layar dari 'Ronggeng Dukuh Paruk' aku langsung merasakan napas cerita yang berbeda, padat oleh gambar dan gerak yang tak bisa sepenuhnya disampaikan lewat kata-kata buku. Di novel, Ahmad Tohari memberi banyak ruang untuk interioritas—pikiran Srintil, kegamangan Rasus, bisik-bisik kampung—semua terasa berlapis lewat narasi yang lembut dan melankolis. Adaptasi visual harus memilih: mana yang dipertahankan, mana yang dipadatkan. Akibatnya beberapa adegan terasa diringkas, motif-motif simbolis dipadatkan menjadi citra yang kuat tapi singkat, seperti tarian ronggeng yang ditonjolkan secara sinematik sehingga memberi impresi berbeda dari panjangnya penjelasan dalam buku. Lagi pula, medium film/serial memungkinkan musik, koreografi, dan pencahayaan mengambil alih fungsi narator. Hal ini membuat suasana menjadi lebih langsung—kadang lebih emosional, kadang kehilangan nuansa halus. Aku menghargai kedua versi: novel sebagai tempat menyendiri dengan tokoh, adaptasi sebagai cara merasakan desa dan tarian dengan intensitas visual. Keduanya saling melengkapi buatku.

Apa Pesan Budaya Yang Diangkat Ronggeng Dukuh Paruk?

5 Answers2025-09-12 13:55:56
Ada satu hal yang selalu membuatku terhenyak setiap kali mengingat 'Ronggeng Dukuh Paruk': betapa sebuah tarian bisa jadi cermin seluruh masyarakat. Di sudut pandangku yang sering duduk mendengarkan cerita-cerita kampung, novel itu menyodorkan pesan budaya bahwa tradisi bukan semata indah; ia rentan diperah menjadi komoditas. Srintil, sebagai ronggeng, adalah lambang seni rakyat yang sekaligus pelayan nafsu kolektif—orang kampung, elit, dan penjajah moral yang tak kasat mata. Aku merasa ditampar oleh cara masyarakat menerima dan menormalisasi eksploitasi demi mempertahankan 'keseimbangan' sosial. Selain itu, ada pesan tentang perubahan zaman: perpaduan antara kearifan lokal, agama yang mulai mendominasi, dan dampak modernisasi yang mengguncang struktur adat. Novel itu mengingatkanku bahwa budaya hidup hanya bila dipertahankan dengan etika, bukan dijual murah. Aku meninggalkan bacaan itu dengan rasa pahit tapi juga hangat, karena masih ada memori kolektif yang mampu melindungi seni kalau kita berani mengakui kesalahan bersama.

Apa Adegan Paling Ikonik Dalam Ronggeng Dukuh Paruk Menurut Kritikus?

5 Answers2025-09-12 01:53:43
Ada satu adegan yang selalu membuatku merinding setiap kali terbayang; itu adalah momen penobatan Srintil di panggung desa, ketika ia pertama kali resmi diakui sebagai ronggeng. Kritikus sering menunjuk adegan pembukaan upacara itu sebagai yang paling ikonik dalam 'Ronggeng Dukuh Paruk' karena ia merangkum semua tema besar—ritual, daya tarik tubuh, dan mekanisme kekuasaan dalam masyarakat kecil. Kamera yang melayang pelan dari kerumunan ke wajah Srintil, pencahayaan kuning temaram, dan musik gamelan yang mengangkat suasana sampai ke puncak membuat detik-detik itu terasa sakral sekaligus rawan. Buatku, adegan itu bekerja di banyak level: sebagai panggung estetika, sebagai kritik sosial tentang bagaimana perempuan dimitoskan sekaligus dieksploitasi, dan sebagai inti emosional cerita. Setiap kritikus yang aku baca menekankan bagaimana adegan itu mengikat penonton ke dalam ritme desa—kebahagiaan, nafsu, dan ketakutan—semua berkumpul dalam satu tarian panjang. Aku selalu pulang dari adegan itu dengan perasaan campur aduk, seolah baru saja menyaksikan upacara yang tak sekadar hiburan, melainkan cermin sebuah komunitas.

Apa Pesan Sosial Dalam Buku Ahmad Tohari Ronggeng Dukuh Paruk?

2 Answers2025-10-28 02:11:57
Membaca 'Ronggeng Dukuh Paruk' membuatku merasa seperti sedang duduk di sudut pendapa, mendengar bisik-bisik desa dan melihat bagaimana sebuah sosok—Srintil—menjadi cermin bagi seluruh komunitas. Novel ini bukan sekadar kisah tentang seorang penari ronggeng; ia memotret betapa tradisi bisa indah dan kejam sekaligus. Ada pesan sosial yang jelas tentang eksploitasi perempuan: Srintil dipuja hingga dimiliki, ritual-ritual budaya yang mestinya memuliakan malah mengubahnya jadi barang dagangan. Itu bikin aku marah sekaligus sedih, karena Ahmad Tohari menulisnya tanpa hitam-putih; ada cinta, ada kebodohan kolektif, ada justifikasi ekonomi yang membuat perlakuan terhadap perempuan tampak seolah wajar. Selain soal gender, ada kritik tajam terhadap struktur kekuasaan di desa. Pemimpin desa, tokoh agama, dan kelompok berpengaruh seringkali menggunakan norma-norma tradisional untuk menjaga status quo. Aku bisa merasakan bagaimana kemiskinan dan ketergantungan ekonomi membuat warga sulit memilih jalan lain—mereka menuntut Srintil tetap menari karena itu merawat identitas desa sekaligus menambah penghasilan. Pesannya adalah: masyarakat bisa saling menyakiti lewat ritual yang dibingkai sebagai kearifan lokal. Tohari juga menunjukkan konsekuensi moral dari pembiaran: ketika suatu komunitas menutup mata pada ketidakadilan, lama-lama itu menjadi kebiasaan yang merusak jiwa kolektif. Ada pula lapisan tentang perubahan sosial dan kehilangan. Novel ini menyingkap bagaimana modernitas, politik, dan kekerasan berbaur mengubah wajah desa; kesalehan ritual tidak selalu melindungi manusia dari kekejaman zaman. Aku ngerasa Tohari mengajak pembaca untuk bertanya siapa yang berhak menafsirkan kebudayaan dan siapa yang dirugikan dalam proses itu. Intinya, pesan sosial 'Ronggeng Dukuh Paruk' adalah panggilan untuk empati—melihat individu di balik simbol—dan kritik terhadap struktur yang membiarkan eksploitasi terjadi. Bukan sekadar menyalahkan tokoh tertentu, tetapi mengungkap tanggung jawab bersama. Aku keluar dari bacaan ini dengan perasaan campur aduk: kehilangan, marah, dan juga harapan kecil bahwa dengan kesadaran, tradisi bisa berubah menjadi sesuatu yang benar-benar memanusiakan orang.

Bagaimana Peran Perempuan Dalam Ronggeng Dukuh Paruk Digambarkan?

5 Answers2025-09-12 16:27:08
Mata saya selalu terpaku pada cara perempuan digambarkan dalam 'Ronggeng Dukuh Paruk'—sulit untuk tidak merasa tersentuh setiap kali peran mereka berbaur antara kehormatan budaya dan penderitaan pribadi. Di buku itu, ronggeng bukan sekadar penari: mereka adalah simbol komunitas, pusat hiburan, dan sekaligus komoditas. Aku merasakan bagaimana peran perempuan di sana dibentuk oleh tradisi yang memuja kecantikan dan tarian, tetapi juga menempatkan mereka di posisi rentan. Hidup seorang ronggeng seringkali berarti mendapat perhatian dan kekaguman, namun harga yang harus dibayar seringkali berat—stigma, pengucilan, dan eksploitasi. Akhirnya, yang paling membuatku kepikiran adalah kerumitan antara pilihan dan paksaan. Ada momen-momen di mana perempuan menunjukkan kekuatan dan kemandirian lewat seni mereka, tetapi konteks sosialnya seringkali membatasi ruang itu. Membaca bagian-bagian tersebut membuatku sedih sekaligus kagum: sedih karena realitas keras yang mereka hadapi, kagum karena ketahanan dan keindahan kreativitas yang tetap muncul. Aku merasa cerita ini mengundang empati, bukan sekadar kecintaan pada tradisi, dan itu yang membuatnya tetap menggema di pikiranku.

Apa Yang Membuat Ronggeng Dukuh Paruk Terkenal?

4 Answers2025-09-12 17:03:11
Nada nostalgia langsung menyeruak saat aku membuka 'Ronggeng Dukuh Paruk'—entah kenapa halaman-halamannya bikin atmosfer desa Jawa hidup di kepala aku. Novel karya Ahmad Tohari itu terkenal karena gabungan kuat antara cerita personal seorang ronggeng bernama Srintil dengan gambaran sosial yang luas: adat, agama, dan kekuasaan di tingkat desa. Gaya bahasanya yang puitis tapi tetap lugas bikin pembaca mudah terbawa emosi; aku ingat merasa tersentak oleh keseimbangan antara keindahan tarian dan sisi kelam komodifikasi tubuh perempuan. Selain itu, karakter Srintil sendiri jadi magnet utama. Dia bukan sekadar objek tontonan dalam cerita—dia punya kehendak, kerentanan, dan nasib yang kompleks. Itu membuat banyak pembaca merasa cerita ini nggak sekadar tentang tari, tapi tentang identitas, harga diri, dan bagaimana masyarakat membentuk serta menghancurkan individu. Tak kalah penting, masyarakat dan pembaca terus memperbincangkan novel ini karena relevansinya: konflik tradisi vs modernitas, politik moral, dan ketimpangan gender masih terasa sampai sekarang. Aku sering merekomendasikan 'Ronggeng Dukuh Paruk' ketika ingin menunjukkan bagaimana sastra lokal bisa menangkap dinamika sosial dengan sangat tajam, dan setiap kali aku menyelesaikannya, selalu ada rasa hangat sekaligus pilu yang menetap.
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status