Mengapa Kritikus Sastra Menilai Pengertian Sastra Berubah?

2025-10-22 08:09:33 102

3 Answers

Mila
Mila
2025-10-24 12:33:05
Membuka kembali tumpukan buku di rakku kadang bikin aku sadar betapa cairnya istilah 'sastra' itu. Aku sering ngobrol dengan teman yang masih percaya sastra harus selalu 'tinggi' dan hanya meliputi novel klasik, sementara aku sudah nggak kaget melihat puisi jalanan atau cerita penggemar ikut menggeser batasan. Kritik sastra berubah karena para pengkritik sendiri nggak bekerja dalam ruang hampa: teori baru muncul, identitas kolektif bergeser, dan teknologi merombak cara teks dikonsumsi. Ada gelombang pemikiran dari feminisme, postkolonialisme, hingga studi budaya populer yang menantang siapa yang boleh disebut penulis sah dan karya mana yang layak dibaca sebagai 'sastra'.

Hal lain yang kusukai diskusikan adalah peran institusi—penerbit, universitas, media—yang menentukan kurasi. Dulu kan kanon gampang terbentuk karena akses terbatas; sekarang penerbit indie, blog, dan platform digital memberi ruang bagi genre hibrida. Akibatnya, definisi resmi jadi lebih cair karena kebutuhan untuk mewakili pengalaman beragam. Kritik juga makin memperhatikan konteks produksi: siapa yang menulis, untuk siapa, dan dengan tujuan apa. Kritik sastra modern sering mempertanyakan asumsi lama, bahkan merayakan teks yang dulu dianggap ringan.

Ini bukan sekadar permainan kata: aku merasa perubahan itu sehat. Terbuka pada bentuk-bentuk baru nggak berarti mengabaikan karya klasik, melainkan memperkaya percakapan. Di obrolan klub baca atau forum online, aku suka melihat karya-karya yang dulu diremehkan kini mendapat perhatian analitis—dan itu bikin dunia bacaku jadi lebih berwarna.
Zachary
Zachary
2025-10-26 14:08:28
Ada satu analogi yang sering aku pakai saat menjelaskan kenapa definisi sastra berubah: definisi itu seperti sungai yang terus berbelok karena hujan baru, tanah longsor, atau pembangunan kota. Dari sudut pandang praktis, perubahan terjadi karena interaksi teori-teori baru, konteks sosial-politik, dan alat komunikasi digital yang mengubah siapa yang bisa menulis dan didengar. Kritik sastra sekarang tidak cuma membaca teks: ia membaca sejarah penerbitan, hubungan kekuasaan, dan bagaimana pembaca merespons secara kolektif.

Aku juga melihat pergeseran atas konsep penulis—ide 'kematian pengarang' dan munculnya praktik kolaboratif mengaburkan otoritas tunggal. Fenomena seperti fan fiction, remix, dan media transmedia menuntut kritik yang lebih luwes. Intinya, perubahan itu alami dan perlu: definisi yang tetap kaku bakal kehilangan relevansi terhadap hidup pembaca yang terus berubah. Akhir kata, aku merasa proses ini membuat percakapan tentang karya tulis jadi lebih inklusif dan seru.
Isla
Isla
2025-10-28 01:53:19
Perdebatan tentang batasan sastra selalu membuatku berpikir serius soal siapa yang punya kuasa mendefinisikan nilai estetis. Di kelompok diskusi yang sering kutemui, orang-orang dengan latar teori berbeda—misalnya yang dipengaruhi oleh strukturalisme, atau yang membawa lensa ras dan gender—sering sampai pada kesimpulan berbeda. Karena kritik bukan monolit; ia berubah ketika paradigma akademik dan moral publik bergeser. Kritik pasca-struktural misalnya meruntuhkan gagasan tentang makna tunggal, sehingga karya yang ambivalen atau fragmentaris kini bisa dianggap 'sastra' karena menghasilkan pembacaan produktif.

Selain itu, globalisasi dan terjemahan membuat teks-teks dari luar tradisi Barat masuk ke dalam pembicaraan utama. Ketertarikan pada suara-suara terpinggirkan memaksa kritikus menilai ulang kriteria estetika lama yang sering berpihak pada gaya tertentu. Ditambah lagi faktor pasar: best seller, adaptasi layar lebar, dan fenomena fanbase mengaburkan garis antara literatur tinggi dan budaya massa. Aku setuju bahwa perubahan ini menantang—kadang bikin kacau—tapi pada akhirnya membuka lebih banyak ruang bagi pembaca baru dan bentuk ekspresi yang sebelumnya tak dianggap serius.
View All Answers
Scan code to download App

Related Books

Nada di Hati Sastra
Nada di Hati Sastra
Nada mengira keluarganya sempurna, tempat di mana ia merasa aman dan dicintai. Namun, semua itu hancur saat ia memergoki ayahnya bersama wanita lain. Dunia yang selama ini terasa hangat, seketika runtuh. Menyisakan kehampaan dan luka yang tidak terhindarkan. Dan dalam sekejap, semua tidak lagi sama.
10
60 Chapters
Mengapa Kau Membenciku?
Mengapa Kau Membenciku?
Sinta adalah gadis yatim piatu yang diadopsi oleh keluarga sederhana. Ia memiliki saudara angkat yang bernama Sarah. Selama ini Sarah menjalin hubungan asmara dengan salah seorang pewaris Perkebunan dan Perusahaan Teh yang bernama Fadli, karena merasa Fadli sangat posesif kepadanya membuat Sarah mengambil keputusan untuk mengakhiri hubungannya tersebut, hal itu ia ungkapkan secara terus terang kepada Fadli pada saat mereka bertemu, karena merasa sangat mencintai Sarah tentu saja Fadli menolak untuk berpisah, ia berusaha untuk meyakinkan Sarah agar tetap menjalin kasih dengannya, namun Sarah tetap bersikukuh dengan keputusannya itu, setelah kejadian tersebut Fadlipun sering menelfon dan mengatakan bahwa ia akan bunuh diri jika Sarah tetap pada pendiriannya itu. Sarah beranggapan bahwa apa yang dilakukan oleh Fadli hanyalah sebuah gertakan dan ancaman belaka, namun ternyata ia salah karena beberapa hari kemudian telah diberitakan di sebuah surat kabar bahwa Fadli meninggal dengan cara gantung diri, bahkan di halaman pertama surat kabar tersebut juga terlihat dengan jelas mayat Fadli sedang memegang sebuah kalung yang liontinnya berbentuk huruf S, tentu saja adik Fadli yang bernama Fero memburu siapa sebenarnya pemilik kalung tersebut?, karena ia meyakini bahwa pemilik kalung itu pasti ada hubungannya dengan kematian kakaknya. Akankah Fero berhasil menemukan siapa pemilik kalung tersebut?, dan apakah yang dilakukan oleh Fero itu adalah tindakan yang tepat?, karena pemilik dan pemakai kalung yang di temukan pada mayat Fadli adalah 2 orang yang berbeda. Setelah menemukan keberadaan sosok yang dicarinya selama ini, maka Fero berusaha untuk menarik perhatiannya bahkan menikahinya secara sah menurut hukum dan agama. Lalu siapakah sebenarnya wanita yang sudah dinikahi oleh Fero, apakah Sarah ataukah Sinta?, dan apa sebenarnya tujuan Fero melakukan hal tersebut?, akankah pernikahannya itu tetap langgeng atau malah sebaliknya harus berakhir?, banyak sekali tragedi yang akan terjadi di novel ini. Simak terus hingga akhir episode ya My Dear Readers, Thank You All!
10
71 Chapters
Mengapa Harus Anakku
Mengapa Harus Anakku
Olivia Rania Putri, seorang ibu tunggal yang memiliki seorang putra semata wayang berusia 5 bulan hasil pernikahannya bersama sang mantan suaminya yang bernama Renald. Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga, Olivia yang baru saja menyandang status janda, harus membayar sejumlah uang kepada pihak mantan suaminya jika ingin hak asuh anak jatuh ke tangannya. Berdiri sendiri dengan segala kemampuan yang ada, tanpa bantuan siapapun, Olivia berusaha keras untuk memperjuangkan hak asuhnya.
10
20 Chapters
MENGAPA CINTA MENYAPA
MENGAPA CINTA MENYAPA
Rania berjuang keras untuk sukses di perusahaan yang baru. Ia menghadapi tantangan ketika ketahuan bahwa sebetulnya proses diterimanya dia bekerja adalah karena faktor kecurangan yang dilakukan perusahaan headhunter karena ia adalah penderita kleptomania. Itu hanya secuil dari masalah yang perlu dihadapi karena masih ada konflik, skandal, penipuan, bisnis kotor, konflik keluarga, termasuk permintaan sang ibunda yang merindukan momongan. Ketika masalah dan drama sudah sebagian selesai, tiba-tiba ia jadi tertarik pada Verdi. Gayung bersambut dan pria itu juga memiliki perasaan yang sama. Masalahnya, umur keduanya terpaut teramat jauh karena Verdi itu dua kali lipat usianya. Beranikah ia melanjutkan hubungan ke level pernikahan dimana survey menunjukkan bahwa probabilitas keberhasilan pernikahan beda umur terpaut jauh hanya berada di kisaran angka 5%? Seberapa jauh ia berani mempertaruhkan masa depan dengan alasan cinta semata?
Not enough ratings
137 Chapters
DOWN UNDER DOWN
DOWN UNDER DOWN
"Aku masih menjaga kamu dalam pikiranku AUSTRALIA." Haidar bangun dari tempat tidur. Mengusap wajah dan memandangi dinding kamarnya. Di sana ada brosur pendaftaran magister salah satu universitas di Australia. Sekolah yang menjadi impiannya saat ini. Namun semua itu tidaklah mudah untuk di wujudkan, bertahun-tahun ia dan ibunya berpindah-pindah rumah demi menutupi jati diri mereka. Tinggal di rumah yang reot serta makan dari hasil belas kasihan orang. Semua pekerjaan dilakukan ibunya agar dia bisa sekolah seperti anak-anak Aceh pada umumnya. "Kau anak seorang pejuang. Kakekmu juga seorang pejuang. Jangan ada air mata untuk setiap masalah yang kau hadapi." Kalimat itu yang diulang-ulang ibunya setiap kali Haidar menangis karena ejekan teman sekolah. Terpaan ibunya tiap hari membuat keteguhan hati Haidar menjadi sekuat batu. Sama seperti namanya, Ibnu Haidar. Nama ini dalam bahasa Arab artinya, si Anak Batu.
Not enough ratings
157 Chapters
Tafsir Waktu
Tafsir Waktu
Akira Carrasco adalah satu-satunya pria keturunan Jepang yang tinggal didaratan eropa. Di tahun 1960, ayahnya yang seorang pelaut membawa Akira untuk tinggal ditempat asalnya. Akira harus hidup seorang diri, kehidupan yang sangat sulit untuk dijalani. Apalagi karena wajahnya yang sedikit berbeda dengan orang disekitar tempat tinggalnya, membuat dia sulit untuk mendapatkan teman. Menemui jalan buntu. Ketakutan. Hingga rasa sakit hati. Pada suatu ketika Akira bertemu dengan sorang pria aneh. Pria itu berjanji akan mewujudkan apapun yang Akira inginkan. Namun untuk itu ia memberikan syarat. Mendapat bantuan dari pria tersebut Akira menjelajahi ruang waktu untuk mendapatkan keinginannya. Tidak mudah untuk itu dia bahkan harus menjalani banyak misi yang di berikan juga disisi lain dia harus menyelamatkan banyak orang yang ia sayangi. Hingga harus terlibat dengan banyak orang jahat. Editor Visual ads_aspera foto by; https//www.pexels.com/id-id/foto/orang-yang-mengenakan-jaket-hitam-dan-
10
102 Chapters

Related Questions

Apa Pengertian Teks Fiksi Dalam Sastra?

3 Answers2025-10-02 07:32:23
Menggali lebih dalam tentang teks fiksi dalam sastra selalu terasa menarik! Teks fiksi merujuk pada karya sastra yang menciptakan cerita, karakter, dan dunia yang tidak nyata, tetapi bisa terasa sangat hidup bagi pembacanya. Dalam fiksi, penulis memiliki kebebasan untuk mengeksplorasi ide dan emosi, merangkai alur cerita yang bisa berkisar dari kehidupan sehari-hari hingga petualangan yang fantastis. Saya ingat ketika pertama kali membaca 'Harry Potter', bagaimana J.K. Rowling membawa kita ke dunia sihir yang seakan bisa kita sentuh. Ini adalah salah satu daya tarik teks fiksi: membuat pembaca terhubung dengan karakter dan ceritanya, bahkan ketika itu semua hanyalah imajinasi penulis. Selain itu, fiksi memiliki banyak subgenre, seperti novel, cerpen, fanfiction, dan bahkan graphic novel. Masing-masing menawarkan pengalaman yang unik dan berbeda. Misalnya, fiksi ilmiah sering mengeksplorasi tema futuristik dan teknologi, sementara romansa menyoroti hubungan manusia. Aspek penulisan ini memberikan ruang bagi penggemar untuk menemukan cerita yang sesuai dengan preferensi mereka. Kadang, aku suka mencari rekomendasi novel fiksi dari komunitas online karena menemukan harta karun tersembunyi adalah salah satu keseruan yang bisa kita nikmati sebagai pembaca. Terlepas dari semua itu, apa yang membuat teks fiksi menjadi karya yang berharga adalah kemampuannya untuk membangkitkan emosi dan mengajak kita merenungkan realitas dari perspektif yang berbeda. Teks fiksi bukan hanya sekadar cerita; mereka adalah jendela ke banyak kemungkinan dan gagasan yang mungkin tidak pernah kita pikirkan sebelumnya. Seiring waktu, aku percaya fiksi telah memberikan sumbangsih besar dalam membentuk pemahaman kita tentang diri sendiri dan dunia di sekitar kita.

Bagaimana Siswa Dapat Memahami Pengertian Sastra Dengan Mudah?

3 Answers2025-10-22 06:45:12
Membaca sastra sering terasa seperti ngobrol dengan teman dari masa lalu—itu yang membuatnya gampang didekati kalau kita berhenti mikir soal 'kewajiban' dan mulai ngikutin rasa penasaran. Aku biasanya mulai dari teks pendek: puisi satu halaman, cerpen, atau kutipan dari novel. Biar terasa enteng, aku baca santai dulu tanpa catatan, lalu tandai kalimat yang bikin aku ngerasa 'eh, ini menarik'. Setelah itu aku balik lagi buat baca dengan lebih teliti: cari tokoh, suasana, konflik, dan pola pengulangan. Kadang aku suka pakai pertanyaan sederhana seperti, "Siapa yang bicara? Untuk siapa? Kenapa dia marah/lega?" Dari situ, metafora dan simbol gampang muncul — misalnya satu sungai di cerita bisa jadi lambang perubahan. Contoh konkret membantu: baca sebuah bab dari 'Laskar Pelangi' lalu bandingkan cara penulis membangun suasana dengan sebuah cerpen kontemporer; perbedaan gaya bakal bikin konsep sastra lebih konkret. Biar makin nempel, aku sering ubah teks jadi sesuatu yang aku kuasai: bikin catatan visual (mind map), rewrite adegan dalam bahasa gaul, atau diskusi kecil sama teman lewat grup chat. Menghubungkan cerita dengan pengalaman pribadi bikin maknanya hidup—aku pernah nangis pas baca ulang satu paragraf karena ingat momen yang mirip, dan itu bikin tema cerita langsung melekat. Pada akhirnya, sastra berubah dari teori jadi pengalaman kalau kita berani dekat sama teks dan membawanya ke kehidupan sehari-hari.

Bagaimana Ahli Budaya Menjelaskan Pengertian Sastra Sekarang?

3 Answers2025-10-22 03:56:27
Ada sesuatu yang membuatku terus memikirkan bagaimana kata-kata berubah makna di era sekarang. Sebagai penggemar yang sering mengobrol soal buku dan cerita di berbagai forum, aku suka melihat bagaimana ahli budaya menjelaskan sastra bukan sekadar sebagai teks yang dibaca, melainkan sebagai praktik sosial yang hidup. Mereka menekankan relasi: siapa menulis, bagaimana teks beredar, siapa yang memberi makna, dan kekuatan institusi yang menentukan apa yang dianggap 'kanon'. Jadi sastra kini dipahami sebagai medan pertarungan nilai, ingatan, dan identitas—bukan artefak mati. Dari perspektif itu, metode lama seperti close reading masih penting, tetapi digabungkan dengan perhatian pada konteks produksi dan sirkulasi. Misalnya, sebuah novel yang dulu dibaca melalui terbitan cetak sekarang punya kehidupan baru lewat diskusi Twitter, fan art, atau adaptasi serial—semua ini mengubah makna aslinya. Ahli budaya juga sering membawa isu-isu politik: gender, ras, kolonialitas, dan ekonomi budaya masuk ke dalam analisis sehingga saat membaca 'One Hundred Years of Solitude' atau puisi modern, kita sekaligus menelaah struktur sosial yang melingkupinya. Secara pribadi, aku merasa penjelasan seperti ini menyegarkan: sastra jadi terasa relevan dan dekat dengan kehidupan sehari-hari. Bukan hanya soal kata-kata indah, tapi soal siapa mendapat ruang suara, bagaimana cerita menempel di memori kolektif, dan bagaimana pembaca aktif turut membentuk makna. Itu membuat diskusi tentang teks jadi lebih ramai dan beragam, dan aku selalu senang melihat perspektif baru muncul di obrolan komunitasku.

Siapa Tokoh Yang Merumuskan Pengertian Sastra Modern?

3 Answers2025-10-22 23:48:27
Ada satu kebingungan yang sering muncul setiap kali obrolan soal 'sastra modern' menyeruak, dan aku suka mengulik hal itu karena bikin diskusi jadi hidup. Menurut pengamatan dan bacaan yang pernah kutempuh, sebenarnya tidak ada satu tokoh tunggal yang memonopoli perumusan pengertian sastra modern. Di ranah Indonesia, nama-nama seperti Sutan Takdir Alisjahbana sering disebut karena gagasan-gagasannya tentang pembaruan kebahasaan, individualitas, dan tema-tema modern yang berbeda dari tradisi kesusastraan lama. Di sisi akademis, A. Teeuw juga kerap dijadikan rujukan karena analisisnya yang menata kategori-categori sastra Indonesia modern secara lebih sistematis. Kalau kita meluas ke tradisi Barat, tokoh-tokoh modernis seperti T. S. Eliot atau para kritikus yang membahas modernisme berperan besar dalam merumuskan ciri-ciri estetika modern: fragmentasi, eksperimen bentuk, kesadaran akan krisis nilai, dan penekanan pada subjektivitas. Intinya, pengertian itu berkembang lewat banyak kontribusi—penulis, penyair, kritikus, dan gerakan budaya—bukan produk satu pikiran tunggal. Aku pribadi jadi lebih suka memandang 'sastra modern' sebagai spektrum gagasan yang saling melengkapi, bukan definisi kaku yang musti dikutip dari satu nama saja.

Seberapa Penting Penokohan Dalam Menjelaskan Pengertian Sastra Kini?

3 Answers2025-10-22 12:52:00
Aku selalu merasa karakter kuat itu seperti magnet dalam cerita modern. Di referensi sastra sekarang, tokoh bukan lagi hanya penggerak plot; mereka adalah lensa untuk melihat masyarakat, identitas, dan rasa. Saat sebuah novel atau cerpen berhasil membuatku merasakan getaran batin tokoh, semuanya jadi hidup: tema terasa nyata, konflik jadi bermakna, dan simbol-simbol yang awalnya abstrak berubah menjadi pengalaman yang bisa dirasakan. Itu sebabnya penokohan penting—ia membuat gagasan abstrak jadi konkret. Dalam praktiknya aku suka memperhatikan detail kecil: kebiasaan, dialog yang tampak sepele, atau pilihan kata yang mengulang—semua itu menunjukkan siapa karakter itu tanpa perlu dijelaskan panjang lebar. Di era sekarang yang penuh eksperimen bentuk, karakter yang kompleks membantu pembaca memahami junctures budaya dan politik tanpa harus membaca teori berat. Penokohan juga membuka ruang untuk empati; tokoh yang multifaset memaksa kita menimbang moral, bukan hanya mengikuti plot. Jadi, kalau ditanya peran penokohan dalam menjelaskan pengertian sastra kini, bagiku itu seperti mesin penerjemah yang menerjemahkan ide ke dalam emosi dan pengalaman nyata.

Ahli Sastra Bagaimana Menjelaskan Pengertian Cerita Fiksi?

5 Answers2025-10-13 12:46:54
Bayangkan sebuah dunia yang sepenuhnya dibuat oleh imajinasi—itulah inti cerita fiksi menurutku. Cerita fiksi adalah rangkaian peristiwa yang disusun sedemikian rupa oleh pengarang untuk membangkitkan pengalaman, bukan untuk menyampaikan fakta objektif. Dalam pandanganku, yang membuat sesuatu jadi fiksi bukan hanya kebohongan faktual, melainkan niat pembuatnya: membangun karakter, konflik, dunia, dan suara narasi yang semuanya diarahkan untuk membangkitkan perasaan, pemikiran, atau estetika tertentu. Ada beberapa elemen penting yang selalu kucatat: karakter yang punya tujuan, konflik yang memaksa mereka berubah, latar yang terasa konsisten, serta sudut pandang yang memilih informasi apa yang dibagikan pada pembaca. Teknik seperti metafora, simile, dialog, dan alur membantu menghidupkan semuanya. Menariknya, bahkan ketika latarnya realistis atau terinspirasi dari sejarah, fiksi tetap beroperasi di ranah kemungkinan—ia menanyakan "bagaimana jika" lebih sering daripada menyatakan "begini adanya". Buatku, nilai fiksi sering terletak pada apa yang ia ungkapkan tentang pengalaman manusia. Novel seperti 'Norwegian Wood' atau manga seperti 'Monster' misalnya—mereka bukan hanya cerita, tapi alat untuk memahami kecemasan, cinta, atau moralitas. Di akhir hari, fiksi adalah undangan: untuk percaya sementara, merasakan mendalam, lalu keluar dengan sesuatu yang baru di pikiran. Itu yang selalu membuatku kembali membaca.

Bagaimana KBBI Menjelaskan Pengertian Sastra Secara Ringkas?

3 Answers2025-10-22 03:50:35
Geli sendiri rasanya setiap kali aku menelusuri definisi kata 'sastra' di KBBI — sederhana tapi membuka banyak pintu pemahaman. Menurut KBBI, 'sastra' pada intinya adalah karya tulis yang meliputi puisi, prosa, drama, dan bentuk-bentuk sejenis yang mengandung nilai estetika serta ungkapan imajinatif. Definisi itu menekankan bentuk tulisan dan nilai seni bahasa: bukan sekadar menyampaikan fakta, melainkan meramu kata untuk menimbulkan pengalaman estetis, perasaan, atau pemikiran. Buatku, yang sering menyelami novel dan cerpen, penjelasan KBBI ini terasa seperti peta awal — jelas dan praktis. Dia tidak membahas teori sastra yang rumit atau batasan sekolah kritik tertentu; KBBI lebih pada menjelaskan apa yang umum dimaksud masyarakat ketika menyebut 'sastra'. Jadi, ketika aku membaca sebuah novel yang membuat dada berdebar atau puisi yang bikin merinding, aku tahu itu layak disebut sastra menurut pengertian kamus: karya tulisan penuh estetika dan imajinasi. Itu saja, simpel tapi memuaskan sebagai titik mula memahami kenapa kita mencintai kata-kata.

Kapan Guru Mulai Mengajarkan Pengertian Sastra Di Sekolah?

3 Answers2025-10-22 04:53:23
Aku ingat betapa anehnya perasaan waktu pertama kali guru di kelas membahas apa itu sastra—seperti membuka pintu ke dunia yang tadinya terasa abstrak. Di sekolah dasar guru biasanya belum menyodorkan definisi formal; mereka lebih sering mengenalkan elemen-elemen sastra lewat cerita, dongeng, dan puisi yang mudah dicerna. Aktivitas seperti membacakan cerita, minta murid menceritakan kembali, atau membuat puisi sederhana seringkali menjadi fondasi. Dari situ anak-anak mulai mengerti bahwa ada perbedaan antara teks informasi biasa dan teks yang bermuatan emosi, imaji, atau pesan tersirat. Waktu masuk jenjang yang lebih tinggi, barulah pengertian sastra dipetakan lebih jelas: pembahasan genre (naratf, liriks, drama), unsur intrinsik seperti tokoh/plot/tema, dan perangkat bahasa seperti majas atau simbol. Di sini guru mulai memberi definisi yang lebih eksplisit—misalnya menyatakan sastra sebagai karya seni bahasa yang mengungkap pengalaman manusia dan estetika. Di tingkat akhir sekolah menengah, analisis jadi lebih mendalam dan dikaitkan dengan konteks sejarah, sosial, atau teori sastra. Kalau menurutku, prosesnya bertahap dan bermakna: dari 'merasakan' lewat bacaan sederhana sampai 'memahami' lewat istilah dan konsep. Jadi, kapan guru mulai mengajarkan pengertian sastra? Secara informal sejak awal SD lewat cerita dan puisi, dan secara formal biasanya baru jelas dijabarkan mulai jenjang menengah ke atas—dengan cara dan kedalaman yang berbeda-beda tergantung kurikulum serta guru. Aku suka cara itu karena membuat konsep jadi nggak menakutkan; pelan-pelan murid diajak mencintai bahasa dulu, baru kemudian dianalisis.
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status