4 Answers2025-09-07 12:07:33
Ini sering bikin aku berpikir ulang tentang kata-kata simpel yang sehari-hari: apakah 'picked' pantas muncul di teks formal? Aku biasanya mengatakan bahwa 'picked' punya nuansa santai dan obrolan, jadi di dokumen resmi aku cenderung memilih padanan yang lebih netral seperti 'selected' atau 'chosen'.
Dalam laporan akademik atau corporate, kata yang lebih presisi juga membantu pembaca memahami metode atau keputusan—misalnya gunakan 'selected', 'sampled', 'appointed', atau 'designated' sesuai konteks. Kalau maksudnya adalah keputusan subjektif atau intuitif, lebih baik jelaskan prosesnya: misal 'purposively selected' atau 'randomly selected' untuk penelitian.
Tapi jangan lupa: ada situasi formal yang tetap memperbolehkan kata-kata yang terasa hangat, misalnya dalam bagian pengantar yang ingin terhubung dengan pembaca atau dalam testimonial internal. Intinya, aku selalu cek siapa audiensnya dan tujuan tulisan itu dibuat sebelum memutuskan pakai 'picked' atau alternatifnya. Kalau ingin terdengar rapi dan tak ambigu, 'selected' biasanya aman.
4 Answers2025-09-07 07:33:05
Aku selalu suka bedah kata kecil yang ternyata punya banyak wajah; 'picked' itu contoh bagus karena artinya berubah-ubah tergantung konteks.
Secara paling basic, 'picked' sebagai bentuk lampau dari 'pick' biasanya diterjemahkan jadi 'dipilih' atau 'memilih' (kalau mau bentuk aktif: 'memilih' atau 'telah memilih'). Misalnya: 'She picked the red apple' bisa jadi 'Dia memetik apel merah' kalau konteksnya memetik buah, tapi kalau soal pilihan, lebih pas 'Dia memilih apel merah' atau 'apel merah dipilihnya.' Perbedaan aktif/pasif juga penting: 'He was picked for the team' = 'Dia terpilih untuk tim' atau 'Dia dipilih masuk tim.'
Selain itu, ada nuansa lain: 'picked at' makanan = 'mengorek-ngorek', 'picked on' = 'mengganggu' atau 'dibully', dan phrasal verbs seperti 'picked up' punya beragam terjemahan ('mengambil', 'mendapatkan', 'menjemput') tergantung konteks. Intinya, jangan terpaku satu padanan kata; lihat kalimat lengkapnya supaya pilih terjemahan yang alami. Aku biasanya cek konteks sebelum menentukan kata terbaik, karena terjemahan literal seringkali terdengar janggal.
5 Answers2025-09-07 08:40:09
Begini, kalau ngomongin padanan kata 'picked' yang sering dipakai penulis, aku cenderung melihatnya dari tiga sudut: pilihan, pengambilan fisik, dan idiomatik.
Untuk nuansa 'memilih' penulis biasanya pakai 'memilih', 'terpilih', atau 'dipilih'—ketiganya simpel dan netral. Kalau mau nuansa lebih formal atau sistematis, 'menyeleksi' atau 'memilah' cocok; keduanya memberi kesan proses yang lebih teliti. Untuk konteks fisik seperti mengambil barang, bakal terdengar lebih natural pakai 'mengambil' atau 'memungut'. Buat situasi memetik buah atau memetik senar gitar, kata yang pas adalah 'memetik'.
Ada juga kasus idiom seperti 'picked on' yang artinya dibully; di situ penulis Indonesia sering gunakan 'dibuli', 'diolok-olok', atau 'selalu diserang'. Contoh kalimat: "Dia dipilih sebagai kapten" vs "Dia memetik apel dari pohon" vs "Anak itu terus dibuli di sekolah." Aku suka mengingat konteksnya dulu sebelum memilih padanan kata; itu selalu membuat kalimat terasa hidup dan pas.
8 Answers2025-09-07 12:35:19
Nih, aku coba jelasin dari sisi praktis biar gampang dicerna.
'Picked' pada dasarnya bentuk lampau (past simple) dari kata kerja 'pick' yang bermakna memilih atau mencabut/merenggut. Kalau aku cerita pengalaman, biasanya aku pakai 'I picked...' untuk menandai aksi yang selesai di waktu lalu: misalnya I picked the red card yesterday — artinya aku benar-benar memilihnya kemarin dan itu beres. Bentuk ini sering dipakai kalau ada keterangan waktu spesifik atau cerita kejadian yang sudah selesai.
Selain itu, 'picked' juga berfungsi sebagai past participle. Itu penting karena dipakai di struktur perfect: 'I have picked' (present perfect) menunjukkan tindakan lampau yang masih relevan sekarang — misalnya kalau aku bilang 'I've picked a song for the party', nuansanya: pilihan itu masih berlaku. Di sisi lain 'I had picked' (past perfect) dipakai kalau aku mau menjelaskan urutan kejadian di masa lalu: aksi memilih terjadi sebelum aksi lain. Terakhir, 'was/were picked' menandakan suara pasif — subjek menerima tindakan (dia dipilih), dan 'picked' bisa juga jadi kata sifat dalam frasa seperti 'a well-picked team'. Aku sering mikir bentuk-bentuk ini kayak alat berbeda buat mengekspresikan kapan aksi terjadi dan seberapa relevan hasilnya sekarang. Buatku itu yang paling berguna waktu nulis cerita atau ngedit dialog supaya timingnya pas.
4 Answers2025-09-07 02:47:22
Aku sempat bingung sendiri waktu pertama kali lihat kedua kata itu berdampingan di dialog karakter — 'picked' dan 'choose' memang mirip tapi punya rasa berbeda.
Secara simpel, 'picked' itu bentuk lampau dari 'pick', artinya tindakan memilih sudah terjadi: misalnya, 'She picked the blue jacket' = dia sudah memilih jaket biru. Sementara 'choose' itu kata dasar yang nunjukin proses atau keputusan: 'I choose the blue jacket' berarti aku memilihnya sekarang atau itu kebiasaan. Yang sering bikin orang tertukar adalah bentuk waktunya: past tense 'picked' vs present/infinitive 'choose' (past dari 'choose' sendiri adalah 'chose', dan past participle-nya 'chosen').
Selain waktu, nuansa juga beda. 'Pick' terasa lebih santai, kasual, kadang lebih fisikal — ngambil, nyabut, atau nyocokin cepat. 'Choose' cenderung lebih formal dan mengandung kesan pertimbangan. Di tulisan, kalau mau kesan ringkas dan self-explanatory, pakai 'pick/picked'; kalau mau menekankan proses pengambilan keputusan, pakai 'choose'. Itu yang sering kubilang ke teman penulisku ketika kita edit dialog supaya nada tiap karakter konsisten.
5 Answers2025-09-07 22:32:09
Aku sering memperhatikan kata-kata kecil yang bikin beda nuansa, dan 'picked' itu salah satunya yang suka muncul ambigu di terjemahan atau subtitle.
Dalam bahasa Inggris, 'picked' punya banyak arti tergantung frasa: 'picked' sendiri bisa berarti 'dipilih', tapi dalam kalimat seperti 'picked on' artinya 'di-bully' atau 'diganggu', sedangkan 'picked up' bisa bermakna diangkat secara fisik, atau secara slang berarti 'digoda/di-PU' (picked up) atau bahkan 'dijemput'. Di anime, konteks visual dan reaksi karakter yang menentukan apakah itu digunakan sebagai slang. Contoh: kalau di sebuah adegan klub sekolah pacaran dan seseorang bilang "He picked her up," kemungkinan besar itu bermakna 'menjemput' atau 'mendekati dengan niat romantis'.
Kalau aku menerjemahkan subtitle, aku selalu lihat nada, ekspresi, dan situasi. Kadang fansub memilih terjemahan literal "dipilih" sehingga terasa kaku, padahal maksud penulis aslinya slang. Jadi ya, 'picked' bisa berfungsi sebagai slang di dialog anime—asalkan konteks mendukung—dan itu sering tergantung seberapa natural penerjemahan yang dilakukan. Aku suka menganalisa seperti ini karena detail kecil itu yang bikin terjemahan hidup.
4 Answers2025-09-07 15:52:02
Ada momen ketika aku mikir kata-kata Inggris sederhana kayak 'picked' itu punya banyak muka — dan memang begitu. Secara dasar, 'picked' itu bentuk past tense dan past participle dari kata kerja 'pick'. Dalam percakapan sehari-hari biasanya arti paling langsungnya adalah 'memilih' atau 'menentukan': misalnya "I picked the blue shirt" = "Saya memilih baju biru." Itu penggunaan yang paling sering kutemui.
Selain itu, 'picked' juga sering berarti 'mengambil' atau 'memetik' sesuatu secara fisik. Contoh: "She picked an apple from the tree" = "Dia memetik apel dari pohon." Ada juga nuansa pasif seperti "He was picked for the team" yang artinya "Dia terpilih untuk tim." Jadi tergantung konteks, 'picked' bisa terasa lebih aktif (memetik, mengambil) atau lebih pasif (terpilih).
Kalau kamu suka contoh singkat, coba perhatikan frasa-frasa: 'picked up' (mengambil/mengangkat), 'picked on' (mengolok-olok), 'picked at' (mencicil makan atau mengusut sesuatu). Semua itu turun dari makna dasar 'pick'. Aku biasanya pakai trik baca konteks: apakah subjek memilih, mengambil, atau ada makna idiomatik lain? Itu cukup membantu.
5 Answers2025-09-09 09:14:41
Sebelum aku sadar, perdebatan kecil soal 'whether' vs 'if' sering muncul pas nongkrong bahas bahasa Inggris—jadi aku punya beberapa trik yang selalu kubagikan.
Secara garis besar, 'if' biasanya dipakai untuk kondisi: kalau sesuatu terjadi, maka sesuatu akan terjadi, misalnya 'If it rains, we'll stay home.' Sementara 'whether' lebih dipakai buat menyatakan dua kemungkinan atau keraguan: 'I don't know whether he'll come.' Kuncinya, 'whether' sering mengandung rasa 'apa atau tidak' atau pilihan, dan bisa nyaman dipakai di posisi subjek: 'Whether he will come is unclear.' Kalimat serupa pakai 'if' di posisi subjek terasa janggal.
Ada juga perbedaan praktis: setelah preposisi kamu hampir selalu harus pakai 'whether'—contoh 'I'm worried about whether to go.' Kalau pakai 'if' di situ jadi salah. 'Whether' juga dipasangkan dengan 'or (not)' untuk menekankan alternatif: 'whether or not you agree.' Di sisi lain, 'if' tetap raja untuk conditional nyata. Jadi intinya: pakai 'if' buat kondisi; pakai 'whether' buat pilihan, keraguan, atau posisi gramatikal tertentu. Itu yang selalu kubilang waktu bantu teman belajar, dan biasanya mereka langsung nangkep bedanya lebih jelas.