Siapa Penerjemah Yang Menjelaskan Petrikor Adalah Ke Bahasa Indonesia?

2025-10-26 18:11:42 303

3 Answers

Quentin
Quentin
2025-10-27 12:51:47
Ngetik 'petrichor' di mesin pencari bikin aku sadar satu hal: terjemahannya ke Bahasa Indonesia bukan pekerjaan satu orang.

Kata ini populer karena suntikan rasa—bau khas setelah hujan—dan banyak penulis lokal memilih menerjemahkannya secara deskriptif seperti 'bau tanah setelah hujan' atau simpel 'aroma hujan'. Beberapa penulis dan penerjemah juga menuliskan bentuk yang disesuaikan, misalnya 'petrikor', supaya pembaca Indonesia punya kata yang mudah diucap. Aku melihat pola ini muncul di berbagai artikel sains, blog, dan unggahan media sosial; semua itu berperan menyebarluaskan istilahnya.

Daripada mencari satu nama, lebih berguna kalau kita anggap proses itu kolaboratif: jurnalis, penyunting kamus, dan penerjemah artikel ilmiah semuanya ikut menyampaikan konsepnya. Paling penting waktu menulis — aku biasanya menyertakan etimologi singkat (dari 'petra' + 'ichor') dan definisi singkat agar pembaca langsung paham nuansa kata itu. Intinya, istilah ini hidup di bahasa kita karena banyak orang yang menerjemahkannya dalam konteks berbeda, bukan karena terjemahan tunggal yang dipatenkan.
Sawyer
Sawyer
2025-10-28 18:13:53
Pertanyaan soal siapa yang menerjemahkan 'petrikor' ke bahasa Indonesia bikin aku selidiki lumayan jauh.

Dari yang kubaca, nggak ada satu nama penerjemah tunggal yang secara resmi diakui sebagai pihak yang pertama kali menjelaskan atau menerjemahkan istilah itu ke bahasa Indonesia. Kata 'petrichor' sendiri asalnya dari paper ilmiah oleh Isabel Joy Bear dan R. G. Thomas yang diterbitkan di 'Nature' pada 1964 — gabungan kata Yunani: 'petra' (batu) dan 'ichor' (cairan para dewa). Di Indonesia, istilah itu biasanya diadaptasi secara fonetik menjadi 'petrikor' atau dijelaskan deskriptif sebagai 'bau tanah setelah hujan' atau 'aroma hujan'.

Kalau dilihat praktiknya, terjemahan dan penjelasan istilah ini muncul secara kolektif: jurnalis sains, penulis blog, penerjemah artikel ilmiah, hingga editor kamus dan artikel ensiklopedik lokal yang masing-masing memberikan penjelasan serupa. Media populer seperti artikel di situs berita dan majalah sains sering menggunakan kata 'petrikor' sambil menambahkan definisi singkat. Jadi, lebih pas menyebutkan bahwa pengenalan istilah itu ke pembaca Indonesia terjadi lewat banyak pihak sekaligus, bukan satu orang tertentu.

Aku suka betapa kata ini terdengar puitis dan ilmiah sekaligus; melihatnya hidup kembali dalam bahasa kita lewat penyesuaian fonetik dan penjelasan deskriptif itu terasa alami. Kalau mau pakai istilah ini di tulisanmu, menurutku biarkan kata aslinya muncul lalu jelaskan maknanya agar pembaca nggak bingung.
Avery
Avery
2025-11-01 00:24:49
Gue biasanya singkat aja: nggak ada satu penerjemah yang mendapat kredit tunggal buat menjelaskan 'petrikor' ke bahasa Indonesia.

Sejarah kata aslinya jelas — diciptakan oleh dua peneliti dalam sebuah makalah di 'Nature' tahun 1964 — tapi masuknya istilah itu ke percakapan sehari-hari di Indonesia terjadi lewat banyak sumber: artikel berita, tulisan sains populer, postingan blog, sampai obrolan komunitas. Kebanyakan orang pakai terjemahan deskriptif seperti 'bau tanah setelah hujan' atau pakai adaptasi fonetik 'petrikor' sambil menjelaskan maknanya.

Kalau ditanya mana yang benar, menurutku keduanya sah: kamu bisa gunakan 'petrikor' sebagai kata pinjaman dan langsung beri penjelasan singkat, atau pakai frasa deskriptif kalau mau lebih mudah dimengerti. Aku sendiri sering pilih versi yang paling pas dengan audiens — untuk pembaca awam, jelaskan maknanya; untuk tulisan yang lebih puitis atau ilmiah, sisipkan 'petrikor' biar nuansanya dapet.
View All Answers
Scan code to download App

Related Books

Siapa yang Peduli?
Siapa yang Peduli?
Bagaimana rasanya jika saat terbangun kamu berada di dalam novel yang baru saja kamu baca semalam? Diana membuka matanya pada tempat asing bahkan di tubuh yang berbeda hanya untuk tahu kalau dia adalah bagian dari novel yang semalam dia baca.  Tidak, dia bukan sebagai pemeran antagonis, bukan juga pemeran utama atau bahkan sampingan. Dia adalah bagian dari keluarga pemeran sampingan yang hanya disebut satu kali, "Kau tahu, Dirga itu berasal dari keluarga kaya." Dan keluarga yang dimaksud adalah suami kurang ajar Diana.  Jangankan mempunyai dialog, namanya bahkan tidak muncul!! Diana jauh lebih menyedihkan daripada tokoh tambahan pemenuh kelas.  Tidak sampai disitu kesialannya. Diana harus menghadapi suaminya yang berselingkuh dengan Adik tirinya juga kebencian keluarga sang suami.  Demi langit, Diana itu bukan orang yang bisa ditindas begitu saja!  Suaminya mau cerai? Oke!  Karena tubuh ini sudah jadi miliknya jadi Diana akan melakukan semua dengan caranya!
Not enough ratings
16 Chapters
ARKA: Seorang Manusia yang Bukan Siapa-siapa
ARKA: Seorang Manusia yang Bukan Siapa-siapa
Suasana meledak, semua orang maju. Aku segera bergerak cepat ke arah Salma yang langsung melayangkan kakinya ke selangkangan dua pria yang mengapitnya. Aku meraih tangan Salma. Sesuai arahku Ferdi dan tiga temannya mengikutiku. "Fer, bawa!" Aku melepas lengan Salma. Ferdi bergegas menariknya menjauhiku. "Keluar!" tegasku sambil menunjuk arah belakang yang memang kosong. "Nggak, Arka!" teriak Salma, terus menjulurkan tangan. Aku tersenyum. Salma perlahan hilang. Syukurlah mereka berhasil kabur. Hampir lima belas menit, aku masih bertahan. Banyak dari mereka yang langsung tumbang setelah kuhajar. Tapi beberapa serangan berhasil membuat sekujur badanku babak belur. Kini penglihatanku sudah mulai runyam. Aku segera meraih balok kayu yang tergeletak tak jauh, lalu menodongkannya ke segala arah. Tanpa terduga, ada yang menyerangku dari belakang, kepalaku terasa dihantam keras dengan benda tumpul. Kakiku tak kuat lagi menopang, tak lama tubuhku telah terjengkang. Pandanganku menggelap. Sayup-sayup, aku mendengar bunyi yang tak asing. Namun, seketika hening. (Maaf, ya, jika ada narasi maupun dialog yang memakai Bahasa Sunda. Kalau mau tahu artinya ke Mbah Google aja, ya, biar sambil belajar plus ada kerjaan. Ehehehe. Salam damai dari Author) Ikuti aku di cuiter dan kilogram @tadi_hujan, agar kita bisa saling kenal.
10
44 Chapters
Siapa yang Menghamili Muridku?
Siapa yang Menghamili Muridku?
Sandiyya--murid kebanggaanku--mendadak hamil dan dikeluarkan dari sekolah. Rasanya, aku tak bisa mempercayai hal ini! Bagaimana bisa siswi secerdas dia bisa terperosok ke jurang kesalahan seperti itu? Aku, Bu Endang, akan menyelediki kasus ini hingga tuntas dan takkan membiarkan Sandiyya terus terpuruk. Dia harus bangkit dan memperbiaki kesalahannya. Simak kisahnya!
10
59 Chapters
SIAPA ?
SIAPA ?
Johan Aditama dan Anggita Zakiyah, kakak beradik yang harus menerima pahitnya kehidupan dengan meninggal nya orang tua mereka. Kini mereka tinggal bersama om Agung dan bi Lina. Seiring berjalannya waktu, perusahaan peninggalan orang tua Johan yang dipegang oleh om Agung mengalami masalah. Hal itu memaksa Johan harus berlatih menjadi pemegang perusahaan. Di bawah didikan om Agung dan para sahabatnya, Johan dan Timnya berlatih. Di tengah kesibukan latihan mereka, terungkap fakta tentang penyebab kematian orang tua mereka, yang menyeret om Ferdi sebagai tersangka. Sebuah bukti ditemukan Johan dari om Ferdi tentang pelaku sebenarnya. Tetapi dalam membongkar kedoknya, Johan harus kehilangan banyak orang yang ia cintai. Mampukah Johan dan Anggita beserta Timnya itu membongkar siapa pelaku sebenarnya,?.
10
7 Chapters
Yang Kucintai adalah Duri
Yang Kucintai adalah Duri
Sebuah kebetulan membuat aku mengetahui rahasia suamiku. Ternyata setiap sudut rumah penuh dengan CCTV tersembunyi. Aku tidak mengungkapkan hal itu, hanya pura-pura tidak tahu. Suatu hari, aku bersembunyi di lemari, dia kira aku kabur dari rumah, tak disangka tindakan ini membuatku tahu kalau dia sedang melakukan hal mesra dengan kekasihnya, lalu terdengar suamiku berkata, "Lebih cepat, pengobatannya akan segera selesai." Wanita itu malah berkata, "Tak usah takut, dia hanya orang buta." Suamiku memarahinya, "Kamu nggak ada hak mengatainya, dia adalah istriku, kalau kamu berani kurang ajar lagi, keluar saja dari sini." Suamiku tidak tahu kalau aku sudah sembuh, bahkan sudah seperti orang normal. Setelah aku keluar dari lemari, aku menelepon kakakku dengan sedih, "Kak, aku setuju keluar negeri."
9 Chapters
Bayi Siapa?
Bayi Siapa?
Atik menemukan seorang bayi perempuan dalam kardus di depan rumahnya. Dia bertekad untuk mencari tahu siapa orang tua bayi tersebut. Dia juga mencurigai orang-orang yang tinggal bersamanya
Not enough ratings
46 Chapters

Related Questions

Di Mana Petrikor Adalah Sering Muncul Sebagai Motif Soundtrack?

3 Answers2025-10-26 23:05:52
Ada sesuatu tentang aroma hujan yang langsung bikin musik terasa lebih intim dan hidup. Aku sering menemukan motif petrikor—suara atau nuansa yang meniru kesan bau tanah setelah hujan—muncul di soundtrack yang ingin menghadirkan kelegaan, nostalgia, atau kerinduan yang halus. Di ranah anime, gua paling sering nangkepnya di film-film yang memang menempatkan hujan sebagai karakter sendiri; misalnya di 'Weathering With You' dan 'Garden of Words' efek hujan dan ambience basahnya dipakai bukan cuma sebagai latar, tapi sebagai penguat emosi karakter. Di film indie dan drama kota, sutradara suka memadukan rekaman lapangan tetesan hujan, gemericik air dari got, atau bunyi sepatu di trotoar basah bersama tekstur synth lembut untuk memberi kesan petrikor itu—seolah musiknya mau bilang, "ingat momen ini, rasakan udara setelah hujan." Secara pribadi, aku senang ketika komposer nggak cuma menambahkan sample hujan, tapi juga memikirkan frekuensi rendah, resonansi pada instrumen petik atau piano reverbed, sehingga terdengar seperti tanah yang menghirup hujan. Hal kecil itu bikin adegan biasa jadi hangat dan membekas, seperti aroma yang tiba-tiba membawa kenangan lama.

Apa Arti Petrikor Adalah Dalam Konteks Adaptasi Film?

3 Answers2025-10-26 19:24:34
Bayangkan aroma tanah yang basah dan hangat menyelinap ke hidungmu—itulah inti dari petrikor ketika dibawa ke layar lebar. Istilah itu pada dasarnya merujuk ke bau khas yang muncul setelah hujan menyentuh tanah kering, tapi dalam adaptasi film, petrikor menjadi lebih dari sekadar bau: ia berfungsi sebagai alat naratif untuk memanggil ingatan, suasana, atau waktu yang tak terucap. Di sebagian besar adaptasi, sutradara dan tim kreatif sadar bahwa penonton tidak bisa mencium sesuatu lewat layar. Oleh karena itu mereka 'menerjemahkan' petrikor lewat elemen visual dan auditori: close-up tanah beriak, butiran hujan yang memantul di permukaan, uap yang naik dari aspal, atau detil sederhana seperti sepatu yang menginjak genangan. Sound design memainkan peran besar—suara tetes yang di-mix sedemikian rupa, reverb kecil, dan lapisan ambience bisa menimbulkan sensasi 'basah' dan kelegaan. Warna juga penting; grading yang menghangat atau memberi saturasi hijau setelah adegan kelabu mampu meniru efek nostalgis bau hujan. Bagiku, cara adaptasi menghadirkan petrikor adalah soal pilihan: apakah mau menampilkannya secara literal lewat dialog atau teks, atau malah menyiratkannya lewat detail kecil yang membuat penonton merasa sudah pernah berada di tempat itu sebelumnya. Ketika semua elemen itu sinkron, efeknya sangat kuat—bukan hanya visual, tetapi pengalaman memori yang membuat adegan terasa hidup. Aku selalu senang ketika sebuah film berhasil memancing 'bau' yang tak terlihat itu; itu tanda pembuat film menghormati dimensi sensoris dari sumbernya, dan berhasil menghubungkan penonton ke emosi yang lebih dalam.

Bagaimana Penulis Memakai Petrikor Adalah Untuk Suasana?

3 Answers2025-10-26 05:37:42
Ada kalanya bau tanah basah itu terasa seperti kunci yang membuka ruang kenangan dalam naskah—aku sering pakai bayangan itu sebagai pintu masuk ke suasana. Dalam tulisanku, petrikor bukan cuma aroma; dia bekerja sebagai jangkar sensorik yang langsung memanggil memori pembaca. Daripada jelaskan emosi, aku biarkan bau hujan melakukan pekerjaan itu: sedikit deskripsi—kata kerja sederhana, warna, dan tekstur—cukup untuk membuat pembaca merasakan lembapnya udara, dinginnya genteng, atau beratnya langkah yang baru saja lewat. Aku suka menempatkan petrikor di tiga momen berbeda. Pertama, pembukaan—sebuah kalimat pendek tentang aroma tanah basah bisa serta-merta menurunkan tempo dan menyiapkan pembaca untuk suasana melankolis. Kedua, puncak emosional—waktu tokoh menghadapi konflik berat, petrikor bisa memperkuat kesan nostalgia atau kehancuran; bau itu menghubungkan masa lalu dan masa kini dalam satu napas. Ketiga, penutup—menyisakan selepas hujan biar pembaca merasakan ada sesuatu yang berubah, sedikit lebih tenang atau agak pahit. Tekniknya sederhana: jangan berlebihan. Pakai metafora yang segar, gabungkan indera lain (suara hujan, rasa tanah) dan biarkan detail kecil—sebuah genangan, bunyi sepatu—meneruskan suasana. Kalau aku menulis adegan panjang, aku memecah deskripsi petrikor jadi fragmen pendek yang muncul di sela dialog dan aksi. Itu menjaga ritme dan membuat bau hujan terasa alami, bukan dipaksakan. Di akhir, aku suka membiarkan pembaca tetap dengan satu ingatan sensorik—bau tanah basah yang menempel, seperti adegan yang belum selesai. Rasanya hangat, sedikit getir, dan selalu punya ruang untuk diresapi.

Mengapa Petrikor Adalah Simbol Nostalgia Di Banyak Novel?

3 Answers2025-10-26 13:41:14
Ada sesuatu tentang bau tanah basah yang langsung membuat ingatan berbelok tanpa permisi—bukan cuma karena romantisme, tapi karena cara bau itu merangkum detail kecil yang sering dilupakan. Aku ingat banyak novel yang memanfaatkan petrikor bukan semata untuk menggambarkan suasana hujan, melainkan sebagai pintu masuk ke ruang batin tokoh: sebuah detik di mana masa lalu dan masa kini bertaut lewat indera. Penulis pakai aroma itu untuk menandai momen transisi—ketika karakter menutup satu bab hidup dan tidur sebentar di ambang yang lain—sehingga pembaca ikut merasakan hangat dan dingin kenangan sekaligus. Dari sisi personal, aku selalu merasa petrikor bekerja seperti catatan kecil yang menempel di memori: seringkali evokasinya bukan tentang detail besar, melainkan fragment seperti suara gerimis di genteng, bunyi sapu, atau aroma tanah di halaman rumah nenek. Penulis yang peka memanggil kembali memori lewat bau ini karena indera penciuman terhubung langsung ke bagian otak yang mengurus emosi dan memori—itulah alasan mengapa satu tarikan napas bisa membawa kita ke ruang waktu yang jauh lebih cepat daripada deskripsi panjang lebar. Jadi, dalam banyak novel, petrikor menjadi simbol nostalgia karena ia menawarkan shortcut: suara, warna, dan kata-kata lain bisa menunggu, tapi bau sudah menyerbu duluan dan membuka palung kenangan. Aku percaya juga ada elemen kolektif: hujan dan tanah basah adalah pengalaman yang nyaris universal—entah di kampung, kota, atau halaman apartemen—membuat penulis gampang menemukan resonansi emosional pada pembaca dari latar beragam. Itu membuat petrikor bukan cuma alat puitis, melainkan jembatan yang menghubungkan pengalaman personal dan ingatan kolektif, sehingga nostalgia yang dibangkitkan terasa sahih dan langsung mengenai perasaan.

Bagaimana Petrikor Adalah Digambarkan Dalam Anime Slice-Of-Life?

3 Answers2025-10-26 14:57:59
Ada sesuatu tentang bau tanah basah yang selalu bikin imajinasi aku melongok ke adegan-adegan kecil dalam anime slice-of-life; petrikor sering dipakai sebagai jembatan emosional yang diam-diam nendang perasaan. Dalam perspektif aku yang lumayan dewasa dan agak sentimental, petrikor biasanya muncul setelah adegan dialog yang sederhana — dua karakter pulang bareng di bawah payung, atau salah satu duduk di beranda sambil menatap jalan basah. Sutradara nggak perlu banyak kata: sound design menonjolkan tetesan air, CGI menampilkan kilau di aspal, dan palette warna jadi lebih lembut. Momen-momen itu sering dipakai di 'Non Non Biyori' atau 'Barakamon'—bukan untuk bikin plot maju drastis, tapi untuk memberi napas; seolah semesta bilang, "ingin kau berhenti sejenak dan rasain ini." Aku suka bagaimana petrikor di anime slice-of-life dipakai sebagai simbol memori dan pembaruan. Hujan membersihkan debu rutinitas, tapi bau tanah basahnya malah bikin ingatan lama muncul: obrolan yang belum selesai, tatapan yang nyangkut, janji kecil antara teman. Kadang karakter nggak ngomong apa-apa, dan adegan itu justru paling berisik secara emosional. Menonton adegan-adegan ini sering ngebuatku jalan pelan di dunia nyata setelah hujan, ngulang mood yang sama dan mikir tentang hal-hal yang sebenarnya simpel, tapi hangat.
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status