Siapa Yang Menjadi Saksi Pada Surat Perjanjian Suami Istri?

2025-10-05 01:50:07 58

4 Answers

Chloe
Chloe
2025-10-08 07:57:14
Ini topik yang sering bikin orang garuk-garuk kepala: siapa sih yang layak jadi saksi untuk surat perjanjian suami istri? Aku biasanya jelasin begini ke teman-teman yang nanya — intinya, saksi harus orang dewasa yang cakap melakukan tindakan hukum, punya identitas jelas, dan sebaiknya tidak berkepentingan langsung dalam isi perjanjian.

Dalam praktik, sering dipakai dua saksi untuk memperkuat bukti kalau perjanjian itu memang disepakati. Kalau dokumen dibuat di hadapan notaris sebagai akta otentik, peran notaris jauh lebih dominan karena akta notaris sudah dianggap kuat di mata hukum; tapi tetap nikmat kalau ada saksi yang menandatangani dan mencantumkan data lengkap mereka (nama, alamat, nomor KTP) agar jejaknya jelas.

Jangan lupa juga soal perbedaan agama atau jenis perjanjian: untuk akad nikah agama Islam, misalnya, saksi nikah punya ketentuan sendiri (biasanya dua saksi laki-laki dewasa), sementara perjanjian harta pra-nikah atau perjanjian sejak menikah bisa beragam tergantung bentuk dan apakah dicatat lewat notaris atau pengadilan. Aku selalu menyarankan agar, kalau mau aman, konsultasi singkat sama notaris atau pengacara supaya saksi dan bentuk perjanjian sesuai prosedur. Di akhir hari, dokumentasi yang rapi bikin hati lebih tenang.
Nathan
Nathan
2025-10-09 17:26:55
Menurut pandanganku yang agak detail, ada beberapa hal teknis yang perlu diperhatikan saat menunjuk saksi untuk surat perjanjian suami istri. Pertama, jumlahnya — idealnya dua orang, agar kalau satu tidak bisa hadir masih ada satu lagi yang menguatkan. Kedua, kapasitas mereka: harus orang dewasa dan tidak mengalami gangguan hukum atau mental yang membuat pernyataan mereka diragukan.

Ketiga, hubungan dengan para pihak: aku lebih suka saksi yang bukan keluarga dekat dan tidak memiliki keuntungan langsung, supaya objektivitas tetap terjaga. Keempat, administrasi pendukung: mintalah mereka menulis nama lengkap, alamat, nomor identitas, dan menandatangani dokumen di hadapan pembuat akta atau notaris jika memungkinkan. Kelima, pahami konteks agama dan hukum setempat — contohnya, persyaratan saksi saat akad nikah berbeda dengan persyaratan dalam perjanjian harta bersama. Dari pengalaman, menyiapkan saksi yang jelas dan dokumentasi yang rapi mengurangi beban saat terjadi perselisihan, jadi aku selalu sarankan menyiapkannya dari awal sambil tetap menjaga hubungan baik dengan saksi itu.
Una
Una
2025-10-09 19:40:28
Aku pernah kebayang gimana ribetnya kalau perjanjian tidak pakai saksi yang tepat, jadi aku selalu bilang: ambil yang sederhana dan andal. Saksi itu pada dasarnya pembantu bukti — dua orang dewasa, punya KTP, tidak berkepentingan — sudah cukup buat kebanyakan kasus.

Kalau mau lebih aman lagi, buat saja akta di notaris; notaris punya tata cara sendiri sehingga kebutuhan akan saksi berkurang dari sisi pembuktian. Untuk urusan agama, patuhi aturan masing-masing (misal syarat saksi di pernikahan Islam). Intinya, pilih orang yang tenang, nggak mudah terbawa emosi, dan siap dikontak kalau diperlukan. Dengan begitu perjanjian terasa lebih kuat dan kamu pun bisa tidur lebih nyenyak malamnya.
Aidan
Aidan
2025-10-09 23:27:15
Ngomong soal perjanjian rumah tangga, aku sering menekankan aspek manusiawinya: pilih saksi yang kamu dan pasangan percaya, yang tenang, dan yang bersedia datang sekali atau dua kali untuk tanda tangan. Saksi ideal menurutku bukan orang yang akan diuntungkan oleh isi surat, karena itu bisa jadi masalah kalau nanti muncul sengketa.

Secara teknis, syarat dasar saksi biasanya sederhana — dewasa, berakal sehat, tidak terhalang hukum untuk bertindak — tapi detailnya berubah tergantung dimana perjanjian itu dibuat. Kalau melalui notaris, dokumen menjadi akta otentik sehingga bobot buktinya tinggi; kalau lewat perjanjian tertulis biasa, dua saksi yang independen sangat membantu saat dibutuhkan pembuktian di pengadilan. Aku pernah bantu teman menyiapkan perjanjian sederhana: kami memilih dua teman kantor yang rekam jejaknya netral, dan mereka juga membawa KTP saat menandatangani. Kesederhanaan dan transparansi kecil kayak gitu yang bikin perjanjian tahan uji.
View All Answers
Scan code to download App

Related Books

Istri yang menjadi Gundik
Istri yang menjadi Gundik
Setelah mengetahui bahwa aku hamil, aku dengan gembira pergi ke perusahaan suamiku untuk menambahkan bayi itu ke dalam daftar penerima asuransi. Lalu, aku melihat berkas suamiku. [Pasangan: Vivi Wisnutama.] [Anak-anak: Jovan Hariyono, Salsa Hariyono.] Aku tercengang. Manajer SDM mengatakan bahwa wanita itu adalah istri sahnya, pewaris sebuah grup hotel terbesar di Pantai Timur. Anak-anak mereka sudah berusia tujuh tahun. Saat itu, dunia terasa runtuh. Dia sudah punya istri, lalu bagaimana denganku? Aku ini apa? Kekasih selama lima tahun? Teman tidur gratis? Yang paling lucu adalah aku mengandung anaknya di dalam perutku. Seorang anak yang tidak akan pernah menerima pengakuan dari ayahnya. Anak haram. Aku mengangguk kosong, seluruh tenagaku terkuras. Kupikir suamiku selamanya adalah milikku. Tapi bahkan setelah kematian, marganya juga tidak akan ada di batu nisanku!
9 Chapters
Menjadi Istri Kedua Suami Sahabatku
Menjadi Istri Kedua Suami Sahabatku
Ajeng dipaksa menjadi istri kedua Evan Braun oleh Ella, istri dari Evan sekaligus sahabat Ajeng. Tentu saja Ajeng menolak mentah-mentah usul gila itu. Tapi Ella tetap bersikeras agar Ajeng menikah dengan suaminya. "Rawat bayiku setelah dia lahir," pinta Ella. "Jangan melantur! Kamu pasti sembuh!" Ajeng hanya menganggap Ella sedang melantur dan bercanda. Tapi satu keadaan mengharuskan Ajeng dengan sangat terpaksa menerima tawaran Ella karena hanya wanita itu yang sanggup menolongnya. Bagaimana kisah Ajeng setelah menjadi istri kedua Evan? Apakah ia sanggup menghadapi keluarga Ella yang berubah membencinya karena menjadi madu Ella?
8
172 Chapters
Menjadi Istri Pengganti Suami Kembaranku
Menjadi Istri Pengganti Suami Kembaranku
Alice Rayes pergi ke Negara Casia ketika usianya baru menginjak 17 tahun, demi mewujudkan cita-citanya menempuh pendidikan militer terbaik di dunia. Setelah 10 tahun mengabdikan diri, dia memutuskan untuk beristirahat sejenak dan pulang ke Albain, negara kelahirannya. Sesampainya di Albain, ia mengatur pertemuan dengan saudara kembarnya Elisa. Di dunia ini, hanya Elisa lah satu-satunya keluarga yang dimiliki Alice, setelah mereka menjadi yatim piatu sejak kecil. Kedua orangtuanya telah lama meninggal dalam sebuah kecelakaan. Malang bagi Alice, setelah dia bertemu dengan Elisa, saudara kembarnya itu mengalami kecelakaan hingga koma. Elisa telah menikah dengan orang terkaya di Negara Albain, Gavin Welbert. Pertemuan tak terduga antara Alice dan keluarga Welbert, membuat mereka salah mengira bahwa Alice adalah Alice istri dari Gavin Welbert. Alice kemudian masuk ke dalam keluarga Welbert sebagai 'Alice'. Tunggu, bagaimana bisa Alice menyamar dan menggantikan 'Alice'? Ternyata selama ini Elisa menikah dengan Gavin Welbert dengan menggunakan identitas 'Alice'. Alice mencurigai, bahwa kecelakaan aneh yang dialami Elisa adalah perbuatan salah satu anggota keluarga Welbert.
10
233 Chapters
Menjadi Istri yang Dilupakan
Menjadi Istri yang Dilupakan
Nadia Putri, seorang gadis berusia 18 tahun, mendapati hidupnya berubah setelah ayahnya mengalami kecelakaan tragis yang disebabkan oleh Indra Pratama, seorang pria berusia 25 tahun. Demi menghindari masalah hukum yang dapat merusak karier Indra, keluarga Nadia menerima usulan pernikahan antara Nadia dan Indra sebagai bentuk tanggung jawab Indra. Meskipun awal pernikahan mereka tampak stabil, hubungan ini berubah drastis ketika Indra kehilangan minat pada Nadia dan mulai berselingkuh. Dengan dukungan keluarganya, yang memandang rendah Nadia karena status sosialnya, Indra secara terang-terangan mengkhianati istrinya. Nadia, yang awalnya sudah jatuh cinta pada suaminya, harus menghadapi tekanan dari berbagai arah: pengkhianatan, penghinaan dari keluarga Indra, dan kekerasan fisik ringan dari suaminya. Meski terus berusaha mempertahankan pernikahannya demi anak mereka, Reza, Nadia akhirnya menyerah dan bercerai dari Indra. Tidak lama setelah itu, Indra mulai menyadari bahwa wanita barunya tidak memiliki kebaikan hati seperti Nadia. Namun, penyesalannya datang terlambat. Nadia sudah menemukan kebahagiaan bersama seorang pria yang lebih baik, Aditya, dan menolak untuk kembali kepada Indra, meskipun Indra terus memohon.
Not enough ratings
123 Chapters
Menjadi Istri Muda Suami Kakakku
Menjadi Istri Muda Suami Kakakku
Ares dan Ava adalah pasangan yang sempurna, cantik, tampan dan juga kaya hanya satu kekurangannya yakni keturunan. Mereka sudah menikah selama delapan tahun dan belum di karuniai seorang keturunan, meski begitu Ares tidak membenci Ava tapi ia benci keadaan dan tekanan dari sang ibu yang mengharuskan ia mempunyai keturunan. Ava sendiri adalah wanita penuh rahasia di balik sikap diamnya itu ia menyembunyikan penyakit kanker karena itulah ia tidak bisa hamil, di tengah perjuangannya untuk sembuh dan hamil datang Mauren yang menjadi duri dalam rumah tangganya. Diam-diam Mauren dan Ares menjalin hubungan rahasia, bagiamana nanti pernikahan Ares, Ava dan Mauren selanjutnya? Baca selengkapnya di sini
10
17 Chapters
Istri Yang Dijual Suami
Istri Yang Dijual Suami
Dinikahi saat usia 19 tahun, Melisa menjadi istri seorang Manager Operasional bernama Rehan. Karena tak kunjung mendapatkan keturunan setelah dua tahun usia pernikahan mereka, Melisa sering mendapatkan perlakuan tak baik dari suami dan ibu mertuanya. Parahnya, Rehan kemudian menikah lagi. Menghadirkan madu pahit yang nyatanya semakin membuat hati Melisa berdarah-darah. Tak sampai di situ saja, Melisa dimanfaatkan menjadi pembantu di rumah itu dan dimanfaatkan sebagai mesin pencetak uang. Bagaimana kisah selanjutnya? Apakah Melisa bertahan, atau justru akan melakukan perlawanan?
Not enough ratings
57 Chapters

Related Questions

Apakah Suami Atau Istri Boleh Mencabut Surat Perjanjian Suami Istri?

4 Answers2025-10-05 07:46:01
Gini, dari pengamatan dan obrolan aku sama beberapa teman yang sudah menikah, biasanya suami atau istri nggak bisa seenaknya mencabut perjanjian perkawinan seorang diri. Kalau perjanjiannya dibuat sebelum menikah dan dibuat secara resmi (misalnya dibuat di hadapan notaris atau dicatat sesuai prosedur), perjanjian itu pada dasarnya mengikat kedua belah pihak. Artinya, untuk membatalkan atau mengubah isi perjanjian biasanya diperlukan persetujuan bersama atau proses hukum seperti pembatalan lewat pengadilan bila ada cacat formil atau materil (misalnya paksaan, penipuan, atau orang yang menandatangani tidak berwenang). Dalam praktik sehari-hari yang pernah aku lihat, langkah pertama yang sering diambil orang adalah cek dokumen asli: apakah ada akta notaris, adanya saksi, atau tercatat di lembaga terkait. Kalau satu pihak merasa dirugikan, negosiasi dulu sering kali lebih cepat—bahkan mediasi atau perundingan informal bisa menyelesaikan. Kalau nggak ketemu titik temu, barulah jalan hukum dipilih dan biasanya itu berproses lama dan butuh bukti. Jadi intinya, jangan berharap satu orang bisa mencabut sendiri kecuali perjanjiannya memang memberi hak seperti itu atau dokumen itu cacat. Kalau lagi bingung, mending kumpulkan dokumen dan cerita ke pihak yang paham supaya nggak salah langkah; biar aku bilang, pengalaman praktis itu penting banget buat ngerjain urusan semacam ini.

Bagaimana Pengacara Menjelaskan Syarat Surat Perjanjian Suami Istri?

4 Answers2025-10-05 12:24:09
Ini dia cara pengacara biasanya menjelaskan syarat surat perjanjian suami istri dengan bahasa yang gampang dimengerti: mereka sering memecahnya jadi bagian-bagian praktis. Pertama, pengacara akan menjelaskan siapa pihak-pihak yang terlibat—nama lengkap, status pernikahan, dan identitas properti atau harta yang ingin diatur. Lalu mereka akan jelaskan tujuan perjanjian: apakah untuk memisahkan harta bawaan, mengatur pembagian jika bercerai, atau melindungi warisan anak dari pernikahan sebelumnya. Selanjutnya, mereka biasanya membahas isi utama dokumen: daftar harta yang dimasukkan dan yang dikecualikan, mekanisme pembagian saat perceraian atau kematian, kewajiban finansial selama pernikahan (misal tanggungan utang), serta klausul penyelesaian sengketa seperti mediasi atau arbitrase. Ada juga bagian teknis tentang pengungkapan aset—pengacara menekankan pentingnya jujur demi menghindari pembatalan perjanjian—dan penjelasan tentang tanda tangan, saksi, atau pengesahan notaris agar dokumen sah dan bisa dilaksanakan. Aku selalu merasa bagian yang paling menenangkan klien adalah saat pengacara menyebutkan bahwa perjanjian bisa diubah nanti jika kedua pihak setuju; itu memberi ruang fleksibel sambil menjaga kepastian hukum.

Kapan Pasangan Harus Menandatangani Surat Perjanjian Suami Istri?

4 Answers2025-10-05 00:58:20
Ada beberapa momen yang membuatku yakin pasangan harus mempertimbangkan menandatangani perjanjian suami istri. Pertama, sebelum akad nikah — idealnya beberapa minggu atau bahkan beberapa bulan sebelumnya. Aku pernah melihat kasus di mana dokumen dibuat mendadak sehari sebelum upacara; hasilnya, salah satu pihak merasa tertekan, dokumen kurang ditinjau, dan itu berpotensi dibatalkan di kemudian hari. Menandatangani jauh sebelum hari H memberikan waktu untuk diskusi jujur, pemeriksaan dokumen oleh penasihat masing-masing, dan pengungkapan finansial penuh. Kedua, jika kondisi berubah setelah menikah (misalnya bisnis yang berisiko, warisan besar, atau perceraian sebelumnya), aku menyarankan perjanjian pasca-nikah. Dalam pandanganku, perjanjian bukan cuma soal proteksi aset, tapi juga tentang transparansi dan rasa aman. Pastikan tidak ada paksaan, dan setiap pihak punya waktu untuk berkonsultasi secara independen. Aku sendiri merasa lebih tenang ketika pasangan dan aku membicarakan hal ini jauh sebelum keputusan final — atmosfirnya jadi lebih dewasa dan hormat.

Apakah Surat Perjanjian Suami Istri Mengatur Hak Asuh Anak?

4 Answers2025-10-05 04:18:05
Ngebahas perjanjian suami istri ini selalu bikin aku mikir soal batas antara kehendak orang dewasa dan kepentingan anak. Di banyak negara, perjanjian pra- atau pasca-nikah biasanya dibuat untuk mengatur harta, utang, dan soal finansial lainnya. Dari pengamatan aku, hakim yang menangani perceraian biasanya tidak mengikat diri pada isi perjanjian kalau menyangkut hak asuh anak karena aspek utama yang dipertimbangkan adalah kepentingan terbaik anak—bukan kesepakatan antar orang tua semata. Artinya, kalau kedua pihak setuju soal jadwal kunjungan atau siapa yang urus sekolah, itu bisa jadi bahan pertimbangan, tapi bukan jaminan mutlak. Kalau di negeri kita, praktiknya hakim akan melihat banyak hal: kondisi fisik dan psikologis anak, kemampuan pengasuhan masing-masing orang tua, sampai rutinitas anak. Jadi perjanjian yang mencoba menetapkan hak asuh secara permanen seringkali dianggap bertentangan dengan kepentingan publik dan tidak akan diprioritaskan. Aku merasa penting buat pasangan yang mau membuat perjanjian untuk fokus ke hal yang realistis—misalnya pembagian tanggung jawab finansial anak, rencana pengasuhan sementara, atau mekanisme penyelesaian sengketa—sambil sadar bahwa keputusan akhir tetap di tangan pengadilan bila terjadi perceraian. Aku sendiri lebih tenang kalau ada komunikasi terbuka dan dokumen yang mengatur hal praktis tanpa mengira-ngira bisa mengikat hakim nantinya.

Siapa Yang Menandatangani Surat Perjanjian Suami Istri Pada Akad?

4 Answers2025-10-05 23:35:34
Menarik banget ngobrolin soal ini karena banyak orang bingung siapa sebenarnya yang harus tanda tangan saat akad nikah. Aku biasanya jelasin begini: inti akad secara syariat Islam adalah ijab kabul antara wali (atau wakilnya) dan mempelai pria. Dalam praktik di masjid atau KUA, yang sering terlihat menandatangani naskah akad itu adalah wali, mempelai pria (atau wakilnya kalau ada wakil), dua saksi, dan penghulu atau petugas yang memimpin akad. Mempelai wanita kadang tidak diwajibkan tanda tangan pada teks akad itu sendiri karena saksi dan wali yang jadi pihak penentu ijab kabul, tapi banyak tempat sekarang juga meminta tanda tangan mempelai wanita supaya lebih jelas bukti persetujuan. Kalau yang dimaksud memang 'surat perjanjian suami istri' seperti perjanjian harta pra-nikah, biasanya kedua calon mempelai yang tanda tangan, dan idealnya dibuat di hadapan notaris atau dicatat agar berkekuatan hukum. Intinya, praktik bisa beda-beda tergantung tradisi daerah, aturan KUA, dan apakah ada perjanjian tambahan sebelum nikah. Aku suka lihatnya sebagai kombinasi antara unsur agama, hukum, dan kebiasaan lokal—makanya tanya dulu ke KUA setempat supaya nggak salah langkah.

Bagaimana Pasangan Menyusun Surat Perjanjian Suami Istri Untuk Harta?

4 Answers2025-10-05 00:12:37
Ini topik yang sering bikin deg-degan, tapi sebenarnya bisa dibuat sederhana kalau dipretelin langkah demi langkah. Pertama, ngobrol panjang dulu: daftar semua harta sekarang (rekening bank, rumah, kendaraan, investasi, utang) dan catat juga harta warisan atau hadiah yang memang ingin tetap terpisah. Transparansi itu kunci—kalau satu pihak menyembunyikan sesuatu nanti malah bikin ribet. Setelah jelas, tentukan pola kepemilikan yang diinginkan: misalnya kepemilikan terpisah penuh, bersama untuk aset tertentu saja, atau bagi hasil kalau berpisah. Tuliskan skenario ketika perjanjian berlaku—ketika cerai, ketika salah satu meninggal, atau saat salah satu menjalankan usaha. Selanjutnya, tuangkan semua poin itu dalam bahasa yang lugas: identifikasi aset secara detail, tentukan pengelolaan selama pernikahan (siapa yang boleh ambil keputusan), atur pembagian kalau terjadi perceraian, dan cantumkan klausul tentang utang, pemeliharaan anak, serta bagaimana memperbarui perjanjian bila kondisi berubah. Terakhir, bawa draf ke notaris atau pejabat yang berwenang supaya resmi; biasanya butuh saksi dan bukti keterbukaan informasi. Prosesnya bisa emosional, tapi aku selalu merasa lega melihat pasangan menyusun perjanjian yang adil—itu bentuk cinta pragmatis yang melindungi kedua pihak.

Siapa Yang Menanggung Biaya Surat Perjanjian Suami Istri Di Notaris?

4 Answers2025-10-05 18:35:42
Bicara soal biaya perjanjian suami istri di notaris, banyak orang keliru pikir ada aturan baku siapa yang wajib bayar — padahal nggak ada pasal yang menetapkannya secara eksplisit. Biasanya praktiknya fleksibel: kalau kedua pihak sepakat fair, biaya digratiskan satu sama lain atau dibagi rata; kalau salah satu pihak yang menginisiasi perjanjian (misalnya ingin proteksi harta), seringkali dia yang menanggung seluruh biaya. Komponen biaya yang perlu diperhitungkan antara lain honorarium notaris, bea materai (biasanya meterai standar), biaya salinan atau legalisasi, serta biaya pengacara kalau kamu pakai jasa penasihat hukum. Tarif notaris bisa bervariasi tergantung kompleksitas isi perjanjian dan kota tempat notaris berpraktik — mulai dari ratusan ribu sampai beberapa juta rupiah. Saran praktis: minta estimasi biaya tertulis dari notaris sebelum proses dimulai, catat apa saja yang termasuk, dan sepakati siapa yang bayar supaya nggak ada perdebatan sesudah tanda tangan. Oya, kalau perjanjian itu mengatur soal harta bersama, pastikan isinya jelas agar biaya yang dikeluarkan memberi manfaat yang setimpal. Semoga membantu, dan semoga urusan administrasinya lancar.

Apakah Pasangan Harus Membuat Surat Perjanjian Suami Istri Di Notaris?

4 Answers2025-10-05 05:34:46
Perkara perjanjian perkawinan selalu bikin aku berpikir soal keseimbangan antara cinta dan akal. Secara ringkas: membuat perjanjian suami istri di notaris itu tidak wajib untuk semua pasangan, tapi sangat berguna dalam kondisi tertentu. Di banyak tempat orang menamakannya 'perjanjian perkawinan' dan biasanya dokumen formal seperti ini dibuat supaya aturan soal harta menjadi jelas — misalnya siapa yang membawa harta sebelum menikah, bagaimana pembagian kalau terjadi perceraian, atau bagaimana aset bersama dikelola saat salah satu menjalankan bisnis. Kalau ingin benar-benar mengikat, biasanya pasangan membuatnya di hadapan notaris agar memiliki kekuatan pembuktian yang lebih kuat di mata hukum. Kalau aku, melihatnya sebagai langkah pencegahan yang bijak: tidak berarti tidak percaya pada pasangan, tapi lebih ke melindungi kepastian finansial kedua belah pihak. Namun perlu difahami efek emosionalnya — bagi sebagian orang, membicarakan perjanjian ini terasa kaku atau kurang romantis. Jadi susunlah dengan kepala dingin, bicara terbuka dulu, lalu bawa ke profesional agar klausulnya jelas dan sesuai ketentuan hukum setempat. Menutupnya dengan rasa saling menghormati selalu penting.
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status