Apa Itu Light

เธอโดนแฟนบอกเลิกในวันเกิด ซวยกว่านั้นคือคนที่เธอเคยชอบกลับเห็นทุกอย่างที่เกิดขึ้น "มาทำให้ไอ้คนกระจอกคนนั้นคลั่งตายไปเลยดีไหม" แต่ใครจะรู้ว่ากัปตันเวย์จะกินดุ! ขนาดนี้ล่ะ “สุขสันต์วันเกิดนะครับฟาง…” เมื่อทั้งสองมาพบกันในวันที่ไม่ควรจะพบเห็น “ถ้าอย่างนั้นเราไปสร้างความทรงจำใหม่กันเถอะ ทำให้ไอ้คนกระจอกที่ตาไม่ถึงคนนั้นคลั่งตายไปเลยดีไหม” ทั้งสองที่ผ่านค่ำคืนที่เร่าร้อนมาด้วยกันกับครั้งแรกของฟาง... ฟางไม่ได้อยากให้เขารับผิดชอบ เธอก็แค่อยากลบความทรงจำแย่ ๆ ในวันเกิดให้เป็นเรื่องที่น่าจดจำเท่านั้น แต่เขา....กลับไม่ยอมปล่อยเธอไป “นี่ฟางคิดจะกินพี่แล้วทิ้งแบบนี้เลยเหรอ” แต่ "ภาคภูมิ" แฟนเก่าที่พึ่งบอกเลิกกับเธอกลับไม่ยอมเลิกกับเธอง่าย ๆ ไม่พ้นคืนนั้นเขาก็พยายามง้อเธอ แต่กลับถูกกัปตันวิชญะขัดขวาง “ไอ้คนกระจอกไหนบอกว่าอยากเลิกไงล่ะ มาตอนนี้มันช้าไปแล้วฝันไปเถอะว่าจะได้คืน”

Alissa terkejut ketika menyadari pria yang menghangatkan ranjangnya bukanlah Virgo melainkan pria lain, dan parahnya pria itu adalah kakak sepupu dari suaminya sendiri yaitu, Nicholas Ferdian Barata. Bukannya meminta maaf, Nicholas malah meminta Alissa untuk menjadi wanita simpanan. Hal itu membuat Alissa menjadi geram karena merasa pria itu menganggap hina dirinya. Ia menolak dan ingin pergi dari kehidupan Nicholas. Sayangnya, Alissa tak kuasa untuk keluar dari jerat Nicholas karena pria itu adalah CEO baru di perusahaan Alexa tempat dia bekerja. Apakah Alissa akan jatuh ke tangan Nicholas saat mengetahui sang suami telah berselingkuh? Ataukah ia mampu pergi dari kehidupan Nicholas dan membenahi hubungan rumah tangganya yang terancam kandas dengan Virgo?

On our fifth wedding anniversary, Jacob Carter once again abandons me for his so-called first love, Wendy Miller. "Wendy's raising a child on her own. It's not easy for her. Can't you be a little more understanding? You're also a woman, aren't you?" Jacob said. In my previous life, that argument turned into a nightmare. He locked me in the house, and when a fire broke out, I was burned to death. After being reborn, I don't just give them my blessing. I pack my bags, walk out on my own terms, and apply to study architecture overseas. And now? Jacob's the one falling apart—crying and begging me not to go.

Kiran Black is the new kid at Glenrose High School after his parent's divorce and his move to Oregon with his mother, and he’s less than excited to be starting all over. Being the new kid in school is never easy, especially when you just want to be left alone and the greeting committee is none other than Aurora Williams – the most annoyingly perky person he has ever met. Her name alone means dawn and protection, so she lives up to the name of “being the light” for everyone around her. As annoying as she was, something about her interested Kiran. He knew with every light there was a shadow, and a part of him wanted to find the darkness inside that ray of sunshine. No one is naturally that happy, everyone is fighting their own battle, and Kiran was becoming obsessed with finding her demons. Will Aurora show Kiran the light? Or will Kiran end up pulling Aurora into the dark?

12 tahun aku bertahan dalam kesabaran Yang diminta keluarga suamiku terutama mama untuk tidak berpisah dengan Farid, suami yang diam-diam sudah memiliki istri sebelum menikahiku. Apa maksud kebohongannya? Aku harus mencari tau Supaya dengan tegas membuat keputusan. Tidak nyaman menjadi yang kedua, apalagi anak kami keduanya perempuan. Pasti kelak ada rasa benci kepada papanya dan itu yang aku takutkan.

“Tuan, tolong aku sekali ini saja. Aku janji akan membayar hutang budiku dengan apa pun.” Laura mencengkram erat lengan pria asing di sampingnya. Dia berjanji akan melakukan apa pun, agar tidak tertangkap oleh para pengawal ayahnya. “Apa pun?” "Ya, apa pun itu." Namun, siapa sangka jawaban Laura membuat hidup wanita itu jungkir balik. Dia meminta tolong pada orang yang salah! (Spin-off novel 30 Hari bersama Ceo Angkuh)

Hendra dan Anis, pasangan tua yang sudah pensiun, memutuskan kembali ke rumah warisan orang tua Hendra yang telah puluhan tahun kosong di pinggiran desa. Namun, sejak malam pertama, suara tangisan bayi yang tak terlihat sumbernya mulai menghantui mereka. Rumah yang sepi dan sunyi itu ternyata menyimpan misteri kelam yang lama terkubur. Apa yang sebenarnya terjadi di rumah itu, dan siapakah sosok yang terus menangis di malam hari?

I was a plus-size girl, weighing about 220 pounds. On graduation day, I finally gathered the courage to confess my feelings to Calvin Preston, the heartthrob I had been crushing on for three years. Surprisingly, he said yes! To celebrate, we went out that night. But things took a dark turn. I was tricked into drinking too much and was drugged. Calvin and his buddies violated me and, to make matters worse, they filmed it all. The next thing I knew, the video had gone viral online with a cruel caption, “Who’s brave enough to try a 220-pound girl?” As the humiliating video spread like wildfire, the shock and shame were too much for my grandfather to bear. It broke his heart, quite literally.

Setelah kematian papanya, Ajeng merasa sangat tersiksa dengan pernikahannya. Bian yang dikenal sebagai laki-laki baik dan bersikap lembut, rupanya tidak berlaku untuk Ajeng. Belakangan, Ajeng dibuat syok dengan pengakuan Bian. Laki-laki itu sengaja ingin membuat Ajeng sengsara setelah menikah dengannya. Ajeng lantas mencari tahu apa alasan Bian melakukan hal itu kepadanya?

On the eve of a surgery, I voluntarily resign from my position as lead surgeon. My colleagues sneer behind my back and mock me openly. "And this guy's supposed to have a PhD from abroad? Looks more like he bought a degree from some no-name university." "Can't even handle a challenge without running—what kind of doctor is that?" In my last life, I gave up competing in a general practitioner skills competition to take on this very surgery. But because the other lead surgeon violated protocol during the operation, it ended in a serious medical accident. My sister, the head of the department, pinned all the blame on me. Even my girlfriend stood firmly on their side, accusing me of incompetence. Overnight, I went from being a respected medical PhD to the disgrace of the hospital. I couldn't prove the mistake wasn't mine. I was fired and faced criminal charges. My parents, once so proud of me, pointed at me in rage. "We don't have a son who plays god with people's lives!" Crushed by shame and despair, I spiraled into deep depression and jumped from the hospital roof. But now, I open my eyes again. I'm back—back to the night before the surgery.