Batik Style

J'avais grandi à l'étranger, et ma mère, craignant que je me marie avec un étranger, avait directement choisi à Paris un fiancé à la fois beau et brillant pour moi, me demandant de revenir pour les fiançailles. Je suis allée dans une boutique de luxe pour choisir ma robe de fiançailles, et j'avais choisi une longue robe bustier couleur crème que j'étais sur le point d'essayer. La femme à côté de moi a jeté un coup d'œil à la robe que je tenais et a dit à la vendeuse : « Cette robe a un style assez original, fais-la venir pour que je l'essaie. » La vendeuse a immédiatement pris la robe de mes mains avec brutalité. J'ai protesté avec indignation : « Tout se fait selon l'ordre d'arrivée, j'ai choisi cette robe en premier, comment vous pouvez faire comme ça ? » Mais elle m'a regardée avec mépris et a dit : « Cette robe vaut cent mille euros, une pauvre comme toi peut se la permettre ? » « Je suis la sœur de cœur d'Alex Thomas, PDG du Groupe Thomas. À Paris, la famille des Thomas fait la loi ! » Quelle coïncidence, Alex n'était-il pas justement mon fiancé ? Je l'ai immédiatement appelé : « Ta sœur de cœur m'a volé ma robe de fiançailles, que proposes-tu de faire ? »

Sebuah kisah petualangan seorang gadis yang ingin mencari tahu jawaban dari pertayaan besar yang ia pendam bertahun-tahun. Nama lengkapnya Elzora Giandra Oktaviani. Jika rumah adalah surga bagi kebanyakan orang tapi tidak baginya. Ialah mahasiswi semester akhir seorang aktivis dalam organisasi seni. Hidupnya seakan hanya untuk mencintai dunia seni dan travel writer. Darah itu pula yang membawanya berpetualang mencari sosok pelukis "Art Style". Jiwa yang kalut dibawa lari untuk sekedar mengistirahatkan hati dan pikiran. Keras hatinya dalam menerima cinta tercipta sebab sempat kecewa oleh laki-laki yang sering disebutnya sebagai fakboy. Mengubah sosok yang semula hangat menjadi gadis dingin. Pada setiap perjalanannya Elzora dipertemukan oleh banyak hal baru. Takdirpun mempertemukannya dengan laki-laki bernama Morgan dan Fikri, tokoh perwakilan 2 laki-laki yang selama ini berputar dan terpenjara dalam hati dan pikiran penulis. Pada setiap perjalanan Elzora dipertemukan dengan banyak hal tak terduga. Dimulai dari persinggahannya di Surabaya. Dipertemukan dengan Fikri. Berbagai hal manis terjadi. Mulai dari menikmati senja bersama-sama. Dipertemukan dan diselamatkan dalam musibah. Memiliki tujuan perjalanan yang sama, bahkan tidur dalam satu kamar hotel yang sama di Bali. Sama-sama menyukai seni dan meresa sudah satu frekuensi. Namun, pertemuan berujung perpisahan. Di Bali Fikri terpaksa meninggalkan Elzora sebab tuntutan pekerjaan. Setelah membaca sebuah media online dan mendapat info bahwa Bang Danu sudah di Yogyakarta. Dengan uang seadanya Elzora terbang menuju Kota Gudeg. Diperjalanan ia dipertemukan dengan seorang pemuda tampan, rapi, dan ramah. Sesampainya di Yogya, musibah kecopetan menimpanya. Hingga datanglah Morgan, laki-laki yang bertemu dengannya di pesawat. Seorang pengusaha muda tampan yang mengajaknya pulang ke rumah neneknya untuk menginap beberapa hari. Banyak hal yang diceritaknnya. Perlakuan dan perkataan Morgan membuat Elzora nyaman. 5 Tahun kemudian Elzora menempuh pendidikan ke luar negeri dan dipertemukan kembali dengan Fikri.