Black Adam Vs Apocalypse

Vireya is the most beautiful girl in the region, admired by all, but on her 18th birthday, her wolf emerged in a black deadly, untamed form, causing chaos and killing her father. Isolated and abandoned by all, she is only truly loved by Zevarion. Just when she thought things couldn’t get worse, she crosses paths with Alpha Xareth, a ruthless Alpha driven by the desire for ultimate power. Vireya’s heart is bound to a powerful Chain of Thorns, a cursed necklace controlled by Xareth, who uses her black wolf for selfish desires. But despite the curse, her love for Zevarion grows stronger every day. Their bond is fierce and unbreakable, but so is the curse that haunts her. Together, they must uncover the truth of their souls, face an ancient evil, and defy the fate that seeks to tear them apart. Will their love be enough to destroy the chains that bind her... or will the blood moon bring her back to Xareth forever? Betrayal and love collide in this dark fantasy, a thrilling tale of fallen gods, ruthless demons, reincarnation and magic that will consume you like never before.

**~~~~ synopsis ~~~~** Her freedom was taken, her dignity was crushed, her heart was shattered, the courage to keep going was shaken. She lost her parents and lost the one person, who stood by her who showered her with nothing but love and care. What will become of her? Good or bad? Will she still be herself again? ~~~~~~~ A journey of tears, pain, betrayal, disappointment, hatred, love, revenge, and justice.

Seorang berwajah bak malaikat pencabut nyawa, makhluk tuhan yang selalu tebar pesona di muka bumi, sosok astral terangkuh seantero sekolah. Itulah gambaran yang cocok untuk seorang Adipati Gamael Abraham, bagi Adelia. Dan Adelia berharap, ia tak akan pernah masuk dalam lingkaran setan kehidupan Adipati.Lalu bagaimana gambaran Adelia Shaphire Ardanta bagi Adipati? "Dia? Mata lu sengklek kali! Potongan model kayak Adelia lu bilang cantik? Amit-amit klo sampe gua bisa suka sama cewe judes itu." Tandas Adipati."Adelia sebenernya cantik sih, Di. Cuma kurang senyum aja." "Kurang senyum? Gak pernah senyum, malah! Gua gak pernah tau itu muka kenapa bisa rata banget, tembok aja kalah!!" Adipati bergidik ngeri. Membayangkan dirinya berpapasan dengan Adelia saja membuat bulu kuduknya meremang.Namun sayangnya, Tuhan selalu punya rencana untuk mempertemukan mereka dalam skenario-Nya. Sekarang, rencana apa yang Tuhan telah persiapkan untuk mereka?

[TeenFiction] Menceritakan tentang dua pemikiran yang berbeda, tetapi menyatu karena hati yang sama. Keduanya sama-sama lemah dalam percintaan. Tapi, mereka punya skill mastah dalam keahliannya masing-masing....awokawok'-' Jomblo ngenes, kata yang tepat untuk mereka berdua. Kuy lah capcusss Baca ceritanya. ⓐⓐⓝⓖⓡⓞⓦⓛ

Alea dan Alena merupakan saudara kembar. Keduanya memiliki sifat yang berbeda. Suatu hari, keduanya terpisah karena sebuah insiden. Alena tinggal bersama kedua orang tuanya sementara Alea, dibesarkan oleh seorang pembunuh bayaran dan melatih gadis itu menjadi wanita kuat dan juga hebat. Suatu hari, keduanya dipertemukan oleh takdir, Alea melihat adiknya dibully, hingga dia turun tangan mengatasi masalah adiknya. Disetiap kali adiknya akan ditindas, Alea menjadi bayangan hitam untuk Alena, hingga orang mengira bahwa Alena menjadi kuat, padahal mereka 2 orang yang berbeda

หนึ่งคู่เริ่มจาก One Night Stand หนึ่งคู่เริ่มจากความรักที่เคยหวานหอม แต่บอกเลยว่าเร่าร้อนทั้งผู้บริหาร และหมอค่ะ ! ****** “คะ คุณ เมื่อคืนคุณใส่ถุงยางอนามัยรึเปล่า?” “ตอนแรกไม่ได้ใส่ แต่หลัง ๆ คุณใส่ให้ผมเองนี่ จำไม่ได้เหรอ?” นะ นี่ฉันใส่ถุงยางให้เขาเองเหรอ?นอกจากใส่ถุงยางให้เขาฉันทำอะไรอีกบ้าง? “แค่บอกว่าใส่ไม่ใส่ ไม่ต้องบรรยายว่าฉันใส่ให้! แล้วที่คุณพูดว่าตอนแรกไม่ใส่ คุณ...” เขาเดินมาหาฉันทันที “เมื่อคืนคุณใจร้อน ไม่อยากให้ผมใส่เอง” “แล้วคุณเป็นโรคติดต่อรึเปล่า คุณนอนกับผู้หญิงมากี่คน ฉันเป็นคนที่เท่าไหร่? มีเพศสัมพันธ์กับคนอื่นคุณเคยสวมถุงยางอนามัยบ้างไหม?” เขาเงียบกริบมองฉันอึ้ง ๆ ก่อนจะหันหน้าไปทางอื่น และหัวเราะคนเดียว “ฮ่า ๆ ผมตอบคำถามไหนก่อนดี” “คำถามไหนก็ตอบ!” “ถ้าบอกว่าคุณเป็นคนแรกของผม คุณจะเชื่อไหม?”

Jika ternyata benar manusia hanyalah segerombolan mahluk yang diternak oleh para dewa, apakah kesombongan manusia itu masih berguna? "Kau tidak punya pilihan lain selain melepas keserakahamu saat ini manusia!" Apakah kematian benar-benar akhir dari kehidupan?

She rules her world,she sets the pace. Pretty poison. Driven by revenge and the never quenched hunger for blood and vengeance. She's a one woman army, and the Mafia Bosslady. But will the iron lady ever bend?

Sa paglipas ng ilang taon ay umasa si Hanna na mapapatawad siya ng kanyang asawang si Dan sa isang kasalanan na lubos lubos na niyang pinagsisihan, at manunumbalik ang dati nitong pagmamahal sa kanya kaya tinitiis niya ang lahat ng pananakit nito sa kanya dahil ang alam niya ay bugso lamang iyon ng galit nito dahil sa nagawa niya. Ngunit nadiskobre niya ang isang kasinungalingang matagal nang inilihim ng kanyang asawa sa kanya na nagpabugso ng matinding galit na naging dahilan ng tuluyang pagkasira ng kanilang pagsasama.

The end of the world was upon us, but there weren't enough spots for evacuation. The roars of the zombies echoed in my ears as my fiancé, Oliver, gritted his teeth and pulled me onto the rescue vehicle—securing the last available seat. I arrived safely at the survivor base. Lina, his first love, did not. The zombies tore her apart. Oliver still went through with our marriage, but I never expected that he had only done so to make me suffer. In his eyes, I was the one who had killed Lina. If she had to endure such agony, then I should, too. For five years, he hated me. My life was worse than that of a stray dog scavenging for food on the street. On the day my divorce was finalized, he kidnapped me, dragged me into the wilderness, and wrapped his fingers around my throat. Then, he threw us both into the swarm of the undead. When I opened my eyes again, I was somehow reborn on the day the apocalypse began. The rescue team was shouting impatiently, "One more! We have room for one more—hurry!" I turned to Oliver, watching his hesitation. Then, with a quiet smile, I took a step back and let someone else have the last seat.