Bubble Guppies Lunch Bag

Sekelompok tamu tak diundang tiba-tiba muncul di pemakaman kerabat. Wanita yang memimpin kelompok itu mengaku sebagai pacar suamiku, ingin menghukumku yang dianggapnya sebagai simpanan. Demi menghormati pemakaman keluarga, aku tidak ingin memperpanjang masalah. Aku hanya menasihatinya untuk menunggu sampai pemakaman selesai. Siapa sangka, dia tiba-tiba bertindak kasar dengan memerintahkan orang-orang untuk merobek semua pakaianku. Kerabat di sekitarku hanya berdiri, menonton tanpa melakukan apa-apa, menyaksikan semuanya dengan tatapan dingin. Aku bertepuk tangan, berdiri, lalu mengarahkan dia untuk berdiri di dekat guci abu. "Guci abu ibuku ini juga dibeli oleh pacarmu, harganya hampir 20 miliar!" Simpanan itu benar-benar marah, lalu berteriak sambil menghancurkan guci abu itu hingga pecah berkeping-keping. "Kalian memang keluarga yang nggak tahu malu. Jangan harap dapat satu sen pun dari pacarku bahkan setelah mati!" Dia tidak tahu bahwa yang aku maksud dengan "Ibu" adalah ibu dari suamiku, yaitu ibu mertuaku. Yang dia rusak adalah guci abu dari ibu mertuaku, sementara ini adalah pemakaman ibu mertuaku.

Si Eloisa Ferrer, isang babaeng malapit nang ikasal sa kanyang boyfriend na si Khalil. Nagkaroon ng isang hindi inaasahang pangyayari sa hotel kung saan sila magkakasal. Nang dumating si Eloisa sa hotel, natagpuan niya ang kanyang fiancé na nakayakap at nakikiapid sa kanyang assistant na si Samantha. Lubos na nagulat at nalungkot si Eloisa sa nakita niya. Dahil dito, nagdesisyon siya na kanselahin ang kanilang kasal. Marami pang mga detalye ang hindi alam ni Eloisa tungkol sa nangyari at kung bakit nangyari ang ganitong sitwasyon. Kaya tinawagan ni Eloisa ang kanyang secretary at pinacancel ang kanilang kasal.

Suami yang sudah 40 tahun menikah denganku dan cinta pertamanya bermain di bak mandi, tetapi malah kena setrum. Sementara aku hanyalah seorang istri yang tua dan tidak bisa apa-apa. Tanpa suamiku, hidupku rasanya runtuh .... Aku hanya bisa menelepon putriku untuk meminta bantuan, "Sisi, ayahmu dan Meita hampir mati kesetrum ...." Namun, putriku, Sisi Sutomo, langsung memarahiku tanpa ampun, "Bu, kenapa Ibu menjijikkan sekali?! Sebenarnya Ibu maunya apa?!" "Ayah dan Tante Meita itu orang baik-baik sepanjang hidup mereka. Kenapa Ibu harus memfitnah mereka? Sikap Ibu ini bakal bikin Kevin susah di kantor!" Belum sempat aku membalas, dia langsung menutup telepon. Ketika aku mencoba menelepon lagi, nomornya sudah mati. Aku memandangi dua orang yang pingsan sambil berpelukan di bak mandi itu, tidak tahu harus berbuat apa. Suamiku, tanpa dirimu, apa yang bisa dilakukan istri yang sudah tua sepertiku? Seluruh Grup Sutomo yang begitu besar kini ada di tanganku. Aku sangat takut sampai tidak bisa tidur nyenyak ....

Sa mismong araw ng aming kasal, ang childhood sweetheart ni Hansel Lennox na si Nara Sullivan, ay nagbantang tatalon mula sa isang gusali. Hindi niya ito pinansin at itinuloy ang kasal. Ngunit nang talagang tumalon si Nara, saka siya nag-panic. Simula noon, palagi na siyang pumupunta sa simbahan, unti-unting naging isang deboto. Pinipilit pa niya akong bigkasin ang mga banal na kasulatan at lumuhod habang nagdarasal—lahat sa ngalan ng pagsisisi sa aking mga kasalanan. Dahil sa kanya, nawala ang aking anak. Sa araw na nakunan ako, gusto ko nang makipag-divorce. Ngunit sinabi niyang pareho naming pinagkakautangan si Nara, kaya dapat kaming magsisi nang magkasama. Ginamit niya ang aking pamilya upang takutin ako at panatilihin sa kanyang piling. Inaksaya ko ang buong buhay ko para sa kanya. Ngunit pagmulat ko ng aking mga mata, bumalik ako sa mismong araw ng aming kasal. Sa pagkakataong ito, ako mismo ang magtutulak kay Hansel kay Nara. Ako naman ang magpapahirap sa kaniya.

"Kenapa aku harus menjalani hidup seperti ini?" Seorang penjahat terkenal kuat dan hebat mati dalam perang besar. Namun, dia kembali hidup di tubuh yang berbeda. Seorang wanita yang yang terkena kutukan dan seorang ratu. Apakah penjahat yang kalah dalam perang, berhasil menjalani hidup yang penuh penderitaan?

“You clawed your way into this position, Arniya. Now sit there like a good girl”- Nathaniel Verano. ~ “Let me take you away from all this. You don’t belong in their cage.” - David Sev Calderon. ~ "Everyone has their agenda. I just know how to play their tricks” – Arniya Belle Santillan. ~ Arniya Belle Santillan thought she had her future figured out. Arrange marriage with Nathan Verano, the man she once looked at with nothing but love, she believed she was walking into a life of stability—maybe even happiness. But the more time passes, the more Nathan starts to feel like a stranger. Cold. Controlling. The kind of man who only cares about keeping his family's image spotless, no matter the cost. Trapped in an engagement she no longer wants and expected to play the perfect fiancée to a man she barely recognizes, Arniya starts to lose herself. Then, she meets David—a man with a quiet intensity, and his reasons for hating the Veranos. He offers her something no one else ever has: a way out. But it comes with a catch. Now, Arniya is torn between the life she’s always known and the unknown path David opens for her. Can she risk everything to break free and take back control of her life, or will she end up stuck in a world that’s always told her who she should be?

Firli menangis saat melihat perempuan yang berada di dalam pelukan suaminya adalah perempuan yang sama dengan tamu yang mendatanginya beberapa hari yang lalu untuk memberikannya dua pilihan yaitu cerai atau menerima perempuan itu sebagai istri kedua dari suaminya, Varel Memilih menepi setelah kejadian itu Firli pergi dengan membawa bayi dalam kandungannya yang baru berusia delapan Minggu Dan benar saja setelah kepergian Firli hidup Varel mulai limbung tekanan dari kedua orang tuanya dan ipar tak sanggup Varel tangani apalagi saat tahu istrinya pergi dengan bayi yang selama 2 tahun ini selalu menjadi doa utamanya Bagaimana Denganku?!

Hidup Nia berubah 360° saat ia menerima penawaran seorang milyuner untuk menjadi ibu pengganti dengan menyewakan rahimnya untuk ditanamkan benih sperma dari anak sang milyuner yang menjabat CEO dan kelak mewariskan aset sang milyuner. Nia bersedia karena penawaran dengan sejumlah uang fantastis apabila berhasil melahirkan bayi laki-laki sebagai penerus tahta namun ia harus merahasiakan identitasnya sebagai ibu pengganti dari sang CEO dan istri sah-nya.

"S-Stop..." Nauutal kong saad. Kasabay ng pagpasok ng kamay niya sa aking skirt ang pagkapit ko ng mahigpit sa table ko. "You want this, don't you?" Mainit na bulong nito sa aking tainga. Sobrang kinakabahan ako, nasa school kami at walanghiya niyang ginagawa ito ngayon sa akin. Umiling ako sa tanong niya, nagpipigil ng ungol at baka may makarinig dahil lunch palang at mamaya kaunti ay darating na ang mga studyante ko. "P-Please, t-tumigil ka na!" "Are you going to wear this skimpy skirt and sleeves again?" Malamig nitong tanong sakin. "H-hindi na." Umiling-iling ako para tigilan na niya ang ginagawa niya. Ngayon lang siya nakialam sa suot ko at hindi ko maintindihan kung bakit. Pencil skirt lang naman iyon at puting long sleeves. "Good. Don't make me mad again Mrs. Buenavista kung ayaw mong gawin ko sayo to sa sarap ng estudyante mo." Kung makapag salita siya para namang hindi ko siya estudyante ah?! Siya lang naman si Zachariah Buenavista asawa ko at estudyante ko rin.

Casandra wanita berumur 19 tahun, yang tidak pernah dianggap sebagai anak oleh Ayah nya. Karena telah menikah dengan wanita lain, setelah Ibu Casandra meninggal. "Ayah, selamat ulang tahun. Terimalah hadiah kecil dariku." Kata Cansandra sambil menyodorkan sebuah paper bag kecil kehadapan Tuan Kusuma, Ayah kandung Casandra. Tepat dihadapan semua tamu undangan, Tuan Kusuma membuang hadiah itu dan menampar pipi putrinya sendiri dengan begitu kuat. "Ayah, ke-kenapa kau menamparku?!" Tanya Casandra terbata bata, diiringi isakan tangis dalam hati. "Pergi dari rumah ini, jangan pernah injakan kakimu disini! Karena kau bukan Putriku lagi mulai hari ini!!" Teriak Tuan Kusuma begitu murka, dia menendang tubuh Casandra menggunakan kakinya sendiri. "Tapi ada apa? Apa aku melakukan sebuah kesalahan?" Tanya Casandra begitu dramatis. Beberapa pandangan tamu undangan, menatap iba dan kasihan kepada Casandra saat ini. Brugg... Ayo baca kelanjutannya