Kutandatangani Dosa Mereka
Pada hari putusan pengadilan, tunanganku Ferdi Andrian membujukku untuk tidak lagi mempertahankan pembelaan tidak bersalah dan menandatangani surat pengakuan kesalahan.
"Aku tahu kamu tidak bersalah, tapi Hanaya sedang mengandung anakku. Aku tidak bisa membiarkannya masuk penjara," katanya sambil menggenggam tanganku dengan air mata berlinang.
Dia menggenggam tanganku sambil menangis tersedu-sedu, "Tiara, aku melakukan ini juga demi kebaikanmu.
Tanpa ragu, aku menandatangani surat pengakuan kesalahan.
Di kehidupan sebelumnya, aku mati-matian menolak menggantikan Hanaya Halim untuk dihukum.
Namun pada akhirnya, bukan hanya aku yang dipenjara, aku juga disiksa oleh orang suruhan Ferdi hingga mandul seumur hidup.
Dalam kehidupan kali ini, aku memilih untuk mengikuti keinginannya.
Keesokan harinya, berita tentang aku mencuri rahasia dagang menyebar ke seluruh media.
Hanaya bahkan tampil sebagai saksi mata.
"Ya, itu dia. Aku melihat sendiri dia menyusup ke Perusahaan Lukito!"
Namun pada siang harinya, saat persidangan dimulai, penggugat, Rian Lukito, tiba-tiba mencabut gugatan.
Di tengah tatapan heran semua orang, dia berlutut dan mengeluarkan cincin berlian.
"Tiara, di kehidupan ini maukah kamu menikah denganku?"