BARA CINTA TERLARANG
Aku, Jessika Widiantoro, mahasiswa semester lima pada fakultas Ekonomi sebuah universitas swasta yang terkenal,  anak yatim, ayahku telah meninggal . Ibu tinggal di kota kecil  bersama dua adikku yang masih sekolah. Sejak kecil  Jeje, nama panggilanku  ingin menjadi akuntan. 
Setiap jenjang sekolah  aku mendapat beasiswa.
Setelah tamat SMA , aku ingin masuk fakultas ekonomi , ibuku tidak merestui .Dengan memberanikan diri  aku mengikuti jalur prestasi  Universitas Negeri dan Universitas Swasta. Aku  lolos. Masalahnya aku lolos dari jalur prestasi universitas swasta yang terkenal dengan biaya yang tinggi, meskipun hanya iseng-iseng karena tidak dipungut biaya pendaftaran. 
Aku mengacuhkan permintaan ibu agar membatalkan niatku  Berbekal uang hasil jualan kue di kantin sekolah, sejak SD sampai SMA, aku  dan Sari berangkat ke ibu kota. Kami tinggal  di rumah oomnya Sari, pak Bima adalah dosen pada fakultas ekonomi di mana aku lolos seleksi jalur prestasi. 
Awalnya semua berjalan lurus-lurus saja, kemudian hidupku berbalik ketika oom Bima memintaku untuk membawa laporan audit  untuk temannya. Sejak pertemuan pertama, aku sering ke di apartemen oom Bulus, diminta membuat laporan keuangan pribadinya . Aku menganggap oom Bulus sebagai ayahku, mungkin karena perbedaan usia kami sangat jauh, aku berusia 23 tahun dan dia berusia 45 tahun, sama dengan usia ibuku.
Untuk mendapatkan uang bulanan setiap bulan ,Oom Bulus mengikatku dengan  “Kontrak teman kencan “ selama tiga tahun.  
Aku menerimanya karena aku bingung membayar uang semester, membayar sekolah adik-adikku dan biaya kost.
Aku mendapat imbalan  gaji sebesar lima juta per bulan .Aku menerima kontrak yang diajukan oom Bulus  karena item ke lima, yakni No s*ks di antara kita.
Oom Bulus mengaku dia hanya staf yang dipercayakan oleh bosnya yang mempunyai perusahaan yang tinggal di luar negeri. Aku percaya saja, karena penampilan biasa-biasa saja, apartemennya juga biasa-biasa saja. 
Seringnya kami bersama-sama membuat ada getaran-getaran di tubuhku. Oom menawariku wine. Dalam keadaan mabuk aku terjatuh dalam bara cinta terlarang.