Misunderstanding
“Dibayar berapa lo sama bokap gue, hah?”
Rayyan menyudutkan posisi Mita ke tembok. Satu tangannya mencengkeram erat kerah kemeja gadis itu sehingga membuatnya seperti tercekik.
Mita kesulitan bicara. Tenggorokannya tercekat karena tekanan tangan Rayyan yang begitu kuat. Tangan kirinya berusaha melepaskan cengkeraman Rayyan sedang tangan kanannya menepuk-nepuk punggung tangan laki-laki itu.
“Jawab!” sentak Rayyan. Matanya semakin berkilat merah. Memancarkan gurat amarah sekaligus sedih yang bercampur menjadi satu.
“Lep—lepas, Ray. Denger penjelasan aku dulu,” pinta Mita dengan suara terbata. Gadis itu memejam seiring dengan luruhnya butiran kristal dari kedua sudut matanya.
“Apa lagi? Udah jelas kalo lo cewek simpenan bokap gue! Lo udah ngerusak keluarga gue!” Rayyan semakin berapi-api.
Mita mengangguk perlahan, dia pasrah. “Oke. Oke kalo menurut kamu kayak gitu. Bunuh aku kalo emang itu mau kamu,” lirihnya. Air mata semakin deras membanjiri wajah cantik Swastamita.
Apakah Mita akan terus pasrah mendapat perlakuan kasar Rayyan?
Akankah Mita benar-benar menyerah untuk tidak menjelaskan masalah sebenarnya pada laki-laki itu?
Akankah Rayyan tega menghabisi Mita seperti yang diinginkan gadis itu?