Filter dengan
Status pembaruan
SemuaSedang berlangsungSelesai
Sortir dengan
SemuaPopulerRekomendasiRatingDiperbarui
Terminal Paradise Seamstress

Terminal Paradise Seamstress

In the final stages of a terminal illness, my family abandoned me and threw me into a horror game. [Another one here to die. I bet she won't last the first night.] [Just listen to that cough. I'm scared she'll die right inside my phone.] On the first night, the head nurse made her rounds, prepared to execute any player whose heartbeat was abnormal. My heartbeat remained steady only because my body was too weak to fluctuate—and I even helped her sew up the tear in her uniform. "Miss, your clothes are torn. You'll get cold. If I mend it for you, you won't be cold anymore." On the second night, the surgeon swung his scalpel, determined to cut away anything imperfect. I handed him a wrist guard I'd made myself, watching his trembling hands. "Doctor, your talent shouldn't be buried by pain." … On the final day, the ultimate Boss gave me a choice: leave with a healthy body, or stay and perish with these strange beings. Back in the real world, the parents who had abandoned me were suddenly in tears, begging me to come home and split the money. I smiled and said to the creatures inside the instance, "I choose to trade my life… for a home for all of you." The next second, a burst of golden light erupted from the system. [Congratulations, player. You have triggered the one and only hidden ending—Divine Redemption.]
Baca
Tambahkan
Ruin Me, Ruin Himself

Ruin Me, Ruin Himself

On the day of the wedding, Galen Shaw forces me to crack walnuts with my bare hands for his so-called female buddy. My expression goes cold, and I refuse outright. "My hands are for holding a scalpel, not cracking walnuts for her!" He only chuckles and orders someone to hold me down. Then, he glues the walnuts to my palms himself. One by one, he slams them against the ground. "You cheated while studying medicine. Now that you've married me, forget about ever being a doctor again!" I grit my teeth through the pain. My fingers are aching, but I try to explain. "I went abroad to study medicine for you!" His so-called female buddy sneers in a shrill voice. "All that talk about the Shaw family's hereditary disease is nonsense! Galen has been perfectly healthy for over 20 years. Don't tell me you just want another excuse to cozy up with your precious senior?" The moment those words leave her lips, the faint thought of having someone bandage my hand disappears. A shadow crosses Galen's face. "Looks like you haven't learned your lesson!" He throws me into the basement and locks me there for three days. By the time I crawl out, my hands are completely ruined. Later, when Galen's hereditary disease finally surfaces, the doctor tries to comfort him. "This disease may be terminal, but there is still a way. Dr. Robinson has just returned from overseas. She's the only one in the world who can perform this surgery. "I hear that she's your wife."
Baca
Tambahkan
Para Pemburu dan Penghuni Tangguh

Para Pemburu dan Penghuni Tangguh

Jevior Likosta
Suatu ketika kerajaan Therazium, berhasil dikalahkan dan di invasi oleh para bangsa lain. Khaigor sang ksatria dan rekan-rekannya, berhasil menyelamatkan diri. Lalu bertemu dengan sekelompok yang bernama Gridor, Berthous, Megrito dan Nerdho, kelompok yang membasmi monster, kaum lain, prajurit rekrutan, bahkan mereka bisa dibayar. Khaigor bergabung menjadi Gridor sambil bekerja sebagai tukang besi dan serabutan, kemudian bertemu dengan tiga anak muda yang terdiri dari seorang perempuan yang lebih tua bernama Avery dari dua anak laki-laki tersebut bernama Verdis dan Neos, Khaigor berpetualang bersama mereka, kemudian dia mencari kembali ketiga sahabatnya yang masih penasaran akan keberadaannya apakah mereka masih hidup atau pun telah tiada. Tiga anak tersebut tumbuh menjadi pejuang tangguh di iringi dengan pembinaan dari Khaigor, Avery menjadi seorang prajurit dan dua temannya yaitu Verdis dan Neos menjadi Gridor. Sudut pandang antara pihak Gridor, Berthous, Megrito, serta Nerdho, kerajaan dan masyarakat memiliki perbedaan yang sebagiannya berselisih satu sama lain, yang tak dapat diterima sepenuhnya antar pihak. Meskipun begitu, mereka tetap menjaga persatuan mereka sebagaimana manusia tapi berbeda jika telah berperang dalam antar suku dan bangsa. Pada perbedaan lain manusia kerap kali berkonflik dengan orc dan goblin, yang juga dianggap menjadi ancaman mereka manusia. Gambar dari istockphoto.com
Fantasi
1.4K DibacaOngoing
Baca
Tambahkan
Cinta Buat Yusra Saidah (Malaysia)

Cinta Buat Yusra Saidah (Malaysia)

Sm.mh
Yusra Saidah. Nama yang cukup indah. Raut wajah yang mampu menggetarkan hati seorang lelaki bernama Tengku Faiz Iskandar. Sekilas pandang dia tahu gadis itu turut menyukainya. Rezeki bagaikan turut menyebelahinya. Ada makna rupanya disebalik kepulangannya ke Malaysia, cuti semester kali ini. Namun, itu 7tahun berlalu. Dan hari ini, Yusra Saidah. Meskipun hanya menatap sekeping gambar gadis itu, Tengku Fairuz tahu hatinya sudah terpaut. Kerana janji yg terpatri antara dua insan, telah mengikat satu ikatan suci antara mereka. Yusra Saidah milik Tengku Fairuz sepenuhnya. Tiada sesiapa yang mampu menidakkannya. "Bukan senang untuk aku hidup dengan dia. Hati dia ada orang lain." Luah Tengku Fairuz kepada temannya, Syed Ammar. "Aku janji Shah, aku akan cuba cintakan suami aku seperti mana aku cintakan Abang Faiz dulu. Lagipun aku tahu Abang Faiz dah lama buang aku dari hati dia." Sayu suara Yusra Saidah bersama linangan air mata di pipi. "Abang cari Idah. Merata abang cari tapi abang tak jumpa. Abang tak pernah lupakan Idah. Idah dah janji dengan abang, Idah akan tunggu abang balik tapi kenapa bila abang balik, Idah dah bahagia dengan dia?" - Tengku Faiz Dulu kita bahagia tapi bahagia kita tidak selamanya kerana Dia sudah tetapkan yang jodoh itu bukan milik kita. Betapa kuat kita menggengam, akhirnya kita sendiri yang akan terasa sakit.
103.8K DibacaOngoing
Baca
Tambahkan
Emergency Betrayal: Second Chances

Emergency Betrayal: Second Chances

Madam Pratt, my mother-in-law, was in critical condition after a car accident, desperately needing surgery. However, as the lead surgeon, I—Lilianne Davis—stood by, casually scrolling through short videos on my phone. My best friend, Tiffany Owens, who was also a doctor, was far more anxious than I was. She grabbed my hand and pulled me toward the operating room. “Lily, why are you still stalling? Hurry up and save her!” I took a step back, clutching my stomach in pain as her face twisted in shock. “I have cramps so bad I can’t even stand. You do it.” In my last life, the moment I heard about Madam Pratt’s accident, I had swallowed a painkiller and rushed into surgery, working for hours to stabilize her. I had barely stepped away from the operating table when alarms blared. “Lilianne, what have you done? The patient is experiencing acute hemolysis!” “Call the family now!” Gareth Pratt stormed in, his face twisted with rage. He slapped me hard in the face. “Lil, you’re a professional surgeon, yet you gave my mother the wrong blood transfusion?!” I froze, reaching for Madam Pratt’s medical report to explain, only to find that the A-type blood I had seen before had somehow changed to B-type. The medical board arrived, and a blood test revealed traces of hallucinogens in my system. “Unbelievable! Taking illegal substances before surgery? That’s a cardinal sin for a doctor!” In the chaos, Emma Pratt, Gareth’s teenage sister, grabbed a scalpel and stabbed me multiple times. Blood gushed from my arteries, and I collapsed in a pool of crimson. As my vision faded, I couldn’t understand what had happened. I had never taken illegal drugs. Besides, I was absolutely certain of Madam Pratt’s blood type. When I opened my eyes again, I had returned to the moment right before stepping into the operating room.
Baca
Tambahkan
Kejutan Untuk Suami Sok Alim Ternyata Tukang Kawin

Kejutan Untuk Suami Sok Alim Ternyata Tukang Kawin

Mutiara Sukma
Sebuah pesan masuk ke dalam gawaiku, tak ada firasat apapun saat itu. Dengan santai pesan itu kubuka. Sebuah foto yang dikirim oleh nomor tak dikenal. Mataku membulat sempurna, tak percaya dengan apa yang kulihat, hingga berkali-kali aku memperhatikan bahkan sampai men-zoom foto itu sedetail mungkin, takut jika mata ini salah menyimpulkan. [Maafkan saya, Bu!] tulis si pengirim foto. Aku tak menghiraukan pesannya, butir demi butir air mengalir dari sudut mata, mengaburkan penglihatan. Menandakan bahwa foto itu membuat luka didalam sana. Sebuah foto resepsi pernikahan yang berlatarkan salah satu pemandangan di Puncak, tertampang nyata, sangat indah begitu pula dengan senyum dari kedua mempelai yang terlihat sempurna dan bahagia. Mas Arya, pengantin laki-laki yang kini sedang bersanding dengan seorang wanita muda dan cantik itu adalah suamiku. Suami yang sudah sepuluh tahun ini kuhaturkan bakti kepadanya. "Ma, Mama kenapa menangis?" cepatku susut air mataku dengan ujung jari, dan mematikan ponselku agar gambar yang begitu mengiris hati itu tak sampai terlihat oleh Alisa, putriku. "Ga, sayang. Mata Mama kelilipan," ungkapku asal. Kuraih tubuh mungil Alisa dalam pelukan, gadis lima tahun ini begitu sangat berarti bagiku. "Kak Alif mana sayang?" tanyaku mengalihkan pembicaraan. "Ada, Ma lagi di kamar, muraja'ah," Aku tersenyum getir. 'Mas, kita sudah punya putra dan putri yang begitu membanggakan, aku juga meninggalkan karierku demi berbakti kepadamu, kenapa masih saja curang dibelakang ku?' bisikku dalam hati. "Ma, Ayah kapan pulang?" Alisa bersandar didadaku, tanganku terulur membelai rambut panjang nan hitam milik Alisa. "Baru juga dua hari, Ayah pergi Nak, udah rindu aja," ujarku menggoda sambil menekan emosi dihati. Dua hari yang lalu, Mas Arya pamit akan ke Kalimantan mau mengurus bisnisnya. Aku yang tak begitu mengikuti perkembangan perusahaan, percaya saja padanya. Tak mungkin rasanya, Mas Arya mengkhianatiku dia lelaki yang baik, sholeh, penyayang dan selalu romantis. Namun, apa yang terjadi benar-benar diluar bayanganku
Romansa
1024.2K DibacaTamat
Baca
Tambahkan
Sebelumnya
12345
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status