Gamers Light Novel Ending

Tahimik ang mansyon. Tahimik… maliban sa mahinang iyak ni Princess sa bisig ko—isang buwang gulang, walang alam, walang kasalanan. Pero siya ang unang nasaktan sa lahat ng ‘to. Siya ang naiipit sa pagitan ng dalawang taong hindi na alam kung paano magmahal nang sabay. Nakaluhod ako sa harap ni Elise. Mahigpit ang hawak ko sa laylayan ng bestida niya, parang batang takot na maiwan sa dilim. Nanginginig ang labi ko, pinipigilan ang mga luhang ayaw na sanang lumabas—pero hindi ko na kayang kontrolin. “Please, Elise…” garalgal kong pakiusap. “’Wag mo kaming iwan. Hindi ko alam kung paano palalakihin si Princess nang wala ka. Hindi ko alam kung paano mamuhay kung wala kayo…” Pero wala. Wala siyang emosyon. Wala siyang luha. Matigas ang titig niya, parang ako pa ang mali. Bitbit niya ang maleta niya—hindi lang punô ng damit, kundi punô ng lahat ng alaala namin. Lahat ng pangarap. Lahat ng ‘akala ko tayo.’ “Hindi ko ‘to pinlano, Levi,” mahina niyang sagot. “Pero kailangan kong piliin ang sarili ko. Pagod na akong umasa. Pagod na akong maging pangalawa sa trabaho mo, sa mundo mo. Hindi ko kayang maging ina habang ako mismo’y hindi buo.” Gumuho ako. Literal. Napayuko ako habang yakap ko si Princess, habang nararamdaman ko ang init ng iyak niya sa dibdib ko. Halik ako nang halik sa noo niya, para bang kaya kong takpan ng pagmamahal ang kawalan ng ina niya. “Anak mo ‘to, Elise. Anak natin…” pabulong kong daing. “Kung hindi mo na ako kayang mahalin… kahit siya na lang. Kahit siya. ‘Wag mong iwan ang anak mo…” Pero wala. Ni hindi siya lumapit. Ni hindi siya tumingin. Tumalikod siya, dala ang katahimikang mas malakas pa sa kahit anong sigaw ng pagtanggi. "Ayoko na" mahina niyang sabi at hinila ang maleta palabas ng mansion.

"Anak saya baru berusia enam belas tahun, dan dia hamil! Saya minta pertanggungjawaban nak Diaz!"  Seorang lelaki berumur kisaran empat puluh tahun terduduk dengan wajah kusut dan tatapan penuh luka juga kecewa. Karena anak gadisnya yang selama ini dia jaga telah terenggut kesuciannya oleh kakak kelas di sekolahnya. "Anak saya menghamili putri, Anda?" Ibu dari Diaz tersenyum smrik dengan tatapan meremehkan. Dia tidak akan menyangkal, sebelumnya Diaz memang sudah mengakui kesalahannya yang menodai seorang gadis demi taruhan bersama teman-temannya. Ibu Diaz menatap gadis muda yang terduduk dengan kedua tangan gemetar, saling mengait dan bertumpu di paha. wajahnya kusut dengan mata sembab. Penampilannya begitu sederhana, memakai kaus pendek dengan bawahan rok selutut. Rambutnya sebahu yang tergerai semrawut, namun tidak mengurangi aura cantik dan manisnya.  "Baik, kami akan bertanggung jawab!" Ibu Diaz mengambil sebuah amplop dari dalam tas yang sudah dia siapkan.  "Amplop ini berisi uang dengan jumlah yang tidak sedikit. Saya memberikannya secara cuma-cuma, terserah kalian akan gunakan untuk biaya menggugurkan kandungan atau untuk melahirkan anak itu! Yang jelas, Diaz tidak akan menikahi anak Anda!" tegas Ibu Diaz. "A--apa?  Bagaimana mungkin Anda tega melakukan ini? Bagaimana pun benih yang anak saya kandung adalah cucu, Anda!"  "Hey, Orang Miskin! Kamu pikir saya tidak tahu? Kalian menuntut tanggung jawab agar anak saya menikahi dia demi keuntungan kan? Jangan mimpi bisa hidup enak karena menjebak orang kaya untuk menikahi anakmu! Sekarang pergi!" usir wanita itu dengan wajah garang dia bahkan menyuruh seorang satpam untuk menyeret si gadis dan bapaknya keluar rumah.  "Pergi!" titah satpam dengan mendorong mereka sampai terjatuh di pelataran rumah.  "Bapak? Ba--pak, kenapa, Pak?" Gadis itu menangis histeris ketika melihat bapaknya tiba-tiba sesak napas lalu tak sadarkan diri.  "Bapaaak!" 

Marsyilaya Sukmawati, lebih akrab dipanggil Syila. Mahasiswa akhir kampus ternama di Universitas Negeri Cilacap (UNICILA) Kabupaten Cilacap. Duduk di bangku program studi Pendidikan Bahasa Inggris, ia bercita-cita menjadi guru bercap PNS atau minimal P3K di tingkat sekolah dasar. Rutinitasnya saat ini banyak direpotkan oleh skripsinya. Syila, gadis berparas anggun dengan pipi mungil dan tinggi badan tak sampai 160 cm. Ia berasal dari keluarga sederhana bersama kedua orang tuanya dan seorang kakak laki-laki. Ia juga gadis modern yang punya pola pikir terbuka. Keluarganya ketat mendidiknya dengan sentuhan-sentuhan halus ajaran agama. Perjalanannya meniti cita-cita tak semulus paras ayunya. Lika-liku dan medan terjal kerap menghadang niat dan tekad cita-citanya. Ujian bertubi-tubi dari berbagai arah hampir berkali-kali mematahkan semangatnya. Lantas, sampai manakah Syila sanggup menghadapi rentetan cobaan hidup? Akankah ia tiba di titik impian yang didambakannya? *** Rendika Rama Saputra, pemuda berusia dua puluh empat tahun yang banyak dicambuk kerasnya kehidupan. Ia tengah memulai karir di sebuah perusahaan peninggalan orang tuanya yang entah di mana keberadaannya. Ia memiliki seorang adik di bangku SD. Ia berjuang untuknya bersama seorang asisten rumah tangga yang telah menemaninya belasan tahun. Pertemuannya dengan Syila menghadirkan warna baru di kehidupan hitam putihnya. Meski tak jarang bertengkar, ia menyadari kenyamanan bersama Syila. Semesta selalu menawarkannya celah bertemu dengan sang gadis. Kehidupan Rendi yang kelam masih terus menggelayutinya. Urusan dengan kekasih kontrak tak sedikit menimbulkan masalah hebat di hidupnya. Dayanya kerap terkuras saat bermediasi dengan kekasih yang tak pernah dicintainya. Kekelaman itu kian pekat tatkala kedua orang tuanya mendadak merebut adiknya. Tentu kali ini Rendi takkan membiarkan kemalangan terus menyapa hidupnya. Lalu, bagaimana ia memadamkan ledakan-ledakan drama kehidupannya? Dapatkah ia menjumpai kebahagiaan juga ketenangan yang dinantikannya?

Kehilangan sang kakak dan dikhianati sang pacar, seketika mengubah hidup Andien Clouwi jadi begitu menyedihkan. Ditengah kesedihannya, Andien malah dipertemukan dengan Edgar Mathew, pria mengesalkan. Yang tanpa sengaja keduanya bertabrakan saat di dalam kereta api. Akibat insiden kecil tersebut, Andien melakukan kesalahan kecil, berujung dituntut oleh Edgar dengan memberi dua pilihan sulit. Kira-kira kesalahan apa, ya yang dilakukan Andien? Penasaran, pilihan sulit apa yang diberikan Edgar untuk Andien? Yukk, temukan di; Aku Yang Dikhianati Mendadak Nikah Dengan Presdir

“Hey little brother, wanna get married? Here are nine bucks, it’s on me!”Just like that, Cecelia Shayne gave herself away with nine bucks.Consequently…The random cutie she dragged off the street? He’s a poor good-for-nothing who needs her to tend to his every need.However, there’s nothing she can do.This is a husband she bought, and she needs to swallow this somehow.But… But…Why does his name seem to be the same as the owner of a certain conglomerate…?What?Asset transfer?Cecelia was shocked. “Why’re you giving me all this money?”William Sandler looked her dead in the eye, “Money’s yours, you’re mine!”

"Ava, you don't have to do this. Come back to the pack." Hayes spoke, catching up to me. He's right. Why am I doing this? I'm his Luna, so why am I fleeing? Tears burning at the back of my eyes, I stare straight into his eyes. "I, Ava Chester, reject you, Hayes Reid, Alpha of Nightshade Pack as my Mate." Immediately the words left my lips, I felt something snap—my heart feeling torn—and my wolf winced. "I—I won't accept this rejection, Ava." He managed to say, amidst deep gasps. Wasn't he the same person who hated me from the very first day he saw me?! I saw pain—and something else I couldn't quite figure out—flash through his features as he bored his eyes into me, as if only realising now how much pain he had caused me. If anyone had told me two months ago that I would one day reject Hayes as my mate, I'd have had the person executed and his head put on a stake. •~. .~• Ava, betrothed to Hayes, is in love with him and has wanted nothing more than finally meeting him. But her fantasies of him had been nothing but that—mere fantasies, as she realises that Hayes wasn't who she had thought him to be. After loosing his mate, and brother to a rogue attack, Hayes is left as the new alpha of the pack without a chance to properly mourn his loss. With the sudden death of his mate, he decides to enclose his heart. As the new alpha, Hayes is faced with the duty of getting a Luna, especially as his betrothed has now reached marriageable age, despite him not wanting it. While still mourning the loss of his first mate, how, then, was he to crown another his Luna?

“Jadi gimana, kamu mau gak jadi pacarku?” Sayangnya, ucapan itu bukanlah untukku. Sang pelaku adalah Kyohei, temanku sejak kecil. Ia menembak Minami, teman kelas kami di lorong sepi sekolah. Aku tak mengerti apa yang terjadi kali ini, karena dari sudut pandangku jelas-jelas kami sempat bertatapan tadi. Kenapa aku merasa seakan ia sengaja menunggu kehadiranku ya..

TAGALOG STORY She is an Education graduate, pero ayaw niyang magturo dahil maiksi lang ang pasensya niya. Ngunit kailangan niya ng stable job para maging proud sa kaniya ang mga magulang niya at hindi isipin ng mga ito na grumadwayt lang siya para tumambay. Pero paano kung alukin siya ng malaking halaga para maging yaya ng anak ng crush niya? Pagiging yaya lang ang pinasok niya pero bakit wife at mommy na agad ang tawag sa kaniya ng mag-ama?

Satya Cordovez never imagined her simple life as a nanny could spiral into chaos overnight. It started with an invitation—an exclusive, high-society event na hindi niya dapat pinuntahan, pero sinama siya ng amo niyang mapilit. Sa unang pagkakataon, nakatikim siya ng mamahaling alak at sa sobrang saya ng gabing 'yun, she let her guard down. Lasing na lasing siya, her memories of the night a blur. Ang huling natatandaan niya ay ang mapanuksong ngiti ng isang lalaking hindi niya kilala at ang init ng kanyang tingin na tila ba siya lang ang nakikita nito sa buong kwarto. Kinabukasan, nagising siya sa isang kuwarto na napakalaki na parang kuwarto na ng isang hari. Napansin din niya na may suot na siyang wedding ring sa kanyang daliri. Sa tabi niya, naroon si Colter Alcazan, ang kilalang trillionaire na hindi lang makapangyarihan, kundi isa ring tanyag na bachelor na hinahabol ng lahat. “Good morning, Mrs. Alcazan,” bati nito sa kaniya na may confident na ngiti. “Wait, what?” Napaangat siya ng upo habang nanginginig ang boses at tinitingnan ang singsing sa kaniyang Daliri. “You’re my wife now,” sagot ni Colter, his voice dripping with authority. Satya’s life just turned into a whirlwind she wasn’t prepared for—and there was no way out.

Rindu harus menelan pil pahit. Selama hidupnya tidak dianggap oleh sang ayah karena istri yang teramat dicintainya meninggal setelah melahirkan Rindu. Malangnya lagi, gadis itu difitnah oleh ibu sambungnya hingga sang ayah mengusir dari rumah. Namun, sebelum pergi, Rindu dipaksa menikah dengan seorang pembantu yang telah berani membelanya. Ternyata, lelaki itu punya sebuah rahasia besar.