Genos Bar

Luhan,Sang dewa perang harus menerima setengah kekuatannya terbagi kepada manusia yang bereinkarnasi ke dunia. Karena kutukan dari ras iblis yang sudah membuat onar di dunia, sang dewa Agung harus mengirim pendekar kuat ke dunia untuk melawan para ras iblis. Sedangkan saat Luhan melawan ras iblis dia tergoda oleh gadis duniawi, akhirnya dewa Agung memerintahkan dia untuk membagi setengah kekuatannya pada pendekar terkuat yang akan bereinkarnasi, dan bisa di bilang pendekar itu adalah sebagai saudara kembar Luhan.

Certified raketera, palaban at walang inuurungan. Siya si Leah Rivera o mas kilala sa tawag na Iya ng mga taong malapit sa kaniya. Magmula pagkabata ay natuto na siyang maging isang raketera dahil maaga rin siyang tinuruan ng kaniyang ina na nagtitinda sa palengke ng kung anu-anong trabaho na sa kalaunan ay nakasanayan na niyang gawin. Ang kailangan niya ay pera. Pera na makakatulong sa kanila para mairaos ang kanilang pang-araw araw na pangangailangan at para na rin makatulong siya sa pagpapaaral sa kaniyang kambal na kapatid na ngayon ay nasa kolehiyo na. Likas kay Leah ang pagiging masayahin at pagkakaroon ng positibong pananaw sa buhay. Pero hindi sa lahat ng oras. Tulad na lamang nang isang gabi, habang nagse-serve siya ng alak sa mga mayayamang costumer ng bar na pinapasukan niya ay may nagtangkang mambastos sa kaniya. Dahil likas sa kaniya ang pagiging palaban, gumanti siya sa lalaki. Ang kaso, ang suntok na dapat na para rito ay dumapo sa isang kasama nito na wala namang ginawang masama sa kaniya. Paano kung ang lalaking hindi niya sinasadyang masuntok ay ang anak ng kaniyang boss? At anong gagawin niya kung sakaling magkagusto ito sa kaniya at yayain siya nitong magpakasal? Makakaya ba niyang tanggapin ang alok nito sa kaniya kapalit ng halaga na makapag-aahon sa kanila sa kahirapan? Will she ever fall in love with the man who is only good at pestering her with his stupid antics?

Aku terpaksa menikah dengan preman atas desakan warga. Ibuku yang seorang NPD marah besar dan tak terima. Aku hanya alat keluarga untuk mendapatkan uang terutama seserahan pernikahan. Namun, di balik suami preman yang mereka anggap sampah masyarakat ternyata suamiku ....

A tremor ran through Araceli as his gaze caught hers. His touch, unexpectedly gentle, sent shivers down her spine. His words, a husky whisper, "I see the longing in your eyes, Angel," hung heavy in the air. ***** The irony wasn't lost on her. Araceli, who craved nothing more than a family's warmth, found herself entangled with a man who, despite his wealth and power, seemed to yearn for the very same thing. He was Zayn, CEO to a vast fortune, yet trapped in a gilded cage of a loveless marriage with a wife who has her eyes on another man. Fate, it seemed, had a cruel sense of humor, bringing them together at this crossroads in their lives. Both teetering on the edge, they fought the undeniable pull, the storm of emotions threatening to consume them

Dalam setiap hubungan, pasti pernah menghadapi kesalahpahaman dengan pasangan. Namun aku bimbang apakah permintaan maaf cukup untuk menebusnya? Inilah kisahku, Alnaira Riquina atau biasa dipanggil Ira, tentang sebuah kesalahpahaman, dimana dengan bersikap sabar dan diam, menyebabkan perpecahan hubungan dengan suamiku, Reyvaldo Anggara yang biasa dipanggil Rey. Dan ketika semuanya sudah terlambat, sulit untuk memperbaiki hubungan pernikahan kami yang sudah rusak. Pernikahanku tidak pernah direstui keluarga suami karena kekurangan yang dimiliki sisi keluargaku. Setelah lima tahun menikah dan kami pun tidak kunjung memberikan keturunan, ibu mertuaku-pun semakin membenciku dan seringkali memaki sebagai istri tidak berguna. Sampai puncaknya, ibu mertuaku mengundang seorang wanita ke rumah untuk dijodohkan dengan suami karena diriku dianggap mandul. Sudah sejauh ini lika-liku pernikahanku dengan Rey. Mencoba bertahan dan mencari jalan keluar dengan suami sudah kulakukan. Sempat terlintas dalam pikiranku untuk menyerah dan ingin kubuktikan bahwa ada orang lain yang bisa memperlakukan dan menghargaiku dengan lebih baik.

Nothing is more embarrassing than attracting a man and promising to marry him while being a drunken mess! Atanasha Felise Devon, isang dalagang nalasing sa isang kilalang bar and ended up as a bride/personal maid ng isang kilalang CEO ng isang malaking kumpanya, but also a pervert who is constantly teasing her. Magbabago na nga ba ng tuluyan ang takbo ng kaniyang buhay sa mga kamay ni Red Caden Buenavista? Ano-ano pa nga bang pag subok ang dadaan sa kanilang mga buhay?

"Anak saya baru berusia enam belas tahun, dan dia hamil! Saya minta pertanggungjawaban nak Diaz!"  Seorang lelaki berumur kisaran empat puluh tahun terduduk dengan wajah kusut dan tatapan penuh luka juga kecewa. Karena anak gadisnya yang selama ini dia jaga telah terenggut kesuciannya oleh kakak kelas di sekolahnya. "Anak saya menghamili putri, Anda?" Ibu dari Diaz tersenyum smrik dengan tatapan meremehkan. Dia tidak akan menyangkal, sebelumnya Diaz memang sudah mengakui kesalahannya yang menodai seorang gadis demi taruhan bersama teman-temannya. Ibu Diaz menatap gadis muda yang terduduk dengan kedua tangan gemetar, saling mengait dan bertumpu di paha. wajahnya kusut dengan mata sembab. Penampilannya begitu sederhana, memakai kaus pendek dengan bawahan rok selutut. Rambutnya sebahu yang tergerai semrawut, namun tidak mengurangi aura cantik dan manisnya.  "Baik, kami akan bertanggung jawab!" Ibu Diaz mengambil sebuah amplop dari dalam tas yang sudah dia siapkan.  "Amplop ini berisi uang dengan jumlah yang tidak sedikit. Saya memberikannya secara cuma-cuma, terserah kalian akan gunakan untuk biaya menggugurkan kandungan atau untuk melahirkan anak itu! Yang jelas, Diaz tidak akan menikahi anak Anda!" tegas Ibu Diaz. "A--apa?  Bagaimana mungkin Anda tega melakukan ini? Bagaimana pun benih yang anak saya kandung adalah cucu, Anda!"  "Hey, Orang Miskin! Kamu pikir saya tidak tahu? Kalian menuntut tanggung jawab agar anak saya menikahi dia demi keuntungan kan? Jangan mimpi bisa hidup enak karena menjebak orang kaya untuk menikahi anakmu! Sekarang pergi!" usir wanita itu dengan wajah garang dia bahkan menyuruh seorang satpam untuk menyeret si gadis dan bapaknya keluar rumah.  "Pergi!" titah satpam dengan mendorong mereka sampai terjatuh di pelataran rumah.  "Bapak? Ba--pak, kenapa, Pak?" Gadis itu menangis histeris ketika melihat bapaknya tiba-tiba sesak napas lalu tak sadarkan diri.  "Bapaaak!" 

Wah, lagi? Aku tengah mengandung anaknya, tetapi suamiku sedang memandangi sahabatku dengan penuh perhatian. Ketika aku melihat kobaran api yang menyala di mata dingin itu, aku diserang oleh déjà vu. Suamiku telah jatuh cinta kepada sahabatku bahkan di kehidupan yang lalu, cukup untuk menyangkal keberadaan anak kami. Tidak ada yang bisa aku lakukan selain melihatnya. Dan dengan takdir yang kejam, aku adalah seseorang yang terus kembali ke saat-saat itu hanya untuk mati demi cinta mereka, lagi dan… lagi. Jadi, pada kehidupanku yang ke-9, aku menyerah pada takdir. Tetapi suamiku malah… "Bercerai? Kau pasti sudah gila, ratu. Tidak ada perceraian di antara kita.” 'Apa?!’

Brandon Martinez has vowed never to get married. He enjoys a life devoid of commitment and filled with blonde models and contracts worth billions of dollars. Brandon is ready to go on living this way until his mother makes an announcement that rocks his world. Natalie Hayes is a simple girl from a small island in Louisiana. She has just lost her father, the only family she's ever had. She moves to Seattle, Washington in search of a new life and resumes work at the infamous Giancarlo restaurant owned by the wealthy Martinez family. A timely occurrence causes Rebecca Martinez, Brandon's mother to notice her and insist that she marry her son. Brandon has no intention of getting married, but even if he were to consider it, how could he stoop to the level of an impoverished waitress? Natalie just wants a simple life. Can she handle the responsibility and glamour that comes with being a Martinez? Can she stand Brandon's snobbery? Brandon and Natalie are two worlds apart. They are two broken people with hidden secrets. They'd never work. Or would they?

One week after my death, my husband, Christopher Ford, was making love on our bed with his one true love. His face showed pure satisfaction. "Finally, I don’t have to deal with that bar hostess anymore." Later, he held my belongings, weeping with regret. "Phoebe, why haven’t you come back?" It seemed he had forgotten that he had already pushed me to my death that night. I was forced to donate my bone marrow to his one true love, and I died, along with our unborn child.