Hey Put On A Happy Face

As I was about to leave my brother’s restaurant, the female manager stopped me. "Miss, excuse me, but you haven’t paid your bill." I looked at the unfamiliar face and thought that she was probably new and didn’t recognize me, so I explained politely, "Just put it on the owner’s tab. He knows me." The manager shot me a disdainful look. "Miss, this is a Michelin three-star restaurant. We don’t let just anyone run up a tab." She handed me a printed bill. I glanced at it. Fifty thousand dollars for one meal. Three thousand for tableware maintenance, five thousand for exclusive air purification, ten thousand for a VIP mood-calming service fee, and a bunch of other ridiculous charges. I didn’t even know my brother’s place was such a scam. I couldn’t help but laugh in disbelief. "I’m the owner’s sister. If there’s a problem, tell him to talk to me at home." But she just wouldn’t drop it. "If you can’t afford it, stop acting like you can. And don’t act like you know Mr. White, either." I fired off a quick text to my secretary. 【Tell my brother to either fire this manager or I’m pulling my investment.】

Sejak kematian tunangannya, Donghai, Li Meihui memilih meninggalkan dunia balet yang dulu menjadi hidupnya. Setiap langkah tariannya kini terasa hampa, setiap kenangan hanya menambah luka. Hingga suatu hari, ia bertemu Kim Rain—seorang musisi yang melihat kesedihan dalam tarian yang tak lagi memiliki makna. Rain tidak pernah meminta Meihui untuk melupakan masa lalunya, tapi ia memainkan melodi yang secara perlahan membimbingnya untuk melangkah lagi. Di antara nada-nada yang tercipta, Meihui mulai menemukan dirinya kembali. Dan kali ini, ia menari bukan untuk mengenang seseorang yang telah pergi, tetapi karena ia ingin. Namun, bisakah musik dan tarian menyembuhkan hati yang telah lama terjebak dalam kesedihan? Ataukah Meihui akan menemukan alasan baru untuk terus menari bersama seseorang yang tak pernah ia duga?

On Independence Day, I was on my way to my boyfriend's house when a car slammed into me. The stretch of road was deserted. The collision jammed my door shut, and the acrid smell of gasoline filled the air. My car was about to explode. I scrambled for the emergency hammer, only to find it had been swapped out for a pink toy mallet. Panic rising in my chest, I dialed my boyfriend's number. To my horror, his ringtone sounded from the very car that had crashed into me. He stepped out, arm wrapped around his childhood sweetheart. She put on a pitiful face, tears in her eyes. "Oh no, I'm so clumsy. It's my first time driving, and I hit someone." When my boyfriend realized the victim was me, he didn't hesitate to console her. "Don't worry. She must have collided with you on purpose." I pounded on the window, desperate. "Nick! The emergency hammer's been switched out. Help me get out of here!" His childhood sweetheart lit up with a mischievous smile. "Katie, I swapped it! Isn't the pink hammer super cute?" Disgust flickered across Nick's face. "It's just a little crash. Get out on your own." By now, thick smoke was pouring into the car, and the heat was searing my lungs. I begged him to save me. But the girl only giggled, covering her nose in mock annoyance. "Katie, why are you cooking in there? The smoke is awful." Then she patted her stomach. "Oops, my tummy is rumbling. Nick, let's go home and eat." He tightened his hold around her and turned to leave. "Enough already. Stop pretending. My parents are waiting for us at home." Just as suffocation closed in on me, I slammed my hand against the car's emergency distress button.

My girlfriend and I were reborn, returning to the cramped basement apartment we rented right after graduation. We silently walked out the door together, neither of us mentioning staying together. She went abroad with her childhood sweetheart to further her studies while I stayed behind, grinding away at my company. Seven years later, she became a rising young designer with a bright future and a happy family. I was still grinding away at the same company. When we met again, she clung to her childhood sweetheart's arm, looking down at my slightly disheveled state with a mocking smile. "Long time no see. How did you end up looking like a beggar?" I ignored her. However, later, when the powerful, world-renowned CEO of a top design firm clung to my arm, acting sweetly, her face twisted with panic. "Alex Prescott! How can you be so close with another woman?!"

Cade Jennings was always there for me when I needed him—until he wasn’t. I’d spent my entire life loving my best friend’s older brother. Every single one of my birthday wishes was spent hoping Cade would finally notice me. And then one day, he did. But not all love stories have happy endings. It's been years since I left the small town of Sutten Mountain devastated and heartbroken. I’d used the pain to fuel a bestselling novel that solidified I’d never have to return. Until tragedy struck, forcing me to face the man who shattered my heart. I thought I’d be strong enough to see him again. I didn’t expect the angry, broken man staring back at me. But the more time we spend around each other, the more I see glimpses of the man I fell in love with. His touch still owns me. His kiss still brands me. And even after all this time, the feelings I have for him still consume me. Cade and I are unfinished business, and this time, he’s not letting me leave until we rewrite our story.

Di sebuah kota kecil di Italia, Sierra dan Alex—dua mantan penjaga gerbang antara dunia manusia dan dunia gaib—berusaha hidup normal, menyembunyikan identitas mereka sebagai makhluk abadi. Namun kedamaian itu runtuh saat simbol kuno bermunculan, memicu kekuatan gelap yang mengungkap kontrak iblis yang pernah mereka langgar demi cinta. Kemunculan Void, entitas haus kekacauan dari dimensi terlarang, memaksa mereka kembali ke dunia yang telah mereka tinggalkan—penuh rahasia kelam, pengkhianatan, dan batas antara kehidupan dan kematian. Di tengah ancaman kehancuran dari neraka dan dunia manusia, cinta mereka diuji oleh waktu dan takdir. Kini, mereka harus memilih: tunduk pada masa lalu yang mengikat, atau melawan untuk menciptakan masa depan yang tak pernah dijanjikan.

Setelah bertahun-tahun menikah, Nana mulai curiga bahwa suaminya, Roni, menyembunyikan sesuatu darinya. Suatu hari, dia secara tidak sengaja menemukan bukti bahwa Roni telah nikah siri dengan adik tirinya yang bernama Arni. Nana merasa hancur dan dikhianati. Dia tidak tahu bagaimana harus menghadapi situasi ini. Apakah dia harus menerima keadaan dan mencoba mempertahankan pernikahannya, ataukah dia harus memilih untuk berpisah dengan suaminya? Bagaimana kelanjutan cerita ini? Apakah Nana dan Arni bisa hidup bersama dalam satu rumah tangga dengan Roni, ataukah konflik dan drama akan terus terjadi?

Meeting a mystery stranger turned her life upside down. She never knew a love like the one she felt for him but it was all ripped away by lies. uncovering the truth ripped her life apart and put her life in danger, but would she survive? could she be find the happy ending she spent her childhood reading about?

Ini bukan hanya cerita tentang Arini dan Brandon, tapi juga kedua anak-anak mereka; Elfarehza dan Alyssa. Sakinah, mawaddah dan warahmah. Ketiga hal inilah yang diinginkan oleh setiap pasangan suami istri yang telah menikah. Begitu juga dengan Arini dan Brandon. Masa lalu yang kelam membuat Brandon diliputi kekhawatiran. Dia takut kedua anak-anaknya melakukan kesalahan serupa, sehingga membuat pria itu menjadi seorang ayah yang overprotective. Seiring berjalannya waktu, El dan Al tumbuh menjadi remaja. Mereka mulai memberontak karena merasa dikekang. Puncaknya ketika El mengetahui rahasia yang disimpan oleh Brandon. Ketika itulah hubungannya dengan sang Ayah mulai memburuk. Tak hanya Brandon, Arini ternyata juga menyimpan rahasia besar. Begitu juga dengan Elfarehza dan Alyssa. Apa rahasia yang mereka simpan? Akankah sakinah, mawaddah dan warahmah masih bisa diwujudkan dalam rumah tangga mereka, setelah semua rahasia terbongkar? Mampukah Brandon mempertahankan cintanya kepada Arini, setelah tahu rahasia sang istri?

Marsyilaya Sukmawati, lebih akrab dipanggil Syila. Mahasiswa akhir kampus ternama di Universitas Negeri Cilacap (UNICILA) Kabupaten Cilacap. Duduk di bangku program studi Pendidikan Bahasa Inggris, ia bercita-cita menjadi guru bercap PNS atau minimal P3K di tingkat sekolah dasar. Rutinitasnya saat ini banyak direpotkan oleh skripsinya. Syila, gadis berparas anggun dengan pipi mungil dan tinggi badan tak sampai 160 cm. Ia berasal dari keluarga sederhana bersama kedua orang tuanya dan seorang kakak laki-laki. Ia juga gadis modern yang punya pola pikir terbuka. Keluarganya ketat mendidiknya dengan sentuhan-sentuhan halus ajaran agama. Perjalanannya meniti cita-cita tak semulus paras ayunya. Lika-liku dan medan terjal kerap menghadang niat dan tekad cita-citanya. Ujian bertubi-tubi dari berbagai arah hampir berkali-kali mematahkan semangatnya. Lantas, sampai manakah Syila sanggup menghadapi rentetan cobaan hidup? Akankah ia tiba di titik impian yang didambakannya? *** Rendika Rama Saputra, pemuda berusia dua puluh empat tahun yang banyak dicambuk kerasnya kehidupan. Ia tengah memulai karir di sebuah perusahaan peninggalan orang tuanya yang entah di mana keberadaannya. Ia memiliki seorang adik di bangku SD. Ia berjuang untuknya bersama seorang asisten rumah tangga yang telah menemaninya belasan tahun. Pertemuannya dengan Syila menghadirkan warna baru di kehidupan hitam putihnya. Meski tak jarang bertengkar, ia menyadari kenyamanan bersama Syila. Semesta selalu menawarkannya celah bertemu dengan sang gadis. Kehidupan Rendi yang kelam masih terus menggelayutinya. Urusan dengan kekasih kontrak tak sedikit menimbulkan masalah hebat di hidupnya. Dayanya kerap terkuras saat bermediasi dengan kekasih yang tak pernah dicintainya. Kekelaman itu kian pekat tatkala kedua orang tuanya mendadak merebut adiknya. Tentu kali ini Rendi takkan membiarkan kemalangan terus menyapa hidupnya. Lalu, bagaimana ia memadamkan ledakan-ledakan drama kehidupannya? Dapatkah ia menjumpai kebahagiaan juga ketenangan yang dinantikannya?