Gara-gara Mertua
"Naya, mana sarapannya?" tanyaku pada Naya yang sedang menyusui putra pertama kami yang berusia sepuluh bulan.
"Nggak ada, Mas," jawabnya enteng. Dia malah menyandarkan tubuh kurusnya pada sandaran kursi sambil memejamkan mata.
Tingkahnya sangat membuatku emosi, padahal aku harus berangkat kerja. Tentu saja harus mendapatkan asupan makanan. Kalau tidak penyakit lambungku akan kambuh.
"Kenapa nggak ada? Aku mau berangkat kerja ini," decakku kesal.
Hening. Naya tidak menjawab pertanyaanku. Dia malah sambil menyusui Daffa. Semakin membuatku kesal dengan tingkahnya. Masih pagi dia sudah ngantuk lagi. Hanya itu saja kerjanya dirumah, tidur.
Brak!
Yuk ikutin kisah selanjutnya, dijamin pasti seru
563 DibacaOngoing