Iya Bun

Athena is a little unorthodox. Always wearing black, baggy clothes and her hair in a messy bun, she isn’t the epitome of femininity. Nor does she share the same interests of her female pack members. She used to be extremely close with the Alpha twins, Jake and Jerry, until they cast her aside like the flip of a switch at the age of 6. The entire pack followed suit, tormenting her on a daily basis. The once friendly, funny and sweet Athena turned into a loner with a grudge and trust issues. Millie is Athena’s best friend and transfers to her pack for the semester. Her carefree and feisty nature, in combination with Athena’s protective instincts, are a recipe for disaster in a pack like blood moon. Especially for the pack outcast. Her beatings and bullying are taken up a notch, until she has been reduced to nothing but a shell of her actual self. Until she finds out that her father is cheating on her mother, that is. Her life starts to spiral, fast, and she finds her self-control slipping. She is no longer able to hide the wolf that she has successfully kept hidden for 11 years. Fleeing her pack and finding refuge at red runner, Athena begins to heal again. While her hatred for blood moon, especially Jake and Jerry, continues to grow, the twins come to find out that not everything turned out to be as it seemed when they started tormenting her. Is it too little, too late? While they now try to fight for her attention, so do the warlock prince and the Lycan prince, who have all taken an interest in the unconventional girl. But what happens when 2 dark, dangerous, and extremely handsome twins join the party?

"Hai, Sigung kecil..." Jawabnya tersenyum.Sebenarnya Alana tidak suka dengan panggilan Sigung kecil, namun dia tetap tersenyum dan menerimanya."Bu, apa aku warnai saja rambutku, dengan warna hitam, atau warna merah seperti Ibu..?" Ucap Alana ketika sedang membantu Maria menyiapkan makan siang."Tidak usah sayang, jadilah dirimu sendiri. Sini..." Ajak Ibu sambil membawaku kedepan cermin. "Lihat, wajahmu sangat cantik, kulitmu putih, matamu indah, hidungmu juga mancung, tidak ada satu pun kekurangan dalam dirimu.." Ibu membalikkan badanku menghadapnya. "Asalkan kamu berlapang dada, selalu ramah, dan jujur, kamu akan menemukan tempatmu sendiri.." Ucap Ibu."Iya Bu.." Jawab Alana dengan senyum.Akankah berakhir bahagia kisah Alana selanjutnya ?Siapa sebenarnya jati diri dia yang sesungguhnya ?

"Danisa," Panggil Daren, pria berusia 34 tahun yang tidak lain adalah bosnya. "Iya, Pak. Ada yang bisa saya bantu?" jawabnya. "Menikah dengan saya. Dan lahirkan anak untuk saya." Sebuah kalimat yang membuat Danisa mematung di tempat. Tak ada angin dan hujan, tiba-tiba atasannya yang tidak pernah terlihat dekat dengan wanita memintanya untuk menikah dan melahirkan anak. Daren, pria yang tidak mau dekat dengan wanita manapun. Tiba-tiba meminta dirinya untuk menikah dan punya anak dari bosnya sendiri. Memang Danisa suka uang, tapi tidak dengan menjual diri sama pria kaya yang harus mengorbankan mahkota berharganya. Lebih baik Danisa mencari sampingan pekerjaan lain dari pada harus melahirkan anak untuk bosnya.

Oh my God! Ini seperti adegan di FTV yang sering kutonton. Sesaat mata kami saling bertatap. Sebelum akhirnya Pak Arkan melepaskan pegangannya pada tubuhku. Sontak teman sekelas bersorak riuh. "Huuu ...." "Mmm makasih, Pak! "Benarkan tali sepatumu!" "Iya, Pak!" Kejadian itu masih sangat kuingat dengan jelas walau sudah enam tahun berlalu. Kini, ia ada di hadapanku, bukan sebagai guru. Namun sebagai calon pendamping hidupku. Apa Arkan mengenali calon istrinya itu? Bagaimana kehidupan Arkan, sang guru setelah menikahi Riri, siswinya yang kini berprofesi sebagai pegawai sebuah biro travel? Kalian akan dibuat gemass dengan sosok adiknya Arkan. So, ikuti cerita ini sampai tuntas. Jangan lupa vote dan beri ulasan, ya Terimakasih

‘’Oh iya, Faisal. Uang hasil kerjamu berikan pada Adelia seluruhnya. Biar dia yang mengatur semuanya. Aluna kasih seperlunya saja, gak usah banyak-banyak lagipula dia gak punya anak. Sementara Adelia harus memegang uang lebih banyak karena dia harus menyisihkan untuk keperluan persalinan dan semua kebutuhan bayi kalian nantinya,’’ tukas Sarah sang mertua. Semenjak datangnya Adelia, orang ketiga dalam pernikahan Aluna dengan Faisal. Kehidupan Aluna semakin menderita. Aluna kerap dibandingkan dengan Adelia, istri kedua suaminya. Terlebih saat Adelia hamil, sementara Aluna belum juga bisa memberi keturunan. Aluna makin tersisih, dijadikan babu di rumah keluarga Aditama. Mampukah Aluna bertahan hidup satu atap dengan madunya? Belum lagi menghadapi mertua dan ipar-ipar bermulut pedas.

Mate. I froze mid-step, Venom has never said that word before. I've suddenly forgotten the Rogues I was chasing, my whole attention now on the emotions I was feeling. My vision sharpened, focusing on the faint sound of labored breathing just ahead. My heart hammered in my chest as I walked closer, the bond pulling me forward with an urgency I hadn’t felt in decades. The first thing I saw was her hair, a messy dark bun with strands of white, unusual yet unique. She sat curled up against the base of an old tree, arms wrapped tightly around her knees, shoulders trembling. Her thin, tattered sweater barely shielding her from the cold air. She looked... fragile, a word I never thought I’d associate with my mate. Ariel’s life has been anything but easy. Orphaned as a child and left in the care of a cruel stepfather and stepbrother, she’s endured years of emotional and physical abuse. Despite her circumstances, she’s always felt something stirring beneath the surface—an unexplained restlessness, vivid dreams of running under the moonlight, and a deep connection to the forest around her. Zayn, the alpha of the Shadowcrest pack, has spent years searching for his fated mate, the one who would complete him and stand by his side to no avail…he had finally given up on ever finding her. His pack thrives under his leadership, but his heart has grown weary, doubting the Moon Goddess’s promise of a mate. When a chance encounter leads him to Ariel, he’s stunned to discover that the fragile, broken girl is his destined partner—and more than that, she’s a wolf completely unaware of her true nature.

Terlahir dengan istimewa tak membuat Alara Diba Afsana putus asa dan minder di tengah kalangan anak seusianya. Sejak kecil, Alara di titipkan di rumah sang Nenek karena Papa yang sibuk bekerja. Sedangkan Mama? Alara tidak mengetahuinya. Papa tidak pernah menceritakan sosok Mama pada Alara. Tak ada yang mau terlahir seperti Alara, ejekan, hinaan hingga gunjingan Alara terima dengan diam tanpa melawan. Hingga suatu sore, Alara tak sengaja bertemu perempuan berhijab bersama beberapa anak seusianya yang tengah bermain di taman. Alara hanya melihat tak berani mendekat. Bunda. Setidaknya kata itu adalah kalimat yang mereka ucapkan kepada perempuan berhijab itu. Betapa murah senyum perempuan berhijab itu kepada mereka semua, bermain dan melempar canda bersama anak-anak begitu gembira. Lantas, tak sengaja kaki kecilnya berjalan menuju mereka. Ingin sekali Alara ikut bermain dan tertawa bersama, tapi apakah boleh? Apakah boleh Alara ikut merasakan kebahagiaan mereka ketika Alara sendiri terlahir dengan keistimewaan yang membuatnya dijauhi banyak orang? "Hai! Adek mau ikut bermain?" Tanya perempuan berhijab itu dengan nada yang lembut. "Bunda." Perempuan itu mengerutkan kening heran, lantas mengerti maksud kalimat "Bunda" dari Alara. "Iya, adek boleh kok panggil kakak Bunda. Sama seperti yang lain." Alara menatap perempuan berhijab yang tersenyum manis kepadanya dengan mata berkaca, "Boleh tidak Bunda jadi Bundanya Alara?" Perempuan itu merasa aneh dengan pertanyaan Alara, namun ia berusaha menanggapi pertanyaan Alara dengan senyuman, "Jadi adek namanya Alara, ya?" Alara mengangguk. "Iya, boleh kok Alara anggap Bunda jadi Bundanya Alara juga." Satu hal yang tidak perempuan berhijab itu sadari. Jika Alara menginginkan ia menjadi Bundanya, Bunda hanya untuk Alara. ***

"Sshh... Om, mentokin." "Yakin?" "Iya, Om." "Sesuai keinginanmu, Baby." . . Olivia, gadis cantik berusia 24 tahun, terkejut ketika suatu hari ibunya, Sheila, mengenalkannya pada seorang pria tampan berusia 40 tahun dengan tatapan teduh bernama Adrian. Pria itu ternyata kekasih ibunya, yang selama enam bulan terakhir diam-diam dipacari. Setelah Adrian resmi menikah dengan Sheila, sang Ibu mengalami kecelakaan yang merenggut nyawanya. . Olivia sebenarnya tidak pernah suka ibunya menikah lagi, namun suatu malam ketika setelah pulang dari pesta dan tak sengaja mabuk, dia melewati malam yang tak terlupakan bersama Adrian. . Bagaimana kehidupan mereka berdua setelah malam itu, saat Adrian mulai merasa nyaman dengan Olivia? . Apakah mereka akan menabrak batasan, atau tetap menjalani semuanya seolah tak ada perasaan apa pun?

Sungguh hati Talita seperti dihantam palu besar saat mendengar permintaan suaminya—Robi—yang ingin menikah lagi. "Tapi, Mas," sanggah Talita dengan suara bergetar. "Cukup, Ta. Keputusan Mas sudah bulat. Walau kamu tidak setuju, Mas tetap akan menikahi Nia," potong Robi dengan cepat. Talita ingin memberontak. Namun, dia sadar, bersikap bagaimanapun suaminya tidak akan membatalkan pernikahan itu. 'Apa semua laki-laki akan bersikap seperti ini jika sudah berharta? Jika iya, baiklah. Akan kubuat kamu kembali miskin, Mas. Agar kamu sadar, jika tanpaku kamu bukanlah siapa-siapa.' Talita menggeram dalam hati. Atas dasar apakah Robi ingin menikah lagi? Apa yang akan dilakukan Talita untuk memiskinkan Robi? Masihkah bahtera mereka tetap berlayar setelah Robi menambahkan satu penumpang lagi?

Bagi Mela Iskandar ( 19 tahun ), bertemu dengan Aiman Faris Ibrahim ( 38 tahun ) adalah bencana. Andai saja malam itu dia tidak terjaring razia di diskotik, mungkin Mela tidak harus terjebak pada pernikahan dengan polisi tersebut. Menjadi istri Aiman juga tak mudah. Duda beranak satu itu super duper bossy, manja, ngeselin tapi juga terkadang membuat hati Mela luluh lantak seperti pisang busuk yang jauh ke lantai. Bisakah Mela bertahan dalam pernikahan semu ini? Apalagi setelah dia tahu, Aiman tak pernah tertaut hatinya pada gadis tersebut. == “Jangan-jangan saya ini mau dijadiin istri muda. Iya kan? Om bohong kalau sudah menduda!” “Iya. Saya memang lagi nyari istri muda untuk saya jadikan istri terakhir di hidup saya,” senyum Aiman penuh persengkongkolan.